4 - 15

1.5K 108 2
                                    

DUAR! Sebuah ledakan kembali menyambut, dan salah satu pasukan suku Kuwalakami terlempar. Tidak ada yang tahu apa penyebab ledakan itu, tapi setelah Lasagna menatap ke arah pantai ia pun melihat sosok Falco, sedang memegang peluncur roket. DUAR! "Bazooka! Mereka punya bazooka!" Seru Lasagna panik. Mereka semua pun tahu darimana asal ledakan itu. Bazooka, peluncur roket yang dimiliki Falco itu ditembakkan ke arah Ayaka yang ingin menyerbu ke pantai.

"AWAS!" Macaroni melompat melindungi Ayaka dari peluru roket yang datang. Tak sampai sedetik kemudian, ledakan terjadi, menghancurkan tanah dan pepohonan di sekitar. Lasagna dan Andrew juga terlempar akibat serangan itu. "Sial! Darimana mereka dapat senjata seperti itu!?"

"Supply! Pasti mereka curang! Hiddenview sialan!" Ayaka dan Macaroni kembali berdiri. Karena pepohonan telah hancur dibombardir bazooka Falco, penglihatan pun menjadi jelas tanpa terhalang apa pun. Di pantai, sosok Falco dan Yeti terlihat berdua memegang bazooka dan senapan mesin, mereka berdua tertawa terkekeh-kekeh melihat kehancuran hutan, serta kocar-kacirnya suku Kuwalakami serta Ayaka.

"Maju sini bodoh!" Falco berteriak menantang.

"PENGECUT!" Sahut Ayaka berteriak. Bazooka pun sekali lagi ditembakkan, dan karena pohon pun tidak dapat membendung ledakan serangan itu, Ayaka dan Macaroni lari terbirit-birit menghindar. "Aaakkhhh!" Ledakannya masih sedikit terasa melempar Ayaka hingga membentur pohon, tapi, dirinya selamat. Dirinya ada di dataran yang lebih rendah sehingga Falco tidak bisa mengetahui lagi di mana posisinya.

"Tch!" Pria itu pun mendesis kehilangan mangsa, namun sesaat kemudian ia kembali tersenyum girang karena sosok para pasukan suku Kuwalakami yang dipimpin Akasa masih berdiri dan tidak ada niatan maju. "Nah, begitu dong, biar menarik. Maju sini manusia-manusia primitif!" Ucapan Falco tidak dimengerti, tapi dari ekspresi wajah dan nada teriakannya jelas sekali itu adalah provokasi.

"AAAAAAAAA!" Akasa berteriak memberikan semangat kepada rekan-rekannya. Teriakan saling bersahut-sahutan, menjalar seperti api yang membakar rumput. Namun, mereka tidak cukup bodoh untuk langsung menyerang maju, apalagi Falco dan Yeti dilengkapi persenjataan berat. Meski para pasukan suku Kuwalakami itu tidak tahu kemampuan senjata Yeti, mereka cukup tahu Falco mampu menembakkan roket yang kalau sekali kena, mereka pasti mati.

Pasukan itu pun mundur, bukan menarik diri, tapi memilih untuk berlari di hutan sebagai perlindungan sambil mempersempit jarak mereka. Sekali lagi, manusia modern hanya diuntungkan di jarak jauh karena persenjataan mereka, kalau sekali saja Falco dan Yeti itu bertarung jarak dekat dengan para pasukan suku Kuwalakami ini, pemenangnya sudah dapat dipastikan.

"Hah! Kalian mau lari ke hutan sepert monyet-monyet!?" Falco membabi buta menembakkan roket peluncur, menghancurkan hutan. Pepohonan hancur lebur tercabut dari akar dan terbakar. Tanah dan bebatuan terbongkar. Sungguh tindakan perusakan alam yang membuat suku Kuwalakami semakin murka.

"Hemat pelurumu bodoh," ucap Yeti mengingatkan rekannya itu.

"Tenang. Mereka semua akan kubunuh! Lagipula, kalau mereka nekat ke sini, kau punya senapan untuk membabat mereka kan? Hahaha..." Mereka berdua tertawa. Dengan senjata di tangan mereka, mereka berdua yakin betul akan kemenangan di depan mata. Bahkan bukan hanya kemenangan, mereka akan membantai suku bar-bar itu kalau mereka berani-berani menginjakkan kaki di pasir pantai.

*****

"Ughhh... Kau tidak apa-apa Lasagna?"

"Iya..."

Andrew dan Lasagna yang terlempar berusaha bangkit. Tubuh mereka terasa sedikit remuk setelah terkena ledakan. Sungguh beruntung, mereka membentur pohon dan tidak membentur benda keras atau tajam, kalau tidak, mungkin nasib mereka sudah berbeda.

HIDDENVIEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang