Bahagia

21.8K 1.2K 6
                                    

"Sini deketan lagi, Sayang!" semburat merah di pipi Fada mendengar panggilan yang dilontarkan sang suami.

Dengan malu-malu Fada mendekati Arya. Arya tau saat ini istrinya salting dengan panggilan yang ia ucapkan.

Arya membuka kotak perhiasan, da memakaikan kalung serta gelang yang ia beli khusus untuk Fada.

"Mas, mau lihat kamu pakai perhiasan ini. Mas suka kalau istri Mas menjaga pemberian yang Mas berikan."

Tak terasa air mata lolos membanjiri pipi Fada. Air mata kebahagiaan yang saat ini keluar. Arya menatap Fada yang mengeluarkan air mata pun langsung menghapusnya. Wajah keceriaan yang biasanya terlihat terhalang oleh air mata dan menutupi  keceriaan Fada.

"Dengerin, Mas! Mas mau mengucapkan terima kasih sama istri, Mas ini,"

Fada menatap bingung suaminya "Berterima kasih untuk apa?"

"Berterima kasih untuk sabar membuat kebahagiaan setiap harinya untuk Mas. Selalu sabar dengan sikap Flat Mas ini. Mas rasa menjadi orang yang paling beruntung miliki kamu disisi Mas."

"Baru sadar kalau Flat?" Gerutu Fada.

"Peluk, Mas." minta Fada

"Fada juga beruntung miliki Mas. Kita bangun kebahagiaan untuk rumah tangga kita ya." ucap Fada mempererat pelukan.

"Ingatkan, jika Fada ada salah!"

"Iya."

Pelukan itu terjadi selama 10 menit, dan enggan untuk lepas.

"Oh iya, Farel!" teriak Fada teringat anaknya.

"Masih tersisa 2 jam sebelum Farel kembali. Kita nikmatin berdua tanpa pengganggu," Arya menampilkan smirk.

"Itu anak kamu juga loh, Mas,"

"Ehmm, Mas boleh minta kiss nggak?" tanya Fada lirih namun masih terdengar di telinga Arya.

Arya tersenyum mendengar pertanyaan istrinya meminta ciuman.

"Boleh. Tapi kamu yang cium, Mas!"

Dengan senang hati Fada langsung naik keatas pangkuan sang suami dan melahap bibir dengan bruntal. Kali ini ciuman Fada membuat Arya terkejut dengan sikap istrinya.

Pasokan oksigen mulai habis, akhirnya ciuman itu terlepas.

"Pelan-pelan, Sayang. Gak ada yang minta," Fada menampilkan tersenyum.

"Ihh. Kesempatan jangan disia-siakan," Ucap Fada.

"Mas tau. Kamu bikin Mas terkejut. Kamu sekarang agresif kalau ciuman." Arya heran.

"Ya, siapa yang gak mau ciuman sama orang ganteng terlebih suami sendiri, jadi wajar dong," ucap Fada santai.

Arya baru mengetahui bahwa istrinya sudah tidak polos lagi. Tapi Arya menyukai itu.

"Iya deh. Sekarang udah handal soal ciuman." Arya mengacak-ngacak rambut Fada.

"Ihhh... Jadi berantakan rambut Fada. Nanti tak cantik giman? nanti kalau suami Fada lirik cewek lain gak gara-gara rambut ini giman? Mau tanggung jawab nggk?" omel Fada kepada Arya.

"Ya mana mungkin Mas cari cewek lain. Orang istri Mas ini gemesin mana bisa Mas ke lain hati." godaan Arya membuat Fada lagi dan lagi menyemburkan guratan merah di pipi sang istri.

"Mas... Bikin Fada malu tau," gumamnya.

"Kenapa harus malu? Kan bener kamu itu gemesin."

"Terserah mas deh,"

Arya meletakkan kepala dipangkuan Fada, menghadap ke perut Fada dan memeluk dengan erat.

Fada membiarkan Suaminya tidur di atas pangkuannya. Dengan reflek tangannya mengelus rambut Arya. Lama kelamaan dua sejoli itu masuk kedalam mimpi.
.
.
.
.
.
Tungguin cerita selanjutnya👌
.
.
.
.
.
.


FLAT MEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang