2 - 11

1.8K 103 1
                                    

"Sial! Siapa mereka!?" Ayaka tak pernah melihat mereka. Dari pakaiannya, jelas bukan suku Kuwalakami seperti Kasa, dan Kasa juga jelas tidak mengenal keempat orang itu sampai ia ikut besembunyi seperti ini. Mereka jelas tim lain. Tapi Ayaka juga tak pernah melihat mereka. Mereka bukan tim yang membunuh Ayah Kasa kemarin.

"Akhirnya ada air bersih!" Gerutu mereka. Kelihatanya mereka berkeliling mencari sumber air. Ayaka yang ingat peta pulau Decarabia kemarin, memang ada beberapa tim yang diantar jauh dari sumber air. Ayaka termasuk yang beruntung karena dekat dengan sungai, dan bahkan menemukan tempat beristirahat di dekatnya.

"Grrr!"

"Sssh! Jangan Kasa! Tetap sembunyi!" Ayaka menggeleng dan menekan bahu Kasa yang sudah mau menampakkan diri untuk menerjang.

Sial!

Salah satu dari tim itu mulai mendekat. Ia berjalan menyisiri pinggiran sungai karena tertarik dengan banyaknya ikan yang sedang berenang. "Lah!? BOS!" Lalu, saat melakukannya, ia malah menemukan sesuatu yang jauh lebih menarik. Ia langsung menyeru histeris memungut pakaian Ayaka yang tergeletak di pinggir sungai, "LIHAT!" Serunya yang mengundang semua rekannya.

Seorang pria berbadan gendut yang menghampiri paling akhir karena keberatan tubuhnya itu sepertinya adalah pemimpin mereka. Entah ini tim berapa, yang jelas dilihat Ayaka mereka terdiri dari si pria gendut yang kelihatan sebagai bos mereka, serta tiga pria berbadan besar yang terlihat sebagai pengawal. Bukan sembarang pengawal, ketiga pria itu berpakaian rapi lengkap dengan rompi anti peluru dan sebilau pisau menggantung lengkap di sana.

"Di mana kau menemukannya!?" Si Bos meminta bikini dan rok pendek Ayaka lalu mengendusnya, seperti anjing yang ingin melacak.

"Di sini!" Lokasi tempat pakaian itu pun ditunjuk.

"Hmmm... Masih baru." Ucap si Bos yang mengendusi pakaian Ayaka.

"Lagipula, tidak mungkin pemiliknya meninggalkannya saja di sini! Pasti ia tidak jauh!"

Aduh sial! Ayaka buru-buru menarik wajah dan berhenti mengintip. Di posisinya sekarang, jika tim pria gendut itu memutuskan untuk naik ke atas batu dan melihat ke bawahnya, maka ia bisa melihat ada Ayaka bersembunyi bersama Kasa. Mana bodohnya Ayaka, ikat pinggang berisi pisau lemparnya ia tinggal di tempat persembunyian! Tangan kosong dan telanjg, dia tahu untuk tidak cari gara-gara melawan musuh full team dalam keadaan begitu!

Ayaka lantas memutar otak mencari cara. Pilihannya adalah berenang, menyelam di sungai lalu kabur dari sana! Ya! Cuma itu pilihannya! Cepat atau lambat, akan sangat bodoh untuk tetap di sana! Itu namanya cari mati!

"Kasa," bisik Ayaka yang memberi kode kepada Kasa untuk mengikutinya. Perempuan berdarah campuran itu lantas menyelam, tapi apa yang dilakukan Kasa justru sebaliknya. Bocah itu muncul dari balik batu, menampakkan dirinya. "Apa yang kamu lakukan Kasa!"

"Awas Bos! Waspada!" Semua langsung memasang kuda-kuda. Ketiganya melindungi si pria gendut berkepala tipis itu, memasang badan di depannya. Tim ini, memang beranggotakan seorang pria gendut yang membayar tiga pengawal profesional ini untuk ikut dengannya di event Hiddenview. "Dia suku kanibal itu! Kalau dia ada di sini, itu berarti anggota suku yang lain juga dekat!"

Mereka mulai melangkah mundur perlahan. "Ja- jangan-jangan, wanita yang punya ini sudah mereka makan!?" Si bos membuang pakaian Ayaka ke sungai. "Sial! Ayo kabur! Jangan cari masalah dengan suku kanibal ini!" Mengikuti perintahnya, ketiga pengawalnya pun ikut pergi dari sana. Semua langsung waspada, bertiga mengawasi bergantian ke semua arah, memastikan tidak ada serangan mendadak dari suku Kuwalakami. Mereka hanya tidak tahu, kalau Kasa sejujurnya hanya seorang diri di sana.

HIDDENVIEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang