♥t i g a e m p a t♥

2.6K 294 9
                                    

Gak lama lagi aku bakal otw ke Pekanbaru, maklumin ya kenapa lama karena harus siap-siap dan ngurus beberapa hal yang menurut aku bikin capek lelah hati lelah fisik. Hiks.
*
*
*

Grup Apa Ini Markunyuk?!


Mirdangdut
[Hey]

Nananina
[Hmmm?]

Mirdangdut
[Tayo hey tayo]

Ulfhahaha
[Dia si buaya darat]

Sususayasusuamerika(sulas)
[Buaya mah elu.]

Ulfhahaha
[Anggap ae gue typo yekan]

Ulfa mengangkat kepalanya, menatap tiga gadis di depannya dengan tatapan horor. Duduk di meja yang sama tapi masih sempat-sempatnya chattingan. Siapa yang pernah?

"Silakan duduk di situ, Bu." Suara seseorang membuat atensi Ulfa teralihkan.

"Sakit Bund, tapi tak berdarah," celetuk Nani juga melirik arah pandang Ulfa yang terlihat serius.

"Hahanjing." Ulfa mengambil gelas tehnya kemudian menyeruput isinya tanpa sedotan.

"Panas Njing panas." Mirda mengipas-ngipasi wajah Ulfa meski tak ada angin yang tercipta dari gerakan tangannya, yang penting usaha yekan.

"Kalau masih sayang itu bilang, Fa. Jangan sampe ntar lu jadi tamu undangan," cibir Sulas yang sedari tadi diam tapi sekalinya ngomong ngapa nyelekit Bund.

"Gue-nya masih sayang, dianya yang enggak," gurau Ulfa sambil mencari objek lain yang enak dipandang.

"Saya pesankan makanan yang kamu mau. Silakan pilih aja yang mana," ujar Sam menunjuk menu yang terpampang lebar di dekat meja pembayaran.

"Hmmm, apa aja yang gak bikin gendut." Kholifah berujar malu sambil menunduk grogi. Iyalah, cogan di depannya ini terlalu waw untung digaet.

"Ipi iji ying gik bikin gindit," sindir Ulfa masih dapat didengar Sam dan teman ngobrolnya.

"Yaudah, bakso mau?" tawar Sam.

Kholifah menggeleng, "Itu daging, nanti pipi aku gak tirus lagi kalo makan daging mulu."

"Ninti pipi iki gik tiris ligi kili mikin diging mili."

Nani dan dua temannya kompak ngakak di tempat. Apalagi raut Kholifah jelas tak suka sedangkan Sam masih menunjukkan wajah datar andalannya, padahal hati sedang bersorak senang karena setidaknya Ulfa masih punya sedikit rasa untuknya. Sedikit? Diam-diam Sam meringis prihatin dengan hatinya.

"Minum aja gimana. Jus mau?"

"Aku lagi diet Sam, kamu aja yang pesan."

"Iki ligi diit Sim, kimi iji ying pisin." Ulfa tersenyum miring melihat Kholifah menatapnya tajam.

Tiba-tiba Nani berdiri, mengambil mangkuk kosong yang sedari tadi nganggur kemudian berjalan ke sekeliling sambil menodongkan mangkuk kaca.

MAHASISWI BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang