"Mom ..." teriak Farel dari kamar.
Fada segera menyusul Farel yang saat ini sudah menjadi anaknya.
"Sayang, jangan teriak." Kata Fada.
"Maaf, Mom."lirih Farel menunduk kepala.
Fada mendengus mengontrol emosi. Fada tau saat ini dia menjadi seorang Ibu, jadi dia harus menjadi contoh yang baik untuk anaknya.
"Farel, minta apa?" Mengelus kepala Farel.
"Farel, cari kaos kaki,"
Membongkar lemari mencari dimana letak kaos kaki itu tersimpan. Namun sudah 10 menit Fada tak menemukan, melirik ke arah Farel dengan menampakkan wajah sebal. Fada terus mencari di segala tempat, akhirnya ketemu juga.
"Maafin, Mommy ya!"
"Maaf kenapa, Mom?" Farel memegang ujung celana seragam sekolah.
"Pasti Farel marah ya gara-gara Mommy lama cari kaos kaki kamu?"
Bukan mendapatkan jawaban, melainkan Farel meninggalkannya sendiri di kamar dengan sesal. Baru 1 minggu menjadi Mommy Farel, namun dia sudah bikin anak itu marah.
"Farel kamu lama banget sih. Daddy telat karena nungguin kamu, hari ini Daddy ada meeting pagi." Kata Arya membuat sang anak menunduk sedih.
"Hiks ... hiks ... hiks. Maaf, Dad!" Isak Farel .
Arya sudah berada di ruang makan dengan menggunakan setelan kantor. Jangan lupakan wajah Arya marah menunggu Farel.
Fada kesal pada dirinya sendiri, Farel kena marah sama Daddy nya. Farel hanya menunduk saat Daddy nya sedang memarahinya.
Bukannya nungguin Farel makan sampai selesai, melainkan bangun dari tempat langsung pergi ke kantor. Farel hanya bisa menangis jika Daddy nya sudah marah kepadanya. Fada segera menghampiri Farel dan menyuruhnya untuk melanjutkan makan.
"Farel makan dulu ya!" Hening.
"Nanti Mommy yang akan antar kamu ke sekolah, Ok!" Farel menuruti perkataan Fada.
Fada miris menatap Farel dengan wajah sendu setelah mendapatkan amarah dari sang Daddy. Fada menyalahkan dirinya karena ini bukan salah Farel, melainkan dirinya.
Berada di dalam mobil menuju ke sekolah, namun karena Farel masih sedih Fada mengajaknya bercerita bagaimana dulu dia pernah di kejar Anjing saat berolahraga, dan yang membuat Fada sebal karena dia di kejar sampai ke depan rumah. Niatnya olahraga lari santai, namun ini olahraga yang menguras tenaga dan juga batin.
"Farel, masih marah?" tanya Fada menatap anaknya.
"Enggak, Mom." Bibir Fada tersenyum.
"Mommy, sayang kamu." Memeluk Farel sebelum masuk ke dalam sekolah.
Fada senang melihat Farel sudah tak sedih lagi. Kasihan anak seusia dia kena marah karena bukan salahnya. Bukannya membela diri, Farel justru diam.
---
Tiba di rumah setelah mengantar Farel ke sekolah untuk pertama kali. Fada menyunggingkan senyuman membayangkan dirinya saat ini memiliki status sebagai istri dan seorang Ibu. Jika, ditanya bagaimana hubungan dengan Arya, maka jawabnya sama saja dengan bayangan Fada sebelum menikah. Dia harus ekstra sabar menghadapi pria datar.
Fada dan Arya akan berbicara, jika ada perlu saja selain itu hanya ada keheningan diantara mereka. Namun Fada menyiapkan semua kebutuhan Arya, yang sekarang surganya ada di suami. Akankah kehidupannya akan berubah? hanya waktulah yang bisa menjawab dan mencairkan sikap Arya yang dingin terhadapnya.
Terlalu memikirkan permasalahan dengan Arya, sampai tidak tersa saat ini Fada sudah menyelami alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT MEN (END)
General FictionSeorang anak kecil mengklaim seorang gadis SMA menjadi Mommy nya. Lalu, akan kah itu menjadi nyata??? Dimohon Follow terlebih dahulu sebelum membaca !!!! cerita udah END dan tidak dilanjutkan lagi🙏🙏🙏🙏 Rating #5 Cuek 13-6-2021 #2 Mencair 13-6-202...