》》Vero Side...
Aku memilih kembali sendiri ketempat ruangan ku bekerja. Ruangan pengap, gelap dan disudut gedung ini. Aku yakin bahkan kak Richard tidak mengetahui tempat yang diberikan kepadaku untuk bekerja.
Aku tidak mau menjadi pusat perhatian. Aku tidak mau hal ini justru nanti jadi masalah. Lebih baik aku ikutin aja permainan. Toh disini cuma beberapa bulan.
Tiba tiba suara pintu terbuka dengan kasar...
Author Side...
"Ada hubungan apa kau dengan pemimpin perusahaan ini?" Ucap kepala hrd kantor tersebut.
"Maksudnya bu?" Tanya ve yang tidak mengerti.
"Alah nggak usah pura pura bodoh. Semua satu gedung ini udah tau mengenai kejadian dikantin. Kalau freya oke aku mengerti, dia cantik bahkan sekarang dekat dengan tuan Betrand, aku tidak mempersalahkan itu. Sedangkan kau? Apa istimewa mu sehingga pemimpin perusahaan tertinggi ini memilih bersamamu?"
"Eee.. itu.. tidak ada apa apa bu" ucap vero yang bingung menjawab apa atas pertanyaan kepala hrd tersebut.
"Dengar ya ve. Saya paling tidak suka, manusia yang bentukan kamu banyak tingkah. Jangan belagak cantik. Sadar diri dengan body mu. Semakin banyak jadi pusat perhatian semakin banyak yang tidak menyukai mu. Aku risih mendengar banyak sekali kaduan karyawan disini dan gosip gosip mereka mengenaimu. Kau itu anak magang, disini cuma beberapa bulan. Nggak usah jadi pusat perhatian. Lakukanlah senormal mungkin" jelas kepala hrd tersebut.
Kepala hrd tersebut pergi setelah meninggalkan luka di hati vero. Vero berusaha untuk tegar dan melupakan perkataan kepala hrd nya itu.
"Anggap saja itu sebuah bentuk perhatian dia kepadaku. Huft..." ucap vero.
Vero pun akhirnya kembali bekerja. Memberesi kembali beberapa document sambil mempelajarinya semampunya.
.
.
.
.
.Trinnggg...tringgg..
"Ve.. kau dimana sih?" Tanya freya.
"Dikantor. Kenapa?" Tanya vero bingung.
"Ini udah jam berapa? Keluar dong. Kok aku nggak ngelihat kau di seksi keuangan" ucap freya.
"Ha...?? Kau sedang dimana emangnya?" Tanya vero panik.
"Aku di depan ruangan seksi keuangan. Apa aku masuk aja ve? Aku tidak melihatmu dari sini" ucap freya sambil melihat tiap detail dalam ruangan seksi keuangan. Karna hanya dibatasi pintu kaca. Sehingga freya bisa melihat jelas.
"Hm, a.. aku udah dibawah frey. Kita ketemu diluar aja. Aku baru mau hubungi kau untuk ketemu di loby. Tadi mereka udah nyuruh aku untuk pulang duluan" jelasku sambil mencari cari alasan.
"Oh gitu. Bilang dongg. Oke aku kebawah ya. Tunggu aku" balas freya.
Vero dengan cepat keluar dari gudang tersebut, mengunci nya dan hendak turun kebawah untuk menemui freya.
"Frey.." teriak vero yang langsung dilihat freya keberadaannya.
"Kau lamat amat sih. Katanya udah di loby" protes freya.
"Eee.. hm itu aku ke toilet dulu frey. Yaudah yuk pulang" ajak vero yang sambil menggandeng tangan freya.
Mereka sudah tiba di depan pintu dari gedung perusahaan tempat mereka magang. Mereka hendak keluar dari wilayah kantor tersebut. Ketika hendak memilih kembali melanjutkan jalannya,
Tin...tin...
Suara klakson mobil sahut sahutan. Yaap, terdengar suara klakson dari 2 mobil. Vero dan freya yang melihat itu pun terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU GENDUT
RomanceGadis yang memiliki badan gendut, dengan paras yang cantik, putih tapi tidak putih pucat. Putih bening, dengan rambut hitam panjang. Cerita ini 21++ pastinyaa.