♥t u j u h b e l a s♥

4.4K 552 39
                                    

Jangan lupa follow, vote, dan komennya, ya!
*
*
*

"Anjir udah 20 menit ini! Buru telpon polisi!" suruh Nani membuat Mirda lekas menelepon aparat keamanan.

Nani terdiam sejenak, sepertinya ada yang terlewatkan. "Gue harus hubungin seseorang," lanjutnya seraya mencari nomor yang memang letaknya ada di barisan paling atas.

'Hallo?'

"Bang, buru ke sini, kita lagi di kandang Mark, Ulfa ada di dalem."

'Share lokasi lo pada! Cepet!'

"Oke!"

Di lain sisi, Sam sudah sampai di ruang tengah setelah berhasil mengalahkan kira-kira sepuluh penjaga. Tanpa Sam sadari, pergerakannya selalu dipantau melalui CCTV yang terletak di atas membuat seluruh aksinya terekam jelas.

"Fa!" Sam berteriak nyaring, "Kamu di mana?"

"Saya ke sini buat kamu!" lanjutnya tak lupa memegangi bagian bawah perut yang agak nyeri akibat tendangan telak buah kegegabahannya.

"Kamu udah janji mau ke Apartemen saya, ayo pulang!" pekik Sam lagi, entah kenapa bibirnya terus mengoceh tanpa jeda. Seperti bukan Sam yang orang kenal.

"Hey, yang sopan," tegur seorang pria dengan masker biru terpasang, menyembunyikan setengah wajah dari tatapan menusuk pria di lantai bawah itu.

Sam mengangkat tangan lebih tepatnya menunjuk wajah Mark, "Kamu gila heh? Gadis gak ada salah kamu seret ke masalah begini!"

"Aku? Apa, aku gila? Hahaha lucu sekali, pantas Ulfa tertarik," sinisnya menuruni anak tangga satu per satu, benar-benar drama sekali.

Sam yakin otak pria itu mulai geser karena ditolak cintanya. Pasti!

"Samsuri Baraningrat, dosen Sosiologi dengan nilai di atas rata-rata, usia 33 tahun tapi tertarik pada mahasiswinya sendiri yang baru berusia 22 tahun. Ck, hebat," cibir Mark yang sudah sampai di hadapan Sam, ia melepas masker menampakkan senyum sinis tanda tak suka akan kehadiran Sam.

"Saya benci berkelahi, tolong kembalikan Ulfa," pinta Sam bernada santai, kedua tangan menyusup masuk ke saku celana dengan dagu terangkat angkuh. Sam adalah definisi orang kalem sesungguhnya. Cuma kalemnya ketelen sama kehadiran Ulfa aja. Eh.

Mark tertawa nyaring membuat beberapa penjaganya memegang telinga, pengang. Usai tertawa Mark langsung melayangkan tinjunya tepat ke rahang Sam.

"Arghhh! Bangsat!" maki Sam yang sudah tersungkur mendapat serangan tiba-tiba.

Mark kembali terkekeh geli, "Aku tak menyangka orang yang memiliki pendidikan tinggi bisa mengumpat."

"Memangnya saya malaikat yang bisa baik terus menerus, heh!" Sam meludah karena darah mendominasi saliva dalam mulutnya.

Tak ada yang bersuara, sunyi, senyap. Sam yang sudah berdiri sangar masih mengumpulkan tenaga untuk menyerang, tak tik jitu menjatuhkan lawan ialah kita harus tahu di mana letak kelemahannya terlebih dahulu.

Sam bergerak mendekat kemudian melayangkan pukulan di leher, dada, pinggang, perut sampai kaki. Namun, Mark tak bereaksi. Pria yang usianya jauh di bawah Sam itu seolah kebal terhadap serangan.

MAHASISWI BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang