ventinove

112 17 7
                                    

Namanya Yonas.

Cowok yang waktu itu ditemui Wabil ketika sedang berpura-pura menjadi pacar Syaila.

Syaila menceritakan semuanya tentang Yonas dan alasan-alasan kenapa dia meminta Wabil untuk sementara ini pura-pura menjadi pacarnya.

Yonas adalah kakak tingkatnya yang dia temui ketika kuliah di Kanada. Ya, klisenya mereka bertemu, jatuh cinta, dan berpacaran.

Sampai Syaila tahu kalau Yonas sebenarnya sudah mempunyai tunangan dan bahkan hubungannya dengan tunangannya itu baik-baik saja dan mereka dikenal saling mencintai.

Iya memang hubungan Syaila dan Yonas dilakukan secara backstreet, tapi secara tidak sengaja waktu itu keluarga Syaila tahu tentang Yonas dan yang mereka ketahui adalah Yonas itu pacarnya Syaila.

Syaila tidak banyak curiga apa-apa karena Yonas juga bersikap sangat baik di depan orangtua dan kakaknya saat itu.

Namun ketika ketahuan oleh orang-orang di kampus tentang hubungan Syaila dan Yonas, Syaila lah yang disalahkan.

Tidak, bukan oleh Yonas. Melainkan oleh orang-orang di kampus yang hanya mengetahui kalau Yonas dan tunangannya mempunyai hubungan yang baik-baik saja selama ini dan kehadiran Syaila dianggap merusak di mata mereka.

Tidak ada yang di pihaknya dan tidak ada yang mau mempercayainya bahwa disini ia juga korban karena Yonas sama sekali tidak pernah memberitahu kalau dia mempunyai tunangan.

Dengan brengseknya juga Yonas sampai saat ini masih mengejar Syaila dengan maksud ingin menjelaskan semuanya, entah apa yang ingin dia jelaskan padahal Syaila pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri betapa baiknya hubungan Yonas dengan tunangannya.

"Keluarga lo kayaknya belom tau soal ini?" sela Wabil.

Syaila menggeleng, "Mereka taunya gue sama Yonas cuma putus, tapi gak tau alasannya apa."

“Lo gak mau ngasih kesempatan buat dia ngejelasin, Sya?”

Syaila mengangkat bahunya acuh, “Ogah banget.”

Wabil mengangguk mantap, “Bagus. Gak usah dikasih kesempatan nanti keenakan dia.”

Syaila tertawa pelan mendengar balasan Wabil.

“Jadi gimana, Bil? Sementara ini lo mau pura-pura jadi pacar gue?” tanya Syaila sambil menatap Wabil.

Wabil membalas tatapan Syaila dan mengangguk, “Iya, mau.”

“Makasih, Wabil,” tutur Syaila sambil tersenyum.

“Sama-sama,” balas Wabil.

Meski begitu, dalam hati Wabil merasa bersalah pada Syaila.

Karena Wabil sempat berpikiran akan memanfaatkan Syaila untuk melupakan Lia.

Namun Wabil berusaha menyadarkan dirinya dan tidak melakukan hal itu. Yang akan dia lakukan hanyalah berpura-pura saja, bukan betul-betul berpacaran dengan Syaila.

Wabil harus tahu batasannya dan Wabil juga memang tidak memiliki perasaan khusus terhadap Syaila.







•••







Waja menghembuskan napasnya kasar karena lagi-lagi Raya tidak menjawab teleponnya.

Ketika Waja mengunjungi kostan Raya pun pasti selalu dicegah untuk masuk oleh teman sekamar Raya, namanya Dini.

Dini selalu dengan tegas mengatakan bahwa Raya baik-baik saja dan punya alasan tersendiri kenapa tidak ingin menemui Waja.

Waja ingin sekali menerobos masuk, namun Dini mengancam apabila Waja melakukan itu maka dia akan mengadukannya kepada pemilik kostan.

La StoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang