introduzione :: 08

996 96 5
                                    

Kavin Tirta Ardana (17)

Nekat pergi jauh dari rumah karena ingin sekolah di sekolah impiannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nekat pergi jauh dari rumah karena ingin sekolah di sekolah impiannya. Karena di daerah dia tempat tinggal tidak ada SMK yang memiliki jurusan yang dia mau, sehingga laki-laki ini membulatkan keinginannya untuk pindah ke kota sebelah. Itu yang membuatnya sudah tinggal bersama Rion dan keluarganya selama dua tahun.

Tirta sebetulnya bukan tipe anak yang bisa jauh dari rumah, sangat tidak bisa. Saat awal-awal tak jarang dia menangis karena merindukan keluarganya, tapi dia menguatkan dirinya sendiri karena bagaimanapun dia kesini untuk memenuhi impian dan cita-citanya.

Sekolah Tirta dari rumah Rion sebetulnya agak jauh, dulu Tirta juga sempat menimang-nimang apakah akan tetap di rumah Rion atau mencari tempat lain yang lebih dekat.

Sayangnya mungkin memang sudah takdirnya Tirta tinggal di rumah Rion karena tidak ada kontrakan atau kost yang terdekat lagi dari sekolahnya. Dan Tirta pun nyaman dengan keluarga Rion, inilah yang membuat Tirta betah. Selain itu ada Rion yang kuliah di jurusan ilmu komputer, sesuai dengan Tirta yang menargetkan kesana juga untuk mencapai cita-citanya.

Tak hanya sendiri, ada Syam juga yang seumuran dan seangkatan dengan Tirta yang mempunyai minat yang sama. Bedanya mereka bersekolah di SMK yang berbeda, SMK Syam lebih dekat dari rumah Rion.

Sayang, Tirta juga mendaftar ke SMK tersebut tapi dia tidak diterima. Kalau saja diterima pasti ia dan Syam setiap pagi sudah berangkat bersama.

Tirta yang sekarang di usianya sudah boleh membawa motor, akhirnya mulai menggunakan motor ke sekolahnya. Namun walau begitu di mata seseorang, Tirta tetap anak kecil yang belum berusia 17 tahun.

Ketika orangtua Tirta saja sudah tidak mempermasalahkan Tirta membawa kendaraan beroda dua itu, lain dengan perempuan ini yang kadang tidak suka. Bukan apa-apa, Tirta tahu kalau gadis itu cuma khawatir Tirta kenapa-kenapa.

Tapi yang menyedihkannya, dibalik semua perhatian itu di mata gadis itu Tirta cuma adik kecilnya, tidak lebih.

La StoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang