Thanks buat temen-temen yang selalu suport dan ngoreksi tulisan ini. Semoga suka dan jangan lupa vote serta komennya.
*
*
*[Dia lagi bersamaku, kejar dan cari kalo kamu masih mau ngeliat dia sebelum kubawa kabur ke Amerika.]
"Bangsat! Iblis!" maki Sam memukul stir membuat beberapa pengemudi tersentak kaget sebab di tengah-tengah stir ada tombol klakson.
"Bisa-bisanya kecolongan begini!" rutuk Sam mengambil jalan pintas, mengaktifkan HP lalu mengecek lokasi keberadaan Ulfa.
Ingat, 'kan? Sam pernah mengutak-atik HP Ulfa tentu dia mengaktifkan GPS gadis itu. Dia pikir mungkin sewaktu-waktu akan butuh pertolongan dan mencari Ulfa, tetapi sekarang Sam paham mengapa jarinya lancang mengaktifkan GPS mahasiswi itu. Untuk menjadi pelindungnya.
"Bener-bener orang gila," imbuh Sam melihat bangunan cukup megah berdiri tak jauh dari tempatnya memarkirkan mobil.
Sam sengaja menjauhkan sedikit letak mobilnya agar tak ada yang curiga, ia menekan beberapa huruf lalu mengirimnya ke Nani. Sam yakin gadis itu kaget saat ia pergi begitu saja.
Lagi pula Sam butuh bantuan. Bukan pengecut. Menghadapi puluhan penjaga di depan rumah besar bukanlah suatu yang mudah. Belum lagi isinya pasti lebih banyak dibandingkan yang ada di luar.
Sam tertegun sejenak. Apa dia baru menyadari bahwa dirinya yang malang kini masuk dalam perangkap Mark? Ah, sudahlah. Sam terlanjur masuk ke kehidupan Ulfa dan tak mungkin keluar dan abai begitu saja.
Dia mencintai gadis manis itu.
***
[Saya ada di rumah Mark. Ini lokasinya.]
Pesan dari Sam serta lokasi yang di share dosen tampan itu membuat Nani dan dua temannya kelabakan mencari mobil menyusul.
"Gue bakalan urus isu gak enak ini, lo pada harus pastiin Ulfa pulang dengan aman tanpa kurang satu apa pun," tekan Verel sembari membuka laptop siap meng-hack akun pertama yang menyebarkan berita itu, tak lupa membuat klarifikasi agar isu sedikit surut.
Perkembangan teknologi di jaman modern memanglah apik, tapi itu tak hanya berputar pada dampak positif saja, masih banyak dampak negatif yang timbul karena teknologi apalagi di bidang informasi dam komunikasi.
Buktinya sekarang foto-foto nyaris bugil itu sudah tersebar ke seluruh penjuru kampus, tak ada yang tak tahu, selalu jadi bahan pembicaraan dan gunjingan. Nama Ulfa yang akan jadi tokoh utama sedangkan Mark lenyap begitu saja padahal pria jahanam itu dalang dari semuanya.
Oh, jangan lupakan Zaki yang kini dilarikan ke rumah sakit. Verel rela menjatuhkan uang puluhan juta agar hasrat ingin menghabisinya tertuntaskan. Toh, Zaki tak ada bedanya dengan binatang.
"Kami pergi dulu, lo harus pastiin isu ini mereda." Nani mengangguk tanda perintah dan ditanggapi anggukan balik dari Verel.
Cowok bertubuh jangkung dengan setelan kaus hitam dipadukan celana berbahan jeans itu lekas mengetik beberapa digit angka. Dia tersenyum miris melihat foto-foto gadisnya ditanggapi tak pantas oleh laki-laki haus hasrat juga beberapa komentar menjijikkan dari teman sekampus.
"Gue mulai sekarang." Verel meregangkan jemarinya kemudian ia mulai mengetikkan narasi panjang tanpa diberi spasi per paragraf. Bodo amat mereka ngerti apa engga yang penting Verel usaha.
Sebelum itu Verel sudah ikut berkomentar dan memang tak ada lagi yang berkomentar setelah komentar Verel yang isinya.
[Komentar di bawah gue bakal gue hajar, sampai masuk RS pun gue jabanin.]
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHASISWI BUCIN (END)
Humor"Pak, kayaknya mata Bapak ini lampu merah, deh." Ulfa menatap Sam sambil tersenyum sebelah. Sam menoleh acuh, "Lampu merah?" "Iya, tiap ngeliatnya saya jadi berhenti terus," sambungnya sambil cengengesan "Mau belajar apa gombal, heh?" tanya Sam jeng...