Ingatan Kembali

18.8K 1.2K 12
                                    

Sudah 8 bulan berlalu Arya masih belum sadar siapa Fada. Arya kembali ke masa dimana ia sibuk bekerja, tidak mementingkan keluarga. Selama ini Farel diam tanpa bisa melakukan apapun. Farel pernah menanyakan keberadaan Fada kepada Daddy nya, namun jawabannya tidak tau.

Sikap Farel menjadi lebih pendiam dan tertutup, ia bahkan tak mau menyapa Daddy nya lagi bisa dikatakan Farel saat ini marah kepada Daddy nya.

Mama Sinta yang berkunjung ke rumah Arya, menatap rumah sepi. Semenjak Fada pergi rumah Arya bagaikan rumah tak berpenghuni. Tak ada aktivitas dari sang pemilik rumah kecuali Bi Ijah dan Pak Dadang.

"Sayang, lagi apa?" Mama Sinta menghampiri cucu nya.

"Oma. Farel lagi main Lego," ucap Farel dengan menunjukkan mainannya.

Mama Sinta menghampiri Farel dan duduk disebelahnya. Mama Sinta sedih melihat cucu nya kurang ter-urus dan kurang kasih sayang dari seorang Ibu. Sedih jika harus mengingat menantunya Fada.

"Kemana kamu, Nak?" gumam Mama Sinta.

"Oma?" tanya Farel.

"Iya, kenapa Sayang?" sambil mengelus kepala Farel.

"Farel kangen Mommy. Mommy pergi kemana? Kok gak pulang-pulang?" Farel sedih.

"Oma juga gak tau. Nanti Oma minta tolong Opa suruh cari Mommy ya!"

"Yang bener, Oma?" Mama Sinta menganggukkan kepala.

Senang melihat cucu nya kembali menampilkan senyuman, semenjak Fada pergi Farel lebih pendiam dan tertutup.

"Yasudah, kamu main aja! Oma mau kebawah dulu,"

"Iya, Oma."

Mama sinta duduk di ruang tamu dengan memegang majalah menunggu Arya pulang untuk membahas menantunya yang entah sekarang berada dimana.

Deru mobil memasuki pekarangan rumah mewah milik Arya.

Ceklek

Mama Sinta melihat anaknya baru pulang kerja di jam 7 malam. Dengan segera Mama sinta menghampiri Arya.

"Arya,"

"Apa, Ma?" jawab Arya mengendurkan dasi.

"Kamu tuh gimana sih,"

"Gimana apanya?" sahut Arya.

"Fada, pergi dari rumah dan kamu tidak mencarinya?" lama kelamaan Mama Sinta geram dengan anak nya.

"Oh, Fada," jawab Arya datar.

"Dah respon kamu gitu?" cengo melihat sesantai itu Arya.

"Terus Arya suruh gimana?" Arya males menanggapi Mama nya.

Mama sinta geram melihat anaknya merasa bodo amat di tinggal istrinya.

"Kamu ini udah kelewatan. Fada, istri kamu pergi dari rumah dan kita gak tau bagaimana kabarnya saat ini!"

Tak ada jawaban dari Arya seakan dia males jika membahas tentang Fada.

"Kamu ini suami yang gak becus jagain istrinya. Cobalah kamu ingat-ingat siapa Fada? Siapa istri kamu? Siapa Mommy Farel?" kesal Mama Sinta.

"Sudah 8 bulan kamu masih tak berusaha mengingat Fada? Buka telinga kamu lebar-lebar! Jika terjadi sesuatu dengan menantu Mama jangan harap kamu masih jadi anak Mama dan tentunya Farel akan ikut Mama. Terserah apapun yang kamu lakukan. Ingat Mama lebih berkuasa dari kamu!" Mama Sinta memberikan peringatan keras.

Mama Sinta pergi keluar meninggalkan rumah Arya. Sedangkan Arya frustasi mendengar ocehan Mamanya. Arya segera menuju ke kamar membersihkan diri.

Setelah selesai membersihkan diri Arya segera menyelami alam mimpi setelah seharian letih bekerja.

Arya samar-samar melihat seorang anak kecil yang dari kejauhan.

"Daddy, kapan mau jemput aku sama Mommy?"

"Kamu siapa?"

"Aku anak Mommy Fada. Sebentar lagi aku lihat dunia."

"Saya gak kenal kamu,"

"Setelah Daddy bangun, Daddy akan ingat Mommy Fada,"

"Aku mohon Daddy cari aku dan Mommy Fada. Aku mau lihat Daddy temani saat lahiran,"

Arya menganggukkan kepala, masih bingung dimana ia berada saat ini.

"Aku pamit dulu."

Perlahan anak kecil itu menghilang dan Arya memegang kepala yang terasa sangat sakit sekali.

Arya sadar dari alam mimpi dan memegang kepalanya yang sakit, rasa seperti ada beban besar yang jatuh di kepalanya.

Perlahan Arya mengingat Fada kembali. Dengan segera Arya menelfon salah satu orang kepercayaannya untuk melacak keberadaan istrinya yang sudah lama menghilang.

"Hallo, cari keberadaan istri saya! Saya tunggu hasilnya."

"..."

Arya segera menutup telfon secara sepihak.

FLAT MEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang