Hari yang di tunggu sudah tiba, dimana Fada dan Arya akan melangsungkan pernikahan. Fada menunggu di kamar sebelum akad selesai di bacakan Arya. Nervous yang Fada rasakan saat ini. Sebentar lagi statusnya akan berubah menjadi istri dari Arya Arsyad Danadyaksa
Sah
Fada mendengar jelas kata sakral itu. Mulai detik ini dia sudah bukan tanggung jawab orang tuanya, melainkan tanggung jawab Arya.
tok ... tok ... tok
Fada membuka pintu setelah mendengar ketukan dari luar.
"Ayo, sekarang kita kebawah!"
Fada menuruti Arya yang sudah resmi menjadi suaminya. Arya merasakan darahnya mendesir dan jantungnya berpacu lebih cepat serta garis lengkungan terpancar di wajah saat lengan Fada merangkulnya. Entah, mengapa Arya merasakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan saat menikah dengan mantan istri, dia tak pernah merasakannya.
Para tamu menatap sepasang pasutri turun dengan sang mempelai wanita tersenyum, sedangkan mempelai ria menampilkan wajah datar di hari pernikahannya. Semua orang memuja kecantikan Fada yang elegan berbalut dengan kebaya putih.
Selanjutnya acara resepsi langsungkan setelah akad nikah. Kali ini mereka mengenakan dekorasi serba putih dan juga ada aksen bunga yang mempercantik dekorasi.
Para tamu dan kolega dari orang tua Arya dan juga orang tua Fada datang untuk memenuhi undangan dan mengucapkan atas pernikahan Arya dan juga Fada. Sahabat Fada tak lupa di undang untuk menghadiri resepsi, mereka terkejut mengetahui Fada menikah dengan Arya.
---
Acara resepsi sudah selesai jam 23.00 malam. Satu persatu tamu sudah meninggalkan gedung, para keluarga sudah pulang ke rumah masing-masing. Arya dan Fada berada di Hotel karena paksaan dari para orang tua.
Berada di dalam kamar Hotel berdua diselimuti dengan keheningan. Fada sedang melepas atribut yang terpasang di kepala, sedangkan Arya berada di kamar mandi.Ceklek
Tubuh Arya terbungkus baddroube dengan rambut basah menetes ke wajah Arya, menambah ketampanannya. Jangan tanya pipi Fada sudah seperti kepiting rebus melihat pantulan Arya dari kaca.
Fada bergerak dari Tempak duduk menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh yang letih seharian ini.
Waktu berlalu 15 menit, Fada keluar dengan menggunakan piyama tidur tanpa mengenakan hijab. Arya membeku menatap Fada baru pertama kali tanpa mengenakan hijab, dilihatnya rambut Fada sebahu dengan wajah natural tanpa make up. Cantik yang alami.
"Ehhm ... Mas gak tidur?" tanya Fada menatap Arya yang duduk di sofa dengan memainkan ponsel.
"Ehhm ... " Jawab Arya datar.
Fada mendengus mendengar jawaban Arya yang kelewat datar.
Fada segera menaiki ranjang menyusul Arya. Tak ada pembicaraan diantara keduanya. Fada gugup tidur berdua dengan Arya dalam satu ranjang meskipun hanya ada keheningan.
Suara azan dari ponsel Fada memecahkan keheningan daan membangunkan Arya dari lelapnya. Arya mengerjapkan mata, menyesuaikan cahaya lampu. Merasa ada sesuatu yang menempel pada lengan kanan melihat Fada tidur, namun Arya merasa desiran aneh pada tubuhnya.
"Cantik." Gumam Arya.
Arya menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Fada. Tanpa sadar tubuh Arya menyuruhnya untuk mencium kening Fada. Arya tak tau apa yang di rasakan nya saat ini. Hanya ada kata nyaman.
"Fa, bangun dulu!"
"Ehmm ..." suara serak bangun tidur.
"Bangun, kita sholat dulu!"
"Iya."
Fada sadar saat ini wajahnya berada di lengan kanan Arya, bergegas untuk menjauh dan menormalkan detak jantung yang melaju cepat.
Arya menunggu Fada untuk sholat berjamaah. Fada mengenakan mukena dan mengerjakan sholat bersama, kali ini Fada tidak sendiri melainkan bersama Arya menjadi imam dalam sholatnya.
Ketika sholat sudah selesai tidak lupa Rasa mencium punggung Arya sebagai tanda ketaatan dia sebagai istri.
"Sholeha." lirih Arya yang terdengar di telinga Fada.
"Apa mas?"
"E-enggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT MEN (END)
Fiksi UmumSeorang anak kecil mengklaim seorang gadis SMA menjadi Mommy nya. Lalu, akan kah itu menjadi nyata??? Dimohon Follow terlebih dahulu sebelum membaca !!!! cerita udah END dan tidak dilanjutkan lagi🙏🙏🙏🙏 Rating #5 Cuek 13-6-2021 #2 Mencair 13-6-202...