Kecelakaan

17.5K 1K 7
                                    

Pagi ini Fada tak bersemangat seperti biasanya, bagaimana bisa bersemangat suaminya akan pergi keluar kota karena urusan pekerjaan.

Fada meletakkan makanan di meja makan untuk sarapan bersama. Namun kali ini Fada memasak nasi goreng spesial makanan favorit suami dan anaknya.

"Pagi, Mom?" sapa Farel dengan seragam sekolahnya.

"Pagi, Sayang," jawab Fada untuk anaknya.

"Pagi, Sayang?" sapa Arya mengecup kening Fada.

"Pagi, Mas. Yuk sarapan!" perintah Fada.

Suasana sarapan dengan keheningan sesuai dengan aturan Arya yang tak menyukai saat sedang makan ada yang bersuara.

Fada membersihkan gelas dan piring, tak lupa mencucinya.

Setelah urusan dapur selesai Fada menuju ke kamar untuk melihat suaminya sudah siap berangkat atau belum.

"Mas?" tanya Fada.

"Iya, kenapa?" Arya melingkarkan tangannya ke perut Fada.

"Hemm...entah kenapa firasat Fada gak enak, ya?" Fada memikirkan firasat yang mengganggunya dari tadi.

"Doain, Mas. Supaya sampai tujuan dengan selamat dan kembali ke rumah ini dengan selamat."

Entah mengapa ucapan Arya membuat air mata Fada membanjirin pipinya.

"Sutts...jangan nangis dong! Mas kan mau kerja, bolehkan?" Arya tau Fada mengkhawatirkan dirinya, terlebih lagi ini pertama kali di tinggal jauh dan lama.

Fada tak mau membuat suaminya terbebani dengan sikap manjanya yang entah datang dari mana. Biasanya, kalau di tinggal orang tua Fada selalu senang bisa main dengan sahabatnya. Tapi kenapa dengan Gada hari ini.

"Iya, Mas boleh berangkat kerja," ucap Fada memberikan senyuman.

Arya tersenyum akhirnya istrinya tak menangis lagi.

"Yaudah, yuk kebawah!" Arya dan Fada menuju kedepan.

Untuk perjalanan ini Arya sendiri tanpa membawa asisten, karena Bayu asistennya sudah berangkat terlebih dahulu kemarin siang.

"Titip Farel ya! Jaga kesehatan, makan teratur dan jangan begadang baca wattpad!" Fada menganggukkan kepala, pertanda dia akan mengikuti perintah suaminya.

Cup

Arya mengecup kening istrinya, lalu masuk kedalam mobil menuju ke bandara.

"Dahh." Ucap Arya melambaikan tangan.

Fada memasuki rumah, menatap rumahnya sepi.

Cup

"Pasti belum 24 jam, gue udah kangen duluan." gumam Fada.

Untuk melupakan kesedihan Fada nonton Drakor yang akhir-akhir ini baru hitz di Indonesia.  Gada sendiri tak terlalu gila Drakor, dia lebih suka rebahan di kasur dan membaca wattpad.

Sudah 1 jam berlalu Fada menonton Drakor, membuat perutnya keroncongan.

Aneh bukan.

"Bukannya gue tadi udah sarapan ya? Kenapa gue tiba-tiba laper?" gumam Fada.

Berjalan ke dapur mencari sesuatu yang bisa di makan. Dan melihat dalam kulkas masih ada bolu dan 1 cup es cream, tanpa berfikir lama Fada membawanya untuk menemani nonton Drakor.

Fada mengambil ponsel dan melihat ada 1 artikel yang membuatnya syok.

Telah terjadinya kecelakaan pesawat xx kode 2345 dengan tujuan Surabaya. Kecelakaan terjadi diakibatkan cuaca yang memburuk. Untuk saat ini pesawat belum bisa di temukan dan dilacak.

Fada mematung menatap artikel itu. Apa suaminya ada di pesawat itu?

Dert...dert...dert

"Assalamualaikum, Ma,"

"Waalaikumsalam, kamu sekarang dimana?"

"Fada ada di rumah. Memang kenapa?"

"Mama dapat telpon dari pihak bandara, katanya ada penumpang atas nama Arya Arsyad Danadyksa,"

Fada syok suaminya menjadi salah satu korban sari kecelakaan pesawat itu.

"Tadi Mas Arya berangkat ke Surabaya, Mah. Hiks...hiks," pecah tangisan Fada.

"APA. Yaudah mama jemput kamu sekarang ke rumah. Kamu siap-siap?" Mama Arya berusaha bersikap normal, agar tak menambah beban menantunya.

"Iya, Ma."Jawab Fada dengan tangisan.

FLAT MEN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang