Kuatkan mental kelen😂😂
*
*
*"Ngapain ke sini?" Ulfa menatap lurus wanita anggun sedang menyeruput latte. Sangat cantik. Ulfa kalah jauh.
"Hanya mengingatkan kamu, jangan terlalu berharap, Sam gak pernah serius dengan kamu." Kholifah balik menatap Ulfa sinis, yang ditatap hanya diam ... diam mendoakan Kholifah mampus maksudnya.
"Memangnya Ibuk cenayang? Sok tau banget. Mau dia serius kek, enggak kek, apa urusannya sama Ibuk? Rempong amat Mak Emak," cibir Ulfa mengambil gelas bobanya, menyeruputnya santai seolah tanpa beban.
"Hanya gak mau kamu nangis aja pas kami menikah nanti."
"Hahahaluuu sekali Andaa." Ulfa terbahak menyemburkan sedikit air ke muka Kholifah. "Mending ke rumah sakit, yuk, Buk. Periksa mental, kasian banget, untung udah tua," sambungnya menepuk meja dengan tawa membahana masih bertahan.
"Saya gak bohong, untuk apa mengada-ada memang dasarnya Sam belum bisa melupakan saya buktinya dia rela jemput saya dan izinin saya nginap di rumahnya."
Ulfa membeku. Kholifah menampakkan senyum termanisnya.
"Hmmm." Kepalanya mengangguk paham, "pantes kemarin Pak Sam ngajakin saya beli disinfektan, buat nyemprot seisi apart toh."
"Heh!" Kholifah menepuk meja.
"Dih kok ngamok?"
"Jaga adab kamu!"
"Jaga mukakmu, Bu. Centil banget sama tunangan orang."
"Sam itu mantan pacar saya. Saya tau betul tipe dia itu gimana, bukan kek kamu ini! Begajulan!"
"Heh kalo ngomong suka bener!" Ulfa berdiri, "Jangan sekate-kate Buk ama saya, gini-gini banyak cogan ngantri woy!"
"Ngantri ngapain?!"
"Minta nomer temen saya lah!"
"Bego!"
"Nama panjang Ibuk itu."
"Heh kurang ajar!" Kholifah menarik kuat rambut Ulfa. Tak tunggal diam, Ulfa balas menjambak rambut Kholifah kuat menimbulkan pekikan kencang dari si empunya.
Kini, mereka menjadi tontonan gratis para pengunjung lain. Tak ada niatan mau menengahi, ujung-ujungnya juga jadi sasaran jambakan dua macan ngamuk itu, cari aman aja, tonton sampai selesai.
Tak sengaja Ulfa mendorong Kholifah menjauh, hasilnya, wanita itu terjungkal membentur sisi meja lalu terjatuh ke lantai.
"Haihhh gue baru keramas ahhh! Terpaksa keramas ulang nih! Mana tangannya bau lagi." Niat membantu pun tidak, Ulfa malah sibuk merapikan rambut lalu mengambil HP di meja memasukkannya ke saku celana.
"Saran saya, Ibuk cari cowok lain aja." Ulfa mengeluarkan uang dua ratus ribu lalu menaruhnya ke meja, "buat ganti rugi rambut estetik Ibuk yang saya rusak." Dia tersenyum manis lalu ngacir.
"DASAR CEWEK BEGAJULAN!"
"Ah makasih pujiannya," sahutnya sebelum benar-benar keluar dari cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHASISWI BUCIN (END)
Humor"Pak, kayaknya mata Bapak ini lampu merah, deh." Ulfa menatap Sam sambil tersenyum sebelah. Sam menoleh acuh, "Lampu merah?" "Iya, tiap ngeliatnya saya jadi berhenti terus," sambungnya sambil cengengesan "Mau belajar apa gombal, heh?" tanya Sam jeng...