Jangan lupa Follow sebelum baca😊
***
Arya belum mengetahui selama ini Fada mencukupi kebutuhan dengan uang siapa. Selama berpisah dari rumah ia tak pernah memberikan uang sepeserpun.
Fada melihat Arya termenung menatap halaman kontrakan yang setiap sore banyak anak-anak yang berlalu lalang.
"Mas kenapa?"
Arya tersadarkan dan menatap Fada lekat.
"Sini deh!" Menepuk tempat duduk samping.
Fada mengikuti perintah Arya terlebih lagi ia tidak bisa lama-lama berdiri dengan keadaan perut yang besar.
"Mas mau nanya. Selama ini Mas gak pernah memberikan kamu uang, lalu kamu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari gimana?"
"Alhamdulillah Fada disini udah punya usaha sendiri. Hasilnya cukup buat makan Fada bayar kontrakan dan juga kebutuhan Baby." ucap Fada mengelus perut.
"Usaha apa?"
"Usaha roti. Tempat pertama Mas bertemu kembali dengan Fada,"
"Toko roti?" Fada nganggukkan kepala.
Arya tak menyangka istrinya memiliki usaha yang bisa dikatakan berkembang, lihat saja untuk di daerah desa Fada Bakery termasuk toko yang tak pernah sepi. Tempat yang strategis menunjang perkembangan tokonya.
"Mas gak nyangka kamu punya bakat usaha," merengkuh tubuh Fada.
"Dipaksa untuk menjadi dewasa oleh keadaan. Dan dituntut untuk kuat seperti baja."
"Istri siapa sih pinter banget?"
Fada berpura-pura sedang berfikir. "Istri orang,"
"Siapa suaminya sih, hmm?"
"Bapak Arya Arsyad Danadyaksa. Kamu kenal gak orangnya?"
"Kenal dong, diakan Sholeh, tampan, baik sayang keluarga pula,"
Fada berdecih dengan PD, Arya menyombongkan diri. Gak inget sebelum ketemu Fada dia seperti apa.
"Hi-ilih, gak sadar dulu gimana?" Arya cengengesan mendapatkan sindiran.
"Kan Mas udah berubah. Jadi ingetin Mas kalau ada salah, ya?" Mengeratkan pelukan.
"Kangen Farel!"
"Kamu mau pulang sekarang?"
Fada semalam sudah memikirkan jika nanti ia diajak pulang ke Jakarta dia akan memilih untuk stay di solo untuk sementara, setelah lahiran barulah ia akan balik lagi ke Jakarta.
" Untuk saat ini jangan dulu, nunggu setelah lahiran baru nanti kembali Ke Jakarta. Mas gak sibuk sama pekerjaan?"
"Mas, udah cuti sebelumnya buat cari kamu."
"Cuti berapa lama?"
"Suka-suka, Mas. Lagian itu juga perusahaan milik Mas,"
Cihh sombong banget holang kaya ini.
Wahh...berdosa kan mencibir suaminya sendiri.
"Aku aduin Mama nanti," ancam Fada.
Hari menjelang malam, Fada segera masuk kedalam rumah. Sempat mendapatkan nasihat kata orang Jawa pamali orang hamil larangan diluar rumah saat menjelang maghrib.
Mereka berdua melaksanakan sholat bersama. Selepas sholat, sambil datangnya waktu isya Fada meminta untuk bersama-sama membaca Surah Yusuf dan Surah Maryam. Kebiasaan ini yang membuatnya konsisten ia lakukan selepas sholat maghrib.
Kita menjalankan hidup 24 jam setiap hari, jadi luangkan waktumu untuk membaca Al-quran juga.
Kehidupan di Solo membuat Fada sedikit demi sedikit menjadi lebih baik. Banyak tetangga disini yang memberikan nasihat dan arahan yang baik. Tetangga disini awalnya banyak yang mengira bahwa Fada seorang janda yang ditinggal meninggal. Namun Fada membantah, jika ia memiliki suami yang masih berada di Jakarta.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLAT MEN (END)
General FictionSeorang anak kecil mengklaim seorang gadis SMA menjadi Mommy nya. Lalu, akan kah itu menjadi nyata??? Dimohon Follow terlebih dahulu sebelum membaca !!!! cerita udah END dan tidak dilanjutkan lagi🙏🙏🙏🙏 Rating #5 Cuek 13-6-2021 #2 Mencair 13-6-202...