Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita bagaimana bisa Syam tinggal di rumah Rion kurang lebih sama seperti Tirta. Malah Syam tinggal disana sudah lebih lama, sejak dia menginjak kelas 1 SMP hingga sekarang. Bisa dibilang dia paling senior diantara para penghuni kontrakan itu kecuali pemilik dan anaknya.
Kalau kata mereka, Syam ini terlalu misterius anaknya. Habisan Syam terlalu banyak diam dan tidak bisa ditebak apa yang selalu dipikirkannya. Tapi, yang termuda tetap yang termuda. Syam selalu jadi bahan babying dari abang-abangnya selain Uza.
Syam sendiri tidak keberatan, dia menerima saja label yang paling muda diantara mereka karena memang kenyataannya seperti itu.
Yang berbeda dari Syam dari anak-anak yang masih SMA/SMK di rumah itu kisah cintanya. Syam tidak seperti Maha yang menyukai sepupunya sendiri, tidak juga seperti Uza dan Tirta yang menyukai kakak kelas mereka. Bagi Syam, teman seumuran juga cukup.
Dan syaratnya, harus lebih pendek darinya.
Syam tidak memaksakan harus terlihat dewasa seperti apa yang dilakukan Uza dan Tirta. Syam percaya dengan dirinya sendiri kalau ia sudah terlihat lebih dewasa dari gadis itu.
