2 - 14

1.9K 93 2
                                    

Dalam kegelapan malam yang memeluk seisi pulau Decarabia, Andrew yang ditangkap dan ditemukan oleh suku Kuwalakami tak punya pilihan selain ikut mereka. Sebagai penduduk asli pulau Decarabia, sungguh, suku Kuwalakami mengenali seisi medan pulau itu ibarat telapak tangan mereka sendiri. Perkara mudah bagi mereka untuk melacak seseorang atau pun sesuatu yang lain yang berani menginjakkan kaki di pulau mereka.

Satu dari mereka telah menghilang. Kasa, anak kecil yang sedari dulu senang ikut berburu bersama Sang Ayah.

Suku-suku Kuwalakami itu kembali ke lokasi supply pertama jatuh, ingin menjemput dan menguburkan mayat salah satu petinggi desa yang gugur di sana. Kasa juga diperkirakan tewas karena terakhir, sebelum terpisah dengan rombongannya, Kasa nekat menyerang 'Yusha' dan bahkan berakhir dengan ditembak oleh senjata setan milik manusia luar pulau itu.

*Yusha: Setan penghuni luar pulau / Mereka yang dari luar

Namun, begitu mereka mendatangi lokasi pertempuran yang menggugurkan Ayah Kasa, serta diduga Kasa juga, keduanya tak ada di sana. Malah, mereka justru menemukan adanya sebuah kuburan baru di area keramat mereka. Kalung Ayah Kasa, diletakkan di atas gundukan tanah, memberi tanda siapa pemilik rumah terakhir di dunia itu.

Mereka, suku Kuwalakami tahu betul kalau para Yusha ini adalah orang yang sombong. Para Yusha hanyalah penjajah yang datang dan kemudian mengganggu kehidupan di pulau mereka. Para Yusha itu hanya sibuk sendiri menghancurkan hutan demi ambisinya, sehingga tak mungkin para Yusha itulah yang mengantarkan Ayah Kasa ke tempat peristirahatan terakhir. Kesimpulan yang mereka ambil jelas, Kasa masih hidup.

Akhirnya, melacak darah Kasa yang menetes, rerumputan yang berbelok akibat langkah kaki, dan ranting-ranting pohon yang patah, mereka sampai ke daerah bebatuan dekat sungai di Selatan. Hanya perlu waktu sebentar bagi mereka untuk melacak keberadaan Kasa selanjutnya di daerah itu. Dan, mereka menemukan Kasa, ada di sebuah gua, terduduk di tepi bersama seorang Yusha yang terlihat ketakutan dan kebingungan.

Andrew, mengangkat tangan memberi tanda menyerah dan tidak ada niatan untuk menyakiti mereka. Penampilan Yusha yang satu ini sedikit berbeda, seolah ingin mengikuti cara Kuwalakami, menyatu dengan alam bukan memakai pakaian aneh dari kain yang tidak dimengerti para suku Kuwalakami. Andrew juga bersuara, mengatakan bahasa yang tidak dimengerti. Hanya ekspresinya yang jelas, kalau ia ingin mengatakan kalau ia di sana bukan untuk niat jahat.

"Ka! Ka!" Kasa yang dijemput merasa senang, dan berlari memeluk salah satu dari suku Kuwalakami yang berdiri di depan mulut gua. Belaian di rambut bocah itu pun tiba, menunjukkan betapa leganya sosok yang dipeluk itu mendapati Sang Adik masih selamat.

Setelah pertemuan mengharukan itu, semua mata lantas kembali ke Andrew. Kasa terlihat menggeleng-geleng, mengatakan kalau memang Andrew, Yusha yang satu ini adalah salah satu dari Yusha yang menyelamatkannya. Tapi, Sang Kakak menolak untuk percaya ide itu. Terjadi perdebatan dalam bahasa yang tidak dimengerti Andrew, Ayaka, dan juga Macaroni yang mengintip dari jauh. Keputusan akhirnya jatuh, menyuruh Andrew untuk ikut mereka ke desa untuk diadili di sana.

Berniat menyakiti atau pun tidak, Yusha, tetaplah seorang Yusha.

Ayaka bersama Macaroni lantas membuntuti dari belakang. Bagi mereka yang tidak tahu dan tidak mengerti bahasa suku pedalaman itu, tentu saja batin mereka merasa penasaran mau di bawa ke mana Andrew, dan mereka mau melakukan apa terhadap ahli strategi di tim mereka itu. Ayaka menekan dada, berusaha menenangkan diri yang ketakutan dan khawatir bukan main. Ingin sekali rasanya ia berlari menyusul, dan menghentikan apa pun rencana suku Kuwalakami terhadap Andrew, tapi Macaroni menarik tangannya, menahan tubuhnya untuk tidak melakukan tindakan bodoh itu.

Mereka terus membuntuti, dengan jarak yang lumayan jauh agar tidak ketahuan para anggota suku itu. Melihat dari arah yang ditempuh, Ayaka lantas mulai bisa melihat ke mana Andrew dibawa. Mereka semakin menuju ke tengah pulau, dan hanya ada satu hal yang menanti di tengah-tengah pulau, yaitu  desa Kuwalakami, sarang dari suku kanibal ini.

HIDDENVIEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang