Perubahan

23.2K 1.5K 6
                                    

Pagi yang cerah Fada sudah melaksanakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keluarga. Terlihat Arya dan Farel menuruni anak tangga untuk sarapan bersama.

Sedikit demi sedikit perubahan Arya sangat terlihat dimulai hal yang kecil, biasanya tak pernah sarapan bersama  sekarang, ia meluangkan waktu untuk selalu sarapan bersama. Fada menatap sang suami yang tengah makan, melihat wajah tampan dengan tubuh yang perfect idaman wanita. Merasa diperhatikan Arya Mengangkat satu alis menanyakan mengapa Gada menatapnya seperti itu. Fada menggelengkan kepala seolah tidak terjadi apa-apa.

"Mom?" tanya Farrel.

"Kenapa?"

"Salim!" dengan Segeran Gada mengulurkan tangan.

Arya menatap interaksi sang anak dengan istrinya hanya tersenyum dalam hati. Pilihan untuk menikahi Fada memang tepat. Arya mengakui setelah adanya Fada dalam kehidupannya, perlahan perubahan sikap Arya mulai mencair.

"Daddy, yuk berangkat!"

Arya berdiri dari tempatnya, berjalan menghampiri Farel dan mengajakmu berangkat ke sekolah.

"Massss" teriak Fada yang melupakan sesuatu.

"Apa?"

"Salim dulu!" Fada meraih tangan Arya, mencium sebagai tanda hormat dengan suami.

Arya membeku ditempat mendapatkan perlakuan seperti ini. Karena tak mau sampai ketahuan Fada bahwa dia kaget segera meninggalkan rumah bersama Farel.

Mengurus suami dan anak sudah selesai, sekarang giliran Fada membereskan rumah. Target pertama kamar Fada dan Arya, dengan lagu yang menemaninya dalam membereskan kamar.

Dirasa kamar sudah bersih Fada berganti ke ruang kerja Arya. Menata berkas yang sedikit berserakan yang tidak berada di tempatnya. Saat membuka laci terlihat sebuah foto keluarga yang Fada yakini bahwa itu foto keluarga Arya dengan istrinya yang dulu. Rasa sakit menyelinap di hati Fada, melihat suaminya masih menyimpan kenangan bersama mantan istrinya.

Letih beberes rumah Fada ketiduran di sofa depan TV, dengan TV menyala.
Entah sudah berapa lama ia tertidur sampai tak sadar sudah menunjukkan jam 3 sore. Fada segera mandi agar terlihat fresh karena seharian beberes menata rumah.

"Mom...Mom" teriak Farel mencari Fada.

"Iya. Kenapa, Sayang?"

"Mau peluk?" rengek Farel yang manja.

"Sini!"

Fada mengangkat Farel, memangku serta memeluk erat Fada mengingat foto itu membuatnya sedih. Farel yang bukan anak kandung tapi rasa sayang seperti anak kandungnya sendiri.

Arya pulang kerja melihat suasana rumah yang sepi, segera menuju ke kamar memastikan istri dan anaknya di rumah.

Melihat pemandangan sang istri memangku Farel terlihat bagaimana sayangnya Fada. Arya melihat ada air mata yang menetes membuatnya bertanya-tanya ada apa dengan istrinya itu.

Krekk

Fada menghapus sisa air mata yang menetes di pipinya agar tak diketahui Arya.

"E-ehh, sudah pulang, Mas?" Fada meraih tangan Arya mengecup tangan.

Fada tersadar sudah lama Farel berdua dalam pelukannya, membuat tubuhnya kram.

Arya segera menolong Fada untuk mengangkat Farel dan meletakkan nya di ranjang.

"Bersih-bersih dulu gih, Mas!"

Menyetujui perintah Fada, Arya memasuki kamar mandi membersihkan diri yang seharian letih bekerja.

Fada menyiapkan makanan untuk suami.

"Mas, mau makan apa?"

"Terserah kamu aja," ucapnya datar.

Dentingan sendok dan garpu yang menyelimutinya suasana makan suami istri itu.

Yah, jika mereka berdua Arya masih saja suka bersikap datar kepada Fada. Fada menatapi nasib memiliki suami yang datarnya luar bisa. Bersabar saja semoga sikap datar nya akan berubah.

FLAT MEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang