"Farel." Teriak Fada melangkah menghampiri anaknya.
Fada terlalu bahagia jika sudah bertemu dengan pantai sampai-sampai dia melupakan kakinya yang sakit dan melupakan sang suami yang berdecak sebal dengan tingkah laku Fada yang tak bisa diam.
Arya mengikuti Fada dari belakang untuk mengawasi, siapa tau gadis itu membutuhkannya.
"Mom, sini main air!" Fada menurut.
"Huaaaa," teriak Fada kencang.
Teriakan Fada membuat Arya kelimpungan takut terjadi sesuatu pada istrinya. Menghampiri Fada yang kakinya sudah berada didalam air pantai.
"Kamu kenapa?" Panik Arya.
Fada cengo menatap Arya yang terlihat mengkhawatirkan dirinya. Fada hanya membalas senyuman menggoda.
"Ciee ... cie ... Pria datar perhatian nihhh," goda Fada.
Arya menyentil kening Fada yang berani menggodanya.
"Sakit tau," gerutu Fada mengelus keningnya.
"Nih rasain," balas dendam Fada menyipratkan air kearah Arya. Arya geram tak terima ikut membalas dengan menyipratkan ke arah Fada.
Kini keluarga itu sudah basah akibat pertempuran. Sesekali Arya tertawa lepas karena ulah Fada menyipratkan air kearah wajah Arya. Tentu saja kejadian dimana Arya tertawa itu sungguh langkah.
Diam-diam Farel tersenyum melihat Daddy nya tertawa lepas. Selama ini Daddy nya akan memperlihatkan wajah datar, namun berbeda kali ini senyuman terpampang jelas di wajah Daddy nya.
"Mommy, udah yuk! Farel udah capek nih," suara Farel menghentikan Fada bermain air dengan duduk bersebelahan dengan Arya.
Fada menatap Arya untuk menyudahi bermain dengan air. Mereka semua bergegas berganti baju dan lanjut pulang ke rumah.
---
"Mom, tadi Farel lihat Daddy tertawa loh!"
"Memang selama ini Daddy tidak pernah ketawa?" tanya Fada menyelimuti tubuh Farel agar terasa hangat setelah bermain air.
"Enggak pernah tuh Daddy ketawa kayak tadi,"
"Bagus dong, berarti Daddy sudah mengurangi sikap datar nya," Farel menganggukkan kepala menyetujui ucapan Fada.
"Farel berdoa semoga Daddy setiap hari ketawa terus," Farel berdoa untuk Arya.
"Sekarang kamu tidur ya! Semoga mimpi indah!" Mengecup kening Farel dan pergi meninggalkan kamar Farel.
Tujuan Fada saat ini menuju ke dapur karena rasa haus di tenggorokan. Setelah itu barulah Fada menuju kamarnya.
Ceklek
Terlihat Arya berkutat dengan laptop, entah bagaimana bisa bekerja di di hari minggu. Seharusnya Arya menikmati weekend ini bersama keluarga tanpa mengingat pekerjaan nya dulu.
Karena merasa tak dipedulikan Fada ngambil ponsel dan membuka wattpad yang selalu dia baca setiap hari.
Terkadang Fada membaca cerita wattpad tentang keluarga yang harmonis, memiliki suami yang romantis. Pernah membaca tentang pria datar yang menyayangi keluarganya, namun saat di luar dia akan bersikap datar. Apalah daya Fada itu hanya cerita di wattpad.
Ingin rasanya memiliki suami yang perhatian dan romantis seperti cerita dalam wattpad, tapi Fada rasa tak mungkin karena Fada tau betul suaminya tak akan bisa romantis. Takdir memiliki suami datar harus benar-benar Fada terima apa adanya setidaknya pria itu tidak selingkuh dibelakang Fada.
Larut dalam menghayati cerita wattpad membuat Fada cekikikan karena kata-kata dalam wattpad itu.
"Mas itu sebenarnya tampan, namun sayang jika ada wanita yang mengetahui kalau Mas setiap malam selalu minta ditepuk pantatnya yang ada wanita akan mengataimu bayi besar."
"Bayi besar," kekeh Fada membayangkan bagaimana jika itu terjadi kepada suaminya akankah Arya menjadi bayi besar.
Arya heran menatap Fada yang cekikikan sendiri sambil menatap ponsel yang tak tau apa yang dilihatnya.
"Uluhh... Uluhh," ucap Fada terdengar di telinga Arya.
"Kamu kenapa?" Tanya Arya terdengar aneh tiba-tiba kepo.
"Aku baca wattpad masa ada ya bayi besar," jawab Fada.
Arya menyerngitkan dahi mendengar kata bayi besar.
"Bayi besar?" Tanya Arya.
"Iya. Sini deh mas! Mau tau kan bayi besar itu apa?" Tanya Fada.
Arya dengan mudahnya mengikuti perintah Fada.
"Sini berbaring!" Ucap Fada menepuk kasur agar Arya berbaring disebelahnya.
Fada segera berbaring di samping Arya memposisikan dirinya menghadap Arya dengan tangan menepuk-nepuk pantat Arya.
Arya mematung di tempat karena ulah Fada yang absurd. Arya mencengkal tangan Fada dan meraih tubuhnya untuk masuk kedalam pelukan. Kali ini Fada membeku dengan Arya yang memeluknya.
"Ini baru bayi besar di dalam dekapan." Ucap Arya mengeratkan pelukan.
"T-t-tapi,"
"Tapi apa?"
"Tapi kenapa mas tiba-tiba meluk Fada?" Fikiran Fada nge-blank berada dalam pelukan Arya.
"Emang gak boleh peluk istrinya sendiri. Lagi pula enak juga ya meluk kamu kayak gini rasanya nyaman dan hangat," perkataan Arya membuat Fada tersenyum akhirnya pria itu sudah mulai luluh.
"Fada gitu loh."
"Besok dan seterusnya kamu harus dipeluk mas kalau tidur ok!" Perintah Arya.
"Yakin peluk doang nih?" Goda Fada.
"Memang apalagi?" Arya tau yang ada dalam fikiran istrinya itu apa.
"Gak jadi deh." Fada mendenggelamkan kepelukan Arya untuk pertama kalinya. Dan memasuki alam mimpi bersama suami datarnya.
Pelukan sama suami saat tidur rasanya ahhh mantappp.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT MEN (END)
General FictionSeorang anak kecil mengklaim seorang gadis SMA menjadi Mommy nya. Lalu, akan kah itu menjadi nyata??? Dimohon Follow terlebih dahulu sebelum membaca !!!! cerita udah END dan tidak dilanjutkan lagi🙏🙏🙏🙏 Rating #5 Cuek 13-6-2021 #2 Mencair 13-6-202...