Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laki-laki yang sedang menempuh tahun terakhirnya di SMA ini akrab disapa Maha oleh teman-teman di sekitarnya dan akrab disebut Kala apabila di rumahnya.
Maha tidak lebih dari anak SMA biasa yang sedang jahil-jahilnya dan hobi bermain. Saking hobi dan senangnya dia bermain membuat Maha lebih suka berada di luar rumah dibanding diam berada di rumahnya yang selalu sepi itu.
Karena itu dia meminta untuk mencoba tinggal di luar rumah yang dengan mudahnya diizinkan kedua orangtuanya begitu saja. Maha tahu, dimudahkannya izin tersebut karena orangtuanya tidak terlalu peduli padanya.
Pindah ke lingkungan yang terlihat baik seperti rumah Rion ya tentu saja langsung diizinkan dan tidak memusingkan apa-apa lagi. Mereka lebih suka mengurus orang lain di rumah sakit milik keluarga mereka.
Maha tentu saja cuma anak usia 18 tahun yang masih haus akan perhatian dan kasih sayang orangtua nya. Apabila kata Yesha, sepupu jauhnya yang sangat dekat dengannya, biasanya anak seumuran Maha yang kurang akan kasih sayang orangtua akan melakukan hal-hal gila dan melanggar agar orangtua mereka memperhatikan mereka. Singkatnya, jadi anak nakal.
Tapi, Maha tidak segila itu. Maha masih waras. Dia pikir tidak ada gunanya menjadi anak nakal untuk mendapat perhatian orangtua nya, tidak berguna dan hanya membawa dampak buruk untuk dirinya sendiri. Maha selalu mengejek Yesha berlebihan karena punya pikiran seperti itu terhadap Maha. Ya, meski Maha tahu kalau gadis itu hanya khawatir padanya.
Kalaupun ada salah satu yang dilanggar oleh Maha, tapi tujuannya bukan untuk mendapat perhatian orangtua nya. Maha menyukai Yesha, sepupu jauhnya. Tapi ini murni benar-benar Maha yang menyukainya dan begitupun Yesha sebaliknya. Dan ini adalah rahasia yang mereka simpan dari keluarga mereka.
