Kembali Ke Jakarta

16.8K 1K 8
                                    

Pagi ini Fada sudah berada di rumahnya, rumah yang sudah lama dia tinggalkan selama 9 bulan lebih. Jangan tanya rindu tidak dengan rumah ini, pastinya rindu. Arya masih terlelap bersama Princess Allona, sedangkan Farel tidur di kamarnya. Farel yang bertumbuh menjadi lebih dewasa terlebih hadirnya Princess Allona, kasih sayang bertambah setiap harinya.

 Farel yang bertumbuh menjadi lebih dewasa terlebih hadirnya Princess Allona, kasih sayang bertambah setiap harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fada melihat keduanya sangat terlalap dalam dekapan. Tak mau mengganggu, Fada lebih baik menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

"Pagi, Bi!" Sapa Fada Kepada Bi Ijah.

"Pagi juga, Non,"

"Masak apa, Bi?"

"Bibi bikin nasi goreng. Non Fada butuh sesuatu?"

"Enggak, aku mau bantuin Bibi aja deh." Fada melihat mengambil sosis dan bakso di kulkas sebagai topping.

"Bi, ditambahin sosis sama bakso,"

Nasi goreng siap disajikan di meja makan. Fada menyusun perlengkapan untuk sarapan.

"Bi, ambil aja dulu nasi gorengnya sekalian sama Pak Dadang ya!"

"Iya, Non."

Fada menuju kamar Farel dan membangunkannya untuk sarapan bersama.

"Sayang, bangun dulu!" Fada sambil mengelus kepala Farel.

"Iya, Mom."

Farel sangatlah mudah jika dibangunkan tidur, tapi tidak untuk Daddy-nya yang harus menggunakan tenaga dan ide ekstra.

"Mas bagun dulu!" Fada berada di kamar membangunkan suaminya yang susah sekali.

"Mass," tak ada jawaban.

"MAS ARYA!!" Fada meninggikan suara.

Masih tak dapat respon juga. Fada sebal jika suaminya tak juga bangun dari alam mimpi.
Ide jail terlintas di benaknya.

"Mas Arya kalau gak bangun Fada cari suami baru,"

Dengan seketika Arya bangun dengan muka bantalnya.

"Bilang apa tadi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bilang apa tadi?"

"Enggak," elak Fada.

"Mau cari suami baru?" Arya mencondongkan tubuhnya kearah Fada.

Fada gelagapan karena tubuh Arya semakin dekat dengan dirinya.

"M-mmau apa?" Jawab Fada gugup.

Arya berhenti tepat di depan wajah Fada yang hanya berjarak 5 cm.

"Memang Mas kurang tampan, hem?" tanya Arya menatap Fada.

"Mas lebih dari tampan," jawab Fada jujur, dia mengakui suaminya sangatlah tampan.

Arya menyunggingkan senyuman mendengar jawaban jujur dari istrinya. Kalau dilihat muka Fada saat ini sangatlah lucu, tegang.

Cup

Arya mencium kening Fada yang mematung ditempat. Arya segera memundurkan tubuhnya dan menatap Princess Allona yang masih terlelap.

"Ihh, apaan sih cium-cium?" Gerutu Fada.

Arya menatap Fada sekilas lalu kembali menatap Princess Allona.

"Kenapa gak suka?" Sewot Arya.

"B-bukan begitu maksudnya,"

Nahkan Fada salah lagi, bukan maksudnya tak mau di cium melainkan ia terkejut. Meskipun sudah menikah tetap saja rasa malu Fada jika dicium tiba-tiba.

"Yaudah gih sana katanya mau cari suami baru," Arya merajuk.

"Gitu aja marah,"

Tak ada respon dari Arya, dia malah sibuk dengan mengelus Princess Allona dan masuk kedalam kamar mandi.

"Pagi-pagi udah kena marah," gumam Fada menatap pintu kamar mandi.

Fada menunggu di ruang makan, ditemani Farel yang terlihat fresh. Arya menuruni tangga dan berjalan menuju meja makan.

Suasana makan tampak menegangkan, liat saja ekspresi Arya datar dan dingin siapa yang menatapnya pasti enggan menyapa lebih dulu. Farel menatap Fada penuh tanya.

"Mas," tak ada respon.

Lagi-lagi Fada menghela nafas, dia harus bisa menerima sikap datar dan dingin suaminya, meskipun Arya berubah, namun sikap datar dan dingin melekat pada dirinya.

FLAT MEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang