Gengsi

25.8K 1.7K 9
                                    

Tak terasa Fada tertidur sampai sore, melihat jam di meja menunjukkan jam 5 sore. Fada bergegas mempersiapkan makanan, namun sebelumnya dia melihat Farel yang berada di kamarnya.

Berkutat di dapur membuatnya tersentak saat ada tangan yang memeluknya dari belakang. Menoleh siapa pelakunya dan ternyata Farel dengan muka bantal khas bangun tidur yang memeluk Fada.

"Anak, Mommy udah bangun." Fada mendudukkan Farel di kursi makan.

Farel melihat Mommy nya dari belakang membuat dia merasa bahagia karena allah mengabulkan doa setiap hari dipanjatkan, agar dia bisa memiliki Mommy. Farel sedih saat melihat temannya diantar jemput orang tua. Dirinya hanya diantar sopir. Fada menatap Farel melamun, entah apa yang difikirkan.

Masakan sudah tertata rapi di meja makan. Fada sengaja memasak makanan kesukaan Farel dan juga Arya sebagai permohonan maaf atas kelalaian yang terjadi hari ini.

"Mandi dulu yuk sama, Mommy!"

"Iya, Mom."

Fada mengandeng tangan Farel menuju ke kamar. Di usia Farel 4 tahun, tapi dia sudah bisa mandi sendiri. Saat Fada ingin memandikan Farel, dia selalu menolak.

"Cowok gak boleh manja" Itu prinsip yang Arya berikan kepada anaknya.

Anak itu keluar dengan handuk yang dililitkan di pinggang. Fada sudah menyiapkan setelan pakaian di atas kasur. Fadel segera memakainya, lalu turun untuk makan malam.

***

Arya baru saja sampai dirumah, namun terlihat rumah sepi.

"Dimana mereka?" gumam Arya.

Tanpa ambil pusing, Arya segera ke kamar untuk membersihkan diri setelah seharian bekerja. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar suara samar-samar dari kamar Farel.

"Mommy?"

"Mommy, kenapa mau jadi Mommy nya Farel?" gerakan tangan Fada yang menyisir rambut Farel berhenti.

"Karena Mommy sayang sama Farel." Farel menganggu kan kepala.

"Sama Daddy?" Fada kelabakan.

"Mungkin!"

"Farel, juga sayang sama Mommy. Farel suka sedih liat teman-teman diantar sama Mommy nya." Farel menitihkan air mata.

Fada segera menghapus air mata yang lolos keluar begitu saja. Selama menjadi Mommy Farel, Fada selalu mengajarkan cara berbicara agar tidak cadel. Karena Farel mudah memahami akhirnya dia sudah lancar berbicara tanpa cadel lagi.

Arya terenyuh melihat anaknya yang selama ini selalu diajarkan untuk tidak lemah, namun dia menyimpan perasaannya sendiri.

Arya segera meninggalkan kamar Farel.

Saat membuka pintu kamar mandir, Arya di kaget kan dengan datangnya Fada. Dia sedang mencari sesuatu di dalam lemari.

Arya sedikit menyunggingkan senyumnya saat mengetahui kalau Fada mengambilkan baju untuk dirinya. Selama ini Arya selalu Melakukannya sendiri.

Arya berfikir dibalik sikap Fada bar-bar saat bersama dengan teman-temannya, dia paham mengenai statusnya saat ini.

"Ehmm ... Kak Arya, kalau udah selesai segera ke bawah makan malam!" Fada bergegas pergi.

"Makasih" gumam Arya.

Belum sampai memegang knop pintu langkah Fada terhenti.

"Ngomong apa Kak barusan?"

Arya gelagapan saat Fada menyadari bahwa dia bergumam menyebutkan kata makasih.

"E-eng-ggak," bantah Arya.

"Sama-sama. Jadi, orang gak usah gengsi," ledek Fada.

Arya sebal melihat Fada mengejeknya. Dengan segera Arya memakai baju dan turun ke bawah. Dilihat Fada sedang menyendokkan makanan ke piring Farel, yang diterima Farel dengan senyuman.

"Istri idaman" gumam Arya lolos dari mulutnya.

"Sini, Kak!" perintah Fada saat melihat suaminya dengan setelan rumahan sedang menuju ke ruang makan.

"Kakak, mau makan apa?"

"Apa saja." jawab Arya datar.

Fada menatap ke arah Arya karena jawaban dan ekspresi datar.

"Apa ini orang nggak bisa senyum?" gumam Fada yang terdengar di telinga Arya, karena posisi mereka berdekatan.

"Apa kamu bilang?" Arya sewot.

"Ehhh ... Enggak, Kak." memaksa tersenyum seolah tak terjadi apa-apa.

Fada mengambilkan makanan untuk Arya setelah itu barulah dia duduk di samping Farel yang lahap makanan.

Entah mengapa Fada menikmati statusnya saat ini, menjadi seorang Ibu untuk Farel. Dia sudah jatuh cinta terhadap anak itu, namun tidak dengan Bapaknya. Fada sempat berfikir bagaimana kehidupan Arya sebelumnya saat bersama mantan istrinya dulu.

Selesai menikmati santapan makan malam, tak lupa Fada juga mencuci piring terlebih di rumah sebesar ini tapi tak ada pembantu, hanya sopir yang antar jemput Farel ke sekolah.

FLAT MEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang