2 - 7

2K 101 1
                                    

"Selamat datang kepada semua tim yang akan mengikuti ronde final Rumble Arena dari Hiddenview." Suara manusia yang diberatkan seperti robot itu menyambut. Bukan BlackJack, meski sama-sama menggunakan pengubah suara, tapi model suara BlackJack bukan seperti itu. Itu adalah suara dari staff Hiddenview yang sepertinya sedang berada di tengah-tengah, menyampaikan pengumuman.

Ayaka, beserta semua tim yang akan berpartisipasi masih mengenakan penutup mata. Sejak dari mobil diantar Steak dan sekarang Ayaka duduk di sebuah kapal, penutup mata serta pengikat tangannya masih belum terlepas. Ayaka benar-benar tidak tahu dirinya ada di mana, tetapi yang jelas ia sudah berpindah moda transportasi.

Meski tidak bisa melihat, Ayaka mendapati dirinya digiring bergantian dengan rekan timnya menaiki sebuah kapal. Darimana ia tahu? Ia mendengar bunyi ombak dan juga bunyi kapal itu sendiri. Sekarang, bersama seluruh tim yang akan bertarung, ia duduk di geladak kapal mendengarkan pengumuman. Angin laut berhembus menerpa. Tadi Ayaka sempat panik kalau ia dipisah dengan anggota timnya, tapi begitu ia memanggil-manggil nama Andrew, Lasagna dan juga Macaroni, ketiga pria itu duduk tepat di sebelahnya.

"Pertama, kami akan menyampaikan aturan main ronde final ini. Dengarkan baik-baik:
1. Dilarang membawa senjata api. Senjata api boleh digunakan jika peserta menemukannya di arena
2. Dilarang secara sengaja merusak kamera pengawas
3. Dilarang menyerang kameramen atau kru Hiddenview
4. Jika ada lebih dari 2 anggota tim yang mati, maka tim tersebut akan dinyatakan kalah
5. Tiap tim dipersilahkan untuk saling bunuh, atau menggunakan cara apapun untuk mengeleminasi tim lain.
6. Hanya ada satu tim yang berhak menjadi pemenang
7. Tidak ada batas waktu. Tim yang menang akan dipilih dari tim yang mampu bertahan hidup paling akhir
Sampai sini, ada pertanyaan?"

"Bagaimana dengan makanan?" Itu pertanyaan yang sama dengan apa yang ditanyakan Andrew di ronde pertama, tapi, bukan, itu bukan Andrew. Itu adalah seseorang dari tim lain yang sekarang duduk di seberang Ayaka.

"Kami akan menjatuhkan supply makanan, obat-obatan, serta yang lainnya melalui pesawat setiap pukul 12 siang atau 12 malam. Lokasinya acak, pastikan kalian melihat langit kalau mendengar bunyi pesawat yang lewat. Ada lagi?"

"Tidak ada bom atau apapun yang memaksa kami masuk ke tengah arena?" Kali ini, barulah Andrew yang bertanya.

"Tidak. Event ini tidak ada batas waktunya. Kalau kalian mau cepat berakhir, ya tinggal secepatnya mengeleminasi tim lain dan jadi pemenang."

Semuanya kemudian diam. Masing-masing tim berdiskusi tentang apakah ada yang mengganjal atau tidak. Apakah ada yang belum mereka mengerti, atau tidak. Begitu juga dengan tim 23, Andrew bertanya kepada Ayaka dan yang lainnya apakah mereka punya sesuatu. Tapi, Ayaka dan Lasagna sama-sama menjawab tidak ada. Sedangkan Macaroni hanya terkekeh dan menyuruh Andrew untuk berteriak ke orang-orang Hiddenview agar secepatnya saja ronde ini dimulai.

Karena tak ada pertanyaan, pihak Hiddenview pun lanjut ke tahap berikutnya. "Aakkhh! Apa itu!?" Orang-orang mulai menyeru kesakitan. Huh!? A- ada apa!? Ada apa!? Ayaka yang kebingungan dalam kegelapan panik karena jelas telah terjadi sesuatu.

"Akkhh!"

"Kak Andrew!?" Lalu, begitu Andrew menjerit Ayaka pun menyeru, "Aaakkh!" Tapi berikutnya, dirinya sendirilah yang ikut menyeru. Setiap peserta tampaknya sudah disuntik sesuatu di leher. Ayaka tak tahu apa itu, tapi rasanya cukup sakit. Sekarang saja, rasanya ada sesuatu yang mengganjal di lehernya. Rasanya ada seperti satu biji beras dimasukkan ke dalam lehernya dan itu memberi perasaan aneh.

"Barusan kalian disuntik chip yang akan melacak posisi kalian serta kondisi tubuh kalian. Kalau kalian mati, atau mencoba kabur, kami akan tahu dari chip itu."

"Nnghhh..." Ayaka memiringkan leher dan mengangkat bahu, berusaha mengeluarkan chip itu. Tapi, chip itu ada di dalam dagingnya, tidak segampang itu mengeluarkannya. Ini mengingatkan Ayaka soal gelang yang ia pakai di ronde pertama. Tampaknya, chip yang ditanam masuk ke lehernya ini adalah pengganti gelang itu. Dan hal itu membuat Ayaka kepikiran akan suatu hal yang langsung dijawab orang-orang Hiddenview.

HIDDENVIEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang