Sudah 3 hari Ve tidak datang menemuinya. Membuat janji untuk bertemu dengannya. Dia khawatir dengan kondisi terakhir yang dia dapati kalau gadis yang dia kagumi berubah seketika setelah bertemu lelaki tersebut. Siapa lelaki tersebut? Apa dia pernah berada dalam hidup vero, sampai begitu berpengaruhnya?
Author Side
Hujan deras menghantui appartement Vero. Dengan di depan kaca jendela yang besar, dia bisa dengan jelas melihat pemandangan dari tempat dimana vero berada. Duduk sambil menikmati pemandangan kota Medan, dengan menyesal Hot Matcha buatan nya. Menyebarkan pandangannya dengan luas sambil mengagumi ciptaan Tuhan.
Vero sebenarnya enggan bangkit dari tempat tidur tadinya, mengingat dengan kondisi suasana hati yang sedang tidak baik, suasana hujan yang menghantui, membuat dia benar benar mager di hari ini. Padahal Vero sudah menghabiskan 3 hari waktunya terbuang sia sia. Dan itu semua karna siapa kalau bukan karna Richard.
"aku nggak tau kak apa yang membuat mu melupakan ku. Tapi aku sadar diri, aku memang sudah meyakini kejadian seperti ini. Aku yakin setelah aku pergi kamu juga akan melupakan ku. Ternyata dugaan aku bener" ucap Ve sambil mencoba untuk tetap menahan air mata nya keluar.
Vero sudah berjanji pada diri sendiri ketika dia bangun tadi untuk tidak menangisi keadaan yang sedang terjadi. Vero lebih memahami dan tau diri bila Richard pasti akan melakukan itu. Tapi vero seperti terhantam baru keras, karna semua cepat banget berubah nya. Apalagi ketika mengingat masa masa indah mereka waktu di Jakarta. Tapi semua itu sirna sudah.
"astaga, benar benar aku ini. 3 hari terbuang sia sia karna dia, sehingga skripsi tertunda. Aaakkkhh, aku tidak boleh begini" ucap Vero yang akhirnya sadar setelah begitu lama dia melamun.
Vero segera bangkit dan nge check ponselnya. Karna sejak saat dia pulang setelah diantar Bram sampai 3 hari terakhir ini, dia benar benar tidak menyentuh ponselnya sedetik pun.
Begitu banyak calling an, pesan, chat atau notif lainnya yang dia dapat. Tapi dia tiba tiba fokus dengan notif dari salah satu media sosial Richard. Dia buka, ternyata itu adalah notif kalau Richard baru saja mengunggah foto di dinding IG nya dan terdapat foto sedang berciuman dengan gadis yang tepat banget waktu itu bertemu dengan dia juga di Cafe terakhir.
Vero rasanya ingin menangisi nya. Tapi tiba tiba ponsel nya berdering dengan nama "Kak Bram" tertera disana. Vero segera mengangkatnya.
"hallo vero..."
"ya hallo kak"
"akhirnya kamu merespon telfon saya. Saya khawatir. Kamu tidak apa apa?" tanya bram
"tidak apa apa kak. Kak maafkan saya sudah menyia nyia kan waktu bimbingan saya. Kak, saya besok akan segera ke kampus dan mau buat janji ketemu bimbingan sama kakak" jelas vero.
"tidak apa apa. Yang penting sekarang kamu sudah yakin kan hati mu untuk siap kembali fokus dengan makalah skripsi mu?" ucap Bram kembali.
"kak saya sudah kembali siap"
"kalau begitu bagaimana kalau kita ketemu sore ini sambil makan malam, tapi sambil bimbingan juga. Supaya tidak lagi menyia nyia kan waktu. Kamu tinggal bab terakhir ve. Sedangkan jadwal sidang sudah ada yang keluar. Kamu mau wisuda tidak tepat waktu kah?" tanya Bram mengingat kan.
Tentu Vero tidak menginginkan itu. Sejujurnya sudah menyia nyiakan waktu 3 hari ini saja sudah membuat vero gelisah. Tapi siapa sangka kalau Richard mampu membuat pertahanan nilai diri dia buyar. Karna dari dulu dia sudah menetapkan untuk tidak menyia nyiakan sedikit waktu pun. Apalagi berkaitan dengan masa depan nya. Namun ternyata Richard mampu memporak poranda kan semua yang sudah dia pegang teguh. Prinsip hidupnya, yang buat selalu jadi gadis yang bernilai.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU GENDUT
RomanceGadis yang memiliki badan gendut, dengan paras yang cantik, putih tapi tidak putih pucat. Putih bening, dengan rambut hitam panjang. Cerita ini 21++ pastinyaa.