Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 malam. Vero turun dari mobil BMW warna hitam dan langsung memasuki rumah besar yang bercat putih kekuningan tersebut. Senandungan kecil yang dimainkan oleh Vero pun menggambarkan betapa dirinya yang tadi sedih sudah hilang dan kembali seperti Vero biasanya.
Sangking berhasilnya Ollan memulihkan dirinya yang sedih itu tadi, bahkan Vero tidak menyadari ada sepasang mata yang menatapnya dari pertama dia turun mobil sampai dia sudah memasuki rumah dan menaiki anak tangga.
Ketika akan menaiki anak tangga yang ke lima, ada suara yang memanggilnya. Namun suara itu justru membuatnya merinding.
"baru darimana kamu ve?" tanya Richard dengan muka marahnya dan dengan sedikit menaikkan oktaf suaranya.
"e.. aku baru dari toko buku kak" jawab Vero.
"bohong!!!" balas Richard sambil menghempas cangkir kopinya yang tadinya mau diminumnya.
Vero terkejut dengan suasana yang sekarang terjadi. Dia begitu tidak menyangka Richard sampai segitunya. Bahkan Vero nggak tau darimana Richard tau kalau dia berbohong?
"kau kira aku tidak mengetahui keberadaan mu Ve? sudah berapa kali ku bilang untuk tidak sembarangan atau seenaknya pulang ke rumah orang apa lagi jam segini. Apa kata tetangga sekitar komplek ini kalau mereka tau ada anak gadis di rumah ku yang senangnya pulang malam"
Vero rasanya kembali lagi sakit hatinya. Bahkan ini lebih sakit dari sebelumnya. Kembali Richard mengingatkan bagaimana ber attitude untuk tinggal di rumah Richard. Padahal Vero tidak pulang tengah malam.
Butiran air mata itu kembali turun. Dia tidak suka melihat Richard memarahinya seperti ini dengan wajah mengerikan itu.
"salah ku apa kak? aku tidak pulang tengah malam? ini masih dibatas wajar" ucap Vero sambil sesenggukan.
"kau berbohong itu salah mu paling fatal ve" ucap RIchard dengan menekankan kata berbohong.
"aku tidak berbohong"
"masih juga mengelak. Tidak berbohong kau bilang? Kau tau, aku menyuruh orang suruhan ku untuk mencari kemana kau pergi. Bahkan ketika kau menyampai kan pesan ke Freya kalau kau pergi ke toko buku, aku langsung menyuruh orang suruhan ku untuk memastikan keberadaan mu di toko buku terdekat. Tapi apa? kau tidak berada disana ve"
Vero terkejut Richard sampai segitunya menyuruh orang untuk mencarinya. Padahal dia bukanlah orang yang hilang.
"demi apa kau membohongi keberadaan mu ke aku, hanya untuk bisa berduaan dengan Ollan?" ucap Richard sambil melemparkan kearah Vero foto dia sama Ollan yang sedang tertawa bersama.
Vero tidak bisa berkata apa-apa.
"kenapa diam? kenapa? terkejut aku bisa tau kalau kau membohongi ku? bagaimana aku bisa mencintai mu ve, kalau kau membohongi ku begini" ucap Richard.
"aku tau emang kau nggak akan pernah mencintai ku kak. Aku tau juga kalau selama ini aku adalah penghalang antara kau dan Freya. Aku juga tau kau menyukai Freya bukan aku. Aku juga tau kalau aku adalah perantara orang yang bisa membantu mu mendekati Freya. Aku tau kak, aku tau. Dan sekarang tidak perlu kau menjelaskannya seperti ini aku juga nggak akan memaksakan hati mu untuk mencintai ku" ucap vero yang setelah itu lari naik keatas.
Richard terkejut dengan apa yang dikatakan Vero. Apa maksud Vero. Kenapa kekesalan Vero jadi meluap tapi ada nama Freya di dalamnya. Richard berfikir sepertinya ada yang salah, Richard mengejar Vero ke atas.
Untungnya Richard menemukan Vero dikamarnya. Richard takut Vero sudah ke kamar tamu tidur dan menguncinya seperti waktu itu dan tidak ada waktu untuk menjelaskan. Richard pun bernafas lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU GENDUT
RomanceGadis yang memiliki badan gendut, dengan paras yang cantik, putih tapi tidak putih pucat. Putih bening, dengan rambut hitam panjang. Cerita ini 21++ pastinyaa.