"Terimakasih ya kak. Aku duluan" ucap vero setelah mobil sport warna abu abu milik richard sampai di tujuan. Dikantor milik richard.
Namun belum vero keluar sepenuhnya dari mobil tersebut, ada tangan yang menahan vero.
"Kok main duluan sih? Tunggu aku dong sayang" ucap richard.
"Iih kak, ini kantor. Aku nggak mau orang menilai yang tidak tidak"
"Kan aku sudah bilang, tidak usah mendengar apa kata orang sayang" balas richard.
"Tapi kak..."
"Udah nggak ada tapi tapian" richard keluar dari mobil. Setelah itu menyusul ke arah vero. Dan berjalan bersama vero memasuki gedung kantor.
"Nanti kau ke ruangan ku ya sewaktu jam makan siang. Kita makan siang bersama" ucap richard.
"Oke kak"
"Pagi pak"
"Selamat pagi pak"
Ucap beberapa karyawan yang sedang di depan lift menunggu giliran lift selanjutnya tiba.
Semua orang melihat vero berdiri di samping richard. Bahkan ada yang menatapnya tajam.
Pintu lift terbuka. Tanda lift selanjutnya tiba. Semua karyawan kantor memberi kan jalan untuk richard duluan memasuki lift. Richard pun dengan santainya berjalan memasuki lift.
Namun baru dua langkah, richard merasa vero tidak ada di sampingnya. Dengan sigap richard melihat kebelakang. Dan benar vero tidak jalan mengikutinya memasuki lift tersebut. Richard yang tau itu langsung menarik tangan vero dan menuntunnya masuk lift bersamanya.
Semua mata beberapa karyawan disana pun melihat aksi dari richard. Vero bahkan terkejut dengan apa yang dilakukan richard.
Beberapa orang pun akhirnya masuk. Namun tiba tiba alarm lift bunyi dikarenakan beban untuk lift itu sudah memenuhi kapasitas.
"Loh belum 10 orang kenapa sudah melewati batas?"
"Iya ni"
Namun akhirnya beberapa karyawan menyadari bahwa ada vero salah satu orang yang ada di lift tersebut dengan bobot yang terbilang berisi.
Vero tau maksud mereka. "Baiklah, kalau begitu saya saja yang keluar"
"No! Buat apa kau yang keluar. Kita posisi nya dibelakang ve. Bukan kita yang mengalah"
"Kalian,keluar beberapa. Dan naik di lift berikutnya" ucap richard memberi perintah. Sehingga 3 orang karyawan laki laki memilih mengalah kepada karyawan perempuan.
Bukannya menjadi sejahtera untuk hidupnya karna di manjakan oleh perlakuan yang diberikan richard. Tapi justru membuat vero semakin tidak disukai karyawan dikantor.
"Oh, aku disini! Aku duluan ya pak" ucap vero.
Richard hendak berbicara, namun vero dengan cepatnya keluar dari lift. Sehingga tidak ada waktu buat richard menanyakan kenapa dia turun dilantai 3. Bukan kah tempat dia bekerja dilantai 5? Namun karna masih ada beberapa karyawan yang menghalangi geraknya, sehingga richard memilih untuk menanyakannya nanti siang.
****
"Misi mbak. Ada pak richard diruangan?" Tanya vero kepada sekretaris richard.
"Ada. Masuk aja. Tadi pak richard memberi pesan untuk mengizinkan kamu langsung masuk saja keruangannya kalau sudah datang"
"Baiklah. Terimakasih mbak" balas vero dan di balas sekretaris tersebut dengan anggukan.
Tok...tok...
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU GENDUT
RomanceGadis yang memiliki badan gendut, dengan paras yang cantik, putih tapi tidak putih pucat. Putih bening, dengan rambut hitam panjang. Cerita ini 21++ pastinyaa.