"Kau ya, lama-lama ganjen kali ku lihat sekarang" ucap Freya sarkas.
"idih sarkas banget bibir mu ngomong. Ganjen darimana coba aku?" balas Vero
"ya abis kerjaan mu lengket terus sama bosmu kesayangan mu itu si Richard. Sampai-sampai lupa waktu kalau di kau disini juga bersama ku"
"eh, nggak sadar diri dikau, kalau yang terlalu bucin dan gatel sapa?"
"maksud kau bilang aku?"
"iyalah. Sapa lagi. Kau duluan yang asik sama dunia mu berdua sama Betrand kok aku pula sekarang diledekin. Sementang beberapa hari ini Betrand sibuk meeting jadi nggak bisa makan siang bareng kau, terus perkara aku tidak bisa makan siang samamu kemarin terus sekarang kau marah-marahi aku. Aneh" ngomel Vero ke Freya.
"idih pake ati kau ngomong begitu. Keknya mendalami kali emosi mu itu. Sampe ngomong pake urat gitu" ucap Freya
"lah, situ juga yang mulai duluan"
"serah deh, aku mulu yang salah dimata mu ve"
"nggak usah drama frey" balas Vero.
"By the way, gimana emang udah sejauh ini hubungan mu dengan Richard Ve?" tanya Freya setelah mereka diam 20 menit sehabis beradu mulut.
"gimana apa nya?"
"aelah, ini anak udah orang nanya malah dia balek nanya. Iya udah gimana kejelasannya lah. Kan kau pernah cerita, kau masih bingung gimana mengartikan hubungan mu dengan Richard. Kau udah disentuh sana sini, udah dimasukin sana sini" ucap Freya lantang.
"iss, kau emang ya latteung!!" sambil menyekap mulut Freya pake roti yang ada di genggaman Vero.
"iss, apa-apaan sih ini" ucap Freya kesal sambil membuang roti yang disumpel Vero tadi kemulut Freya.
"kau yang apa-apaan. Kalau ngomong mikir mikir dong. Kita lagi di kantin kantor. Kalau orang ada yang dengar omongan kau tadi, udah dimasukin sana sini, kau kira orang itu bakal berpikir gimana soal aku. Nggak usah nambah beban lah Frey" ucap Vero berbisik.
Freya pun akhirnya sadar dari apa yang barusan dia lakukan. Sambil melihat ke kanan dan ke kiri untuk memastikan apakah ada orang yang mendengar omongan dia tadi.
"iyaaa, maap-maap. Nggak ada yang dengar kok. Aman. Makanya pertanyaan aku dijawab yang benar. Nggak usah banyak cincong ini itu, pake ditanya balek segala. Pura-pura longor segala" balas Freya.
"huft (hempasan nafas kasar Vero)"
"Aku juga nggak tau gimana bilangnya. Bahkan belum ada kejelasan sampai sekarang. Dan bahkan kau tau Frey, aku sudah begitu dekat dengan Tante Sofia, mamanya kak Richard. Aku sama kak Richard bahkan bagai pasangan yang nggak mau pisah. Pisah yang cuma seminggu ditinggal kak Richard karna ada meeting diluar kota, aku sama dia sama-sama nggak kuat jauh. Akhirnya memutuskan untuk aku menyusul dia, itupun karna dia juga yang suruh duluan. Kalau perasaan ku sendiri kan kau juga udah tau Frey bagaimana. Aku sudah terlanjur pakai hati ke dia" jelas Vero.
"yaampun Ve, aku kan sudah bilang untuk jangan pakai hati. Kau tau kan kita disini magang tinggal sebulan lagi. Kalau sampai sebulan lagi kak Richard juga belum menjelaskan hubungan kalian gimana coba? apa kau akan tetap bertahan dengan keadaan yang seperti ini?" tanya Freya.
"menurutmu emang ada cewe yang mau diginiin?" tanya Vero balik.
"nah itu kau nggak mau berarti kan. Terus bagaimana? kau juga harus memikirkan hal itu"
"aku nggak mau mikiri nya. Biar aja seperti air mengalir. Kalau kak Richard emang bukan untukku, yang diatas sana pasti menunjukkan kebenarannya" ucap Vero lapang dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU GENDUT
RomanceGadis yang memiliki badan gendut, dengan paras yang cantik, putih tapi tidak putih pucat. Putih bening, dengan rambut hitam panjang. Cerita ini 21++ pastinyaa.