HIDDENVIEW

2 - 15

"Hahahah! Terus! Tambah terus! Siapa pun yang ingin nambah santai saja!" Lasagna duduk dengan kesadaran yang memudar di sebuah sofa yang sudah sedikit basah akibat minuman keras yang tumpah-tumpah. Di kiri dan kanannya terdapat perempuan panggilan yang sesuai pekerjaannya, memanjakan dan menyenangkan Lasagna. "Mmmhhhh! Hahaha!" Mereka minum-minuman keras dari mulut ke mulut. Tak lupa, tangan dua perempuan panggilan yang disewa Lasagna itu piawai menyenangkan Lasagna dengan memainkan batang pria itu.

Alunan musik yang begitu nyaring membuat semuanya harus berteriak. Tapi, tidak ada yang protes karena kombo dari minuman keras yang ditegak dan musik bervolume keras itu benar-benar membuat mabuk dan hanyut. "Bahahaha!" Lasagna tertawa lepas. Malam ini, ia ibarat kata sudah menjadi Raja Duniawi. Semua kupu-kupu malam yang semakin datang menggerumbungi melayaninya dan memuaskannya. Dari dua, bertambah menjadi lima. Semua menyasar Lasagna yang terlihat menghamburkan uang malam ini.

Setelah puas minum-minuman keras dan mentraktir semua kupu-kupu malam yang menemani, Lasagna yang tidak tahan lagi lantas membawa mereka semua pergi. "Hehehe," wajah memerah, insting hidung belangnya sudah aktif. Lasagna bersama lima wanita panggilan itu sudah mulai melakukan hal nakal di lift. Karena memang tempat itu adalah tempat di mana semua hal ini adalah hal yang biasa, tak ada yang menegur mereka bahkan ketika Lasagna menyuruh tiga di antara lima wanita panggilannya itu untuk melepas semuanya di lift.

"Heheheh..." Mereka berenam lantas masuk ke dalam mobil Lasagna yang langsung saja melaju menuju sebuah apartemen di dekat rumah sakit tempat Lasagna bekerja.

Rumah Lasagna sendiri sebenarnya terletak tidak jauh. Pria itu punya aset properti di mana-mana sebagai investasi jangka panjang. Kadang, ia tidur di apartemen karena malas ke rumah. "Hahaha! Ayo ladies!" Lasagna naik ke ranjang bersama lima wanita panggilan yang sudah menanggalkan semua dan siap memuaskan Raja mereka malam ini. "Aaaagghhh..." Tubuh Lasagna meregang nikmat mendapati kakinya dipijat, dan kedua putingnya sedang dijilat begitu piawai. Batangnya tegak mengacung tinggi ke langit dan sekarang menjadi perebutan lidah-lidah manja.

Ini sangat nikmat. Malam ini terasa sangat nikmat. Lasagna sendiri sampai lupa kapan terakhir kali ia merasakan seperti ini. "Aaahhhhh..." Kelima kupu-kupu malam ini sangat piawai memuaskannya. Jauh lebih piawai dibanding Sang Istri di rumah.

Kalau sudah begini, Lasagna berpikir untuk setiap malam menyewa mereka berlima untuk menghiburnya setelah dia lelah bekerja di Rumah Sakit. Pulang ke rumah, bukannya istirahat yang ada justru tambah lelah karena anak perempuannya yang sedang kecil itu terus menerus menangis manja kalau kemauannya tidak dituruti, istrinya juga akhir-akhir ini kerjanya hanya mengomel saja. "Aaaahhhhhh..." Kedamaian dan kenikmatan bersama lima wanita penghibur ini sungguh luar biasa, dan membuat Lasagna ingin terus melakukannya.

Tapi, ada satu masalah jika ia ingin terus melakukannya, dan itu adalah uang. Butuh uang yang sangat banyak untuk membayar cinta mereka semua, dan Lasagna jika bekerja seperti biasa tentu tidak akan sanggup membayar. "Hmh!" Tapi, Lasagna tidak bekerja biasa. Dia tahu bagaimana cara mendapatkan uang, lebih banyak lagi, dan tak ada apa atau siapa pun yang bisa menghentikannya.

*****

"Mmmhhh..." Ayaka membuka mata dan melihat langit sudah cerah, walaupun ada dedaunan dari pohon yang menghalangi sinar matahari untuk tidak langsung terkena wajah dan matanya. Tubuhnya terasa sedikit lemas, lapar. Memang, dia belum makan malam sejak kemarin. Tapi, tidurnya sangat nyenyak sehingga ia cukup beristirahat.

Ayaka lantas bangun, dan mendapati dirinya sekarang sedang memakai sebuah jaket kulit. Tentu saja, jaket itu tidak datang secara tiba-tiba. Itu adalah jaket Macaroni, yang entah sepertinya dipakaikan pria itu ketika Ayaka sudah jatuh tertidur. Ayaka tak ingat sudah memakainya, seingat Ayaka terakhir kali, jaket ini dipakai Macaroni untuk menjadi alas percintaan mereka.