Rencana Gagal

24.2K 1.6K 7
                                    

Sesuai dengan janji Fada kemarin untuk mengajak ke pantai akhirnya terealisasikan juga. Meskipun dari tadi Arya belum mengeluarkan suara, tak seperti biasa, walaupun hanya membalas dengan singkat.

"Farel, hari ini Mommy cantik tidak?" tanya Fada kepada anaknya.

"Tumben Mommy tanya hari ini cantik tidak? kan tiap hari Mommy cantik," jawaban Farel mampu membuat Fada tersipu malu.

"Mommy hari ini dandan cantik karena di pantai pasti banyak Cowok tampan. Mommy mau pilih satu buat jadi suami Mommy." Jawab Fada terlalu santai.

Ckitttt

"Aduhhh!" Rintih Fada kepentok akibat Arya mengrem mendadak.

Arya menatap Fada dengan tajam ingin rasanya membungkam mulut seenak jidat mau cari suami baru. Jelas-jelas Arya masih hidup dan masih menjadi suami SAH Fada.

"Kenapa sih, Mas?" Bukan menjawab Arya segera melajukan mobil melanjutkan perjalanan.

Keadaan di dalam mobil hening, Farel sibuk dengan game yang ada di ponsel dan Fada terdiam. Padahal dalam hati Fada tertawa keras setelah mendapati saat dirinya mengatakan ingin mencari suami baru, Arya selalu memberikan respon yang bisa dibaca oleh Fada.

Perjalanan dari rumah 3 jam untuk sampai ke Pantai, terbayar sudah saat melihat air pantai yang membuat mata sejuk tanpa memikirkan beban mengenai pekerjaan yang membuat kepala pusing.

Farel menarik Fada dan berlari menuju Pantai untuk merasakan air. Farel menyipratkan air kearah Fada yang membuat bajunya basah. Merasa tak terima Fada membalas Farel dengan menciptakan air ke arah wajahnya.

"Huahhhahaha" tawa Fada puas karena tepat sasaran di wajah Farel.

Farel mecebikkan bibir kesal karena wajahnya saat ini sudah basah akibat Mommy nya.

"Tunggu pembalasan Farel, Mom!" Tantang Farel berlari mengejar Fada yang sudah duluan meninggalkan Farel sendiri dengan bibir monyong.

Menjulurkan lidah mengejek Farel untuk menangkap Fada, sampai tak melihat kalau ada batu kecil menusuk kakinya.

"Mommy!" Teriak Farel.

Terakan Farel terdengar di telinga Arya. Mendapati Fada duduk di air dengan menunduk membuatnya segera menghampiri.

"Kamu kenapa?" tanya Arya melihat Fada menutup telapak kaki yang mengeluarkan darah.

Dengan sigap Arya menggendong ala bridal style untuk duduk ditepi pantai. Arya meninggalkan Fada dan Farel menuju kedalam mobil mencari obat P3K selalu dia bawa saat terjadi hal yang tidak diinginkan.

Fada terus meringis kesakitan menutup bagian luka agar darahnya tidak keluar. Tatapan sendu Farel melihat Mommy nya menahan rasa sakit.

"Sini kaki kamu!" Arya kembali dengan membawa obat P3K.

Dengan telaten Arya membersihkan kotoran pasir dan memberikan obat merah serta menutup dengan perban takut akan pasir yang masuk kedalam luka.

Fada sendiri diam-diam menatap Arya yang mengobati kakinya. Menyunggingkan senyum karena perlahan Arya memperhatikannya juga.

Merasa sudah selesai mengobati kaki Fada, Arya menatap Fada yang melamun memangnya dengan nyenyuman.

"Ekhmm" suara Arya menyadarkan Fada dari lamunan.

"Ehh ... T-t-terima kasih." Jawab Fada gugup yang ketahuan memandangi Arya.

"Mommy, masih sakit?" tanya Farel.

"Enggak apa-apa. Farel main sendiri ya!" Farel menganggukkan kepala menyetujui untuk main sendiri.

Dua orang dalam keheningan yang menyelimuti. Fada menggerutu dalam hati karena gagal, rencana yang sudah disusun untuk membuat Arya cemburu hilang seketika akibat dia terjatuh. Tak mungkin dia mendekati pria lain dengan keadaan kaki sakit.

Arya merogoh kantung celana. "Nihh...!" Menyodorkan ponsel Fada yang Arya ambil saat mengambil obat P3K.

"Terima kasih." Menerima ponsel yang Arya.

Fada memotret Farel yang bermain air dengan tawa. Diam-diam Arya memotret Fada tanpa diketahui.

Tampak senang Fada berada di Pantai, padahal kakinya sedang sakit, namun dia terlalu aktif dan mengabaikan kakinya hanya untuk menyapa Farel yang sangat happy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampak senang Fada berada di Pantai, padahal kakinya sedang sakit, namun dia terlalu aktif dan mengabaikan kakinya hanya untuk menyapa Farel yang sangat happy.

Arya melihat Fada sangat menyayangi Farel dengan tulus membuat hatinya tanpa disuruh membuka pintu kesempatan untuk Fada masuk mengisi ruang hatinya yang kosong.

FLAT MEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang