♥t i g a p u l u h♥

2.7K 332 18
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

"Lupa lagi lupa lagi!" sembur Aryon tak lupa menggebrak meja agar wibawanya makin terlihat. Soalnya di depan ada dosen janda bahenol, kali aja nyantol. Ehek.

"Kalian ini niat belajar gak, hah? Sama tugas sendiri aja lupa apalagi sama mantan!" dampratnya, percikan air liur sudah tersebar di mejanya.

Seluruh mahasiswa dalam kelas kompak bergidik geli campur ngeri. Lagian salah sendiri, udah tau Aryon singa ragunan masih aja suka buat onar.

"Loh secara ga langsung Bapak nyama-nyamain mantan sama tugas," celetuk Ulfa dari meja belakang.

"Apa persamaannya?" Aryon menatap mahasiswinya datar.

"Sama-sama ga penting." Ulfa menyahut mantap, membiarkan muka Aryon memerah menahan amarah.

"Oooh! Jadi kamu anggap tugas ga penting?!"

"Bapak sendiri yang nyama-nyamain tadi, gimana sih," celetuk Mirda.

"Kapan saya nyama-nyamain, heh?!"

"Wah, tanggal merah kayaknya si Bapak." Nani terkikik puas mendengar respon Dennis.

"Apa kamu bilang?! Coba ulang! Ingat, ya. Mahasiswa itu harus punya apresiasi untuk selalu bersikap sopan!"

"Attitude, Pak. Jauh amat ke apresiasi," cibir Ulfa.

"Nah, maksud saya itu! Yang tidak mengatar tugas lekas berdiri ke depan membawa pena dan buku, tulis permintaan maaf dan tak akan mengulang lagi satu buku 30 lembar!"

"Paaak!" protes mereka.

"MAU TAMBAH JADI 60 LEMBAR?" Aryon mengancam tegas. Mengambil tisu kemudian mengelap sudut bibirnya yang berair. Hiyuuk.

"Gaaak!"

"Wah sarap nih Pak Aryon, dikira kita anak EsDe apa," dumel Nani yang sudah lebih dulu ke depan.

"Ini mau nulis di mana, Pak?" tanya Ulfa.

"Akherat!"

"Bapak kok ngegas terus sama saya, heran, kek saya pernah ambil pacar Bapak aja." Ulfa mencibir lalu duduk di lantai setelah mendapat kode dari Dennis.

Akhirnya, hampir setengah penghuni kelas pindah duduk ke lantai karena kesalahan sendiri. Sisanya melanjutkan pelajaran meski tak ikhlas. Enakan duduk nyantai di lantai daripada dengerin Aryon ujung ke ujung. Paham enggak bego iya.

MAHASISWI BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang