Fada izin menenangkan hati dan fikiran menuju ke taman rumah sakit. Fada memikirkan apa yang akan terjadi dalam rumah tangganya. Apakah dia harus memaksa apa harus bersabar sampai ingatan suaminya kembali, tapi kapan?.
"Mas, Fada kangen dipeluk." gumam Fada.
"Apa Fada bisa selalu disisi Mas Arya yang tak mengingat Fada sedikitpun?"
"Apa Fada pergi aja dari kehidupan Mas Arya dan membuka lembaran baru?"
Huek...huek...huek
Fada segera menuju ke toilet. Merasa tubuhnya lemas Fada pingsan di depan toilet. Suster yang melihat ada wanita pingsan langsung meminta tolong kepada rekan kerja nya.
Fada sadar, mencium bau obat-obatan menatap kamar yang ditempatinya.
"Sus, saya kenapa ya?" tanya Fada.
"Selamat ibu saat ini sedang hamil 3 bulan."
Jederrr
Fada mendapati kenyataan bahwa dirinya tengah hamil dengan situasi rumah tangganya yang sedang dalam masalah.
Suster pergi meninggalkan Fada di kamar sendiri. Dia memikirkan apa yang harus dilakukannya saat ini.
Bertahan atau Pergi.
"Mama?"
"Kamu dari mana aja?" tanya Mama.
"Tadi dari taman Rumah Sakit. Giman keadaan Mas Arya?"
"Arya sedang istirahat. Kamu harus sabar dan kuat, ini ujian rumah tangga kalian,"
Fada menghamburkan ke pelukan Mama menyalurkan perasaannya saat ini.
***
Sudah satu minggu di rawat, akhirnya Arya pulang ke rumah. Arya kembali menjadi Arya yang dulu cuek, datar dan dingin.
"Daddy udah pulang?" ucap Farel memeluk Arya.
"Jangan cengeng jadi anak!" ucap dingin Arya.
Fada mendengar anaknya diperlakukan seperti itu membuatnya harus memberikan pengertian mengenai kondisi Daddy nya saat ini.
"Sayang, sini?" perintah Fada.
"Kenapa sikap Daddy kembali kayak dulu lagi?" ucap Farel sendu.
"Saat ini beberapa ingatan Daddy hilang. Jadi Farel harus ngertiin keadaan Daddy saat ini ya!" Farel paham dengan kondisi saat ini.
"Sekarang Farel lanjutin main, Mommy mau keatas samperin Daddy dulu,"
Segera menuju ke kamar berharap suaminya bisa mengijinkan untuk tetap berada di rumah ini.
Ceklek
"Mau apa kamu ke kamar saya?" tanya Arya dengan nada formal.
"Inikan kamar Fada juga, Mas,"
"Jangan harap bisa dekat dengan saya. Saya tau pasti kamu wanita murahan menikah dengan saya karena harta kan?"
Wanita mana yang terima harga dirinya diinjak-injak. Hancur sudah pertahanan Fada.
"Jangan asal bicara. Saya menikah dengan anda awalnya karena Farel yang meminta saya menjadi Mommy nya. Saya tidak sepicik yang anda kira, dengan merebut harta yang anda punya. Ingat harta tidak dibawa mati."
"Lalu kenapa masih disini?"
"Maksud anda apa?" tanya Gada gak faham.
"Ya kalau bukan karena harta ngapain masih ada disini. Pergi aja sana!"
Diusir oleh suami sendiri rasa nya seperti sebilah pisau mengiris hatinya. Ya Fada tau kodisi suaminya saat ini bagaimana, tapi tidak juga berbicara kasar dan mengusirnya juga.
"Ok, saya akan pergi dari rumah ini. Saya berikan kertas ini, buka jika anda sudah mengingat siapa saya!"
Mengemasi baju-baju dan membawa foto pernikahan yang akan dia bawa untuk bekalnya saat anak dalam perut Fada lahir dan menanyakan bapaknya.
"Jangan sesali keputusan anda saat ini."
Brukk
Menuruni tangga dengan menarik koper, saat ada seseorang menatapnya dengan tatapan penuh tanya didalam pikiran Farel.
"Mommy mau kemana?"
"Mommy, mau pergi dulu. Farel harus jadi anak sholeh dan juga harus baik kepada semua orang,"
"Farel ikut ya?"
Fade menggelengkan kepala "Farel besok sekolahkan?"
"Iya,"
"Jadi Farel gak bisa ikut Mommy. Tapi Mommy janji suatu saat nanti Mommy datang temuin Farel dengan seseorang."
Menatap rumah yang penuh kenangan, harus ia tinggalkan. Berharap semua keputusan ini memang terbaik untuk rumah tangganya.
"Mommy akan lindungin kamu, Nak." gumam Fada mengelus perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT MEN (END)
General FictionSeorang anak kecil mengklaim seorang gadis SMA menjadi Mommy nya. Lalu, akan kah itu menjadi nyata??? Dimohon Follow terlebih dahulu sebelum membaca !!!! cerita udah END dan tidak dilanjutkan lagi🙏🙏🙏🙏 Rating #5 Cuek 13-6-2021 #2 Mencair 13-6-202...