Perjodohan

29K 2K 11
                                    

Fada meratapi nasibnya setelah setelah lulus kuliah, mau lanjut ke mana dan ngambil jurusan apa belum ada di fikirannya. Orang tua Fada memberikan kebebasan tentang keputusan mau lanjut kemana.

tok ... tok ... tok

"Iya, tunggu sebentar,"

"Kenapa, Ma?" Mama Fada menatap dari ujung kepala sampai ujung kepala melihat penampilan anaknya yang menggunakan hot pants dan juga tanktop saat berada di rumah.

"Ganti baju yang lebih sopan, jangan lupa hijabnya di pakai. Ada tamu di bawah, cepet ya! Papa udah nungguin!" Fada menurut saja.

Fada merasa aneh tak biasanya tamu Papa, Fada juga disuruh menyambut. Fada menyambar switter dan juga rok dipadukan bergo instan yang simple dan tentunya cepat. Kalau mau rapi ya harusnya, memberitahu dari tadi bukan mendadak seperti ini, jadi jangan salahkan Fada.

Melangkah menuruni anak tangga satu persatu menghampiri Papa dan juga tamu. Fada yang sibuk merapikan bergo yang belum di tali, sampai tidak sadar ada anak kecil yang menatapnya. Anak kecil itu menatap Fada seakan dia mengetahui.

"Mommy ..."

Fada mendongak melihat siapa yang memanggilnya Mommy, dia merasa hanya satu orang yang memanggilnya dengan sebutan Mommy.

"Farel ..."

Farel berlari menubrukan tubuh nya untuk memeluk Fada. Interaksi antara Fada dan Farel tak luput dari orang yang berada di ruang tamu. Fada membalas pelukan Farel, bingung kenapa anak itu bisa datang ke rumahnya.

"Fada, kenapa Farel manggil kamu Mommy?" tanya Mama bingung.

"Waktu Fada jogging Farel tiba-tiba memanggil Fada mommy. Fada juga gak tau kenapa dia manggil Fada Mommy,"

Orang tua Fada menatap Anaknya dengan tersenyum, dan orang tua Arya juga ikut tersenyum. Namun tidak untuk Arya, pria dingin dengan wajah datar yang selalu ditunjukan. Namun anehnya banyak juga wanita yang menggilai ketampanannya.

"Sini!" Perintah mama menyuruh Fada duduk disamping.

Fada duduk dengan Farel menggelayut manja di tangan seolah-olah dia akan pergi jauh dan tak akan ketemu lagi. Arya sendiri heran menatap anaknya yang terlihat manja kepad Fada. Bahkan dengan dirinya, Farel tidak sampai segitunya.

Cemburu. Arya mendengus, anaknya lebih dekat dengan gadis yang beberapa kali bertemu, daripada dengan Daddy nya yang setiap hari selalu ada untuk anak nya.

"Jadi begini nak Fada, kami selaku orang tua sudah melakukan perjanjian untuk menjodohkan kamu dengan anak, Om."

Fada mematung ditempat, bagaimana mungkin dia di jodohkan di umur yang masih 18 tahun. Dia sendiri juga baru aja lulus sekolah, kenapa tiba-tiba ada yang melamar nya apa tidak selaku itukah dia di pandangan orang tua nya.

"Jodoh apaan, Mom?"

"Jodoh itu artinya menikah." Jawab Mama.

"Yaudah ayo, Mom nikah cama Falel!"

Fada menatap Farel yang agresif, namun mengapa berbeda jauh sama Daddy nya yang datar banget.

"Nggak bisa sayang. Kan Farel masih kecil," Fada menjelaskan agar Farel dapat memahami.

"Yaudah nikah sama Daddy aja." Enteng Farel menjawabnya.

Arya benar-benar tak habis fikir anaknya kenapa bisa agresif daripada dirinya. Anak kecil beraninya melamar seorang gadis untuk Daddy nya.

"Tuh dengerin Farel," sambung mama.

"Kamu mau menikah sama saya, jadi ibu buat anak-anak saya?" Arya angkat bicara.

Fada bingung kenapa ini duda bilang anak-anak, PD banget ya kalau dia mau nerima nya.

"Apa gue bisa hadapin pria datar itu setiap hari nya?" batin Fada.

FLAT MEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang