3 - 2

1.4K 92 1
                                    

Ayaka terduduk dengan tangan dan kaki terikat. Tak cukup seperti itu, lehernya juga diikat ke sebuah tiang batu yang telah dipahat sehingga berbentuk hewan-hewan. Harimau di batang dan kemudian seekor elang ada di puncaknya, seperti mengisahkan sebuah dongeng antara harimau dan juga elang yang dihormati.

"Nnghhh!" Ikatan dari tali akar tanaman itu diluar dugaan sangat kuat membelenggu Ayaka sampai tak bisa bergerak bebas. Seakan-akan, yang mengikat Ayaka adalah tali rantai dari besi yang sering digunakan untuk mengikat kapal di pelabuhan. Berapa keras pun Ayaka mencoba berontak, meronta dan mengeram, yang ada berakhir dengan dirinya yang kelelahan kehabisan tenaga, sedangkan tali dari akar itu sama sekali tidak terpengaruh.

"Hu! Ha! Hu! Ha!"

Kumpulan manusia berkulit merah dengan wajah tertutup topeng dari kepala hewan berbaris di depan Ayaka sambil meneriak-neriakan sebuah irama lagu. Semua yang bertopeng babi berdiri paling depan, sedangkan yang bertopeng rusa agak di belakang. Dari jumlahnya, yang bertopeng babi seperti Kasa paling banyak, sampai belasan sedangkan yang bertopeng rusa hanya berjumlah lima. Seperti menunjukkan kalau ada tingkatan pangkat di suku Kuwalakami ini berdasarkan topeng hewan yang mereka pakai.

"A...yaka!?" Lalu, Ayaka yang sedang dihadang dan ketakutan karena di depannya ada belasan manusia berkulit merah dan bertopeng babi seketika merasa sedikit lega begitu mendengar ada sebuah suara yang ia kenal memanggil.

"Kasa!" Seru Ayaka ke sosok seorang bocah yang mulai berjalan mendekat, melewati barisan suku Kuwalakami yang masih berbaris. "Kasa!?"

Kasa sampai di depan Ayaka. Wajahnya terlihat khawatir. Bibirnya juga mengkerut. Ia ingin mengatakan kepada Ayaka untuk tidak panik dan jangan takut, tapi ia tidak tahu bagaimana caranya agar Ayaka mengerti apa yang ia ucapkan.

"Kasa!? Aku... Aku tidak berniat jahat Kasa! Aku hanya ingin mencari Kak Andrew!" Ayaka yang hendak memeluk Ayaka langsung ditodong puluhan mata tombak yang mengira Ayaka berniat menyerang Kasa, "Kumohon... Kasa, beritahu mereka kalau aku dan Kak Andrew tidak berniat jahat! Kami akan pergi dan tidak akan mengganggu kalian!" Ayaka hendak menangis mencoba menyampaikan kalimatnya agar dimengerti Kasa. Bocah lelaki itu tidak paham kata per kata yang dikeluarkan Ayaka, tapi yang jelas dari ekspresi Ayaka, Kasa bisa melihat kalau perempuan berdarah campuran itu memohon sesuatu dengan sungguh-sungguh.

Kasa kemudian ditarik mundur. Bocah itu berontak, ingin tetap ada di sana menemani Kakak cantik penolong nywanya, tapi dirinya tak mampu melakukan hal banyak ketika diseret pasukan suku Kuwalakami dewasa. Kasa pun dibawa dan dimasukkan ke dalam sebuah rumah suku Kuwalakami yang terbangun dari susunan kayu yang direkatkan persis seperti pagar menjulang yang melindungi pemukiman.

"Kasa ..." Melihat Kasa dibawa pergi, Ayaka yang sempat bernafas lega kembali suram. "Mmmhhh, lepaskan!?" Apalagi sekarang para pasukan berkepala babi itu mendekati tubuhnya dan menarik rambutnya agar wajah Ayaka tegak menatap lurus. Todongan mata tombak di leher lantas membuat Ayaka yang berusaha berontak langsung terdiam menjadi batu, tahu untuk tidak macam-macam kalau tidak mau suku kanibal ini menyakitinya. "Kak Andrew ..." Tangisan Ayaka menetes dan ia mulai melirik ke depan mencari sosok Andrew.

Yang ada di depannya bukan hanya pasukan suku Kuwalakami yang memakai topeng hewan, beberapa penduduk juga ada yang berdirian menonton. Penduduk itu terdiri dari anak kecil dan wanita para suku Kuwalakami yang bukan menjadi bagian dari pasukan suku mereka. Para penduduk biasa itu berdiri di samping rumah-rumah mereka, beberapa juga ada yang berdiri di tanah lapang di belakang dan di samping para pasukan, ingin mengintip dan melihat sosok Yusha yang berani menyusup masuk ke desa mereka.

"Zi Ka! Yusha Zi!" Salah satu pasukan dengan topeng rusa ikut ke sebelah Ayaka dan berteriak menyerukan sesuatu. Ayaka tidak mengerti, tapi yang jelas gara-gara seruannya semua penduduk terlihat murka menatap Ayaka.

HIDDENVIEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang