"eh Vero?" Ucap seseorang dengan suara beratnya.
Vero yang masih menghayati sedihnya pun sambil memandang keluar dan mendengar namanya disebut langsung memilih untuk menghapusnya cepat air mata nya yang jatuh.
Setelah itu Vero melihat siapa orang yang menyapa nya dan menemukannya di cafe yang terpencil ini.
"eh Kak Ollan"
Iyap, seseorang dengan suara beratnya itu ialah Ollan.
"hai, sudah lama ya kita tidak tegur sapa gini" ucap Ollan sambil memberi senyum khasnya.
"iya juga ya kak. hehe"
"tunggu dulu. Kamu habis nangis ve?"
Vero terkejut kenapa kak Ollan bisa menebak dengan benar begitu kalau dia habis nangis. Padahal Vero sudah menghapus air matanya sebelum dia melihat kak Ollan.
"ha? nggak ah kak"
"nggak apaan, tu mata nya merah. Aku nggak bego kali Ve nggak tau orang yang habis nangis dan nggak" jelas Ollan.
Vero hanya bisa memberikan senyumnya sambil kembali mengarahkan pandangannya ke kaca samping untuk melihat pemandangan di luar.
"Seriously hanya senyuman? nggak mau cerita ni?" ucap Ollan kembali yang masih penasaran.
"nggak apa kok kak. Aku hanya rindu keadaan di medan. Apa lagi appartement ku di Medan, heheh"
"bohong banget deh Ve"
"ih yaudah kalau nggak percaya" ucap Vero.
"Ve? kamu itu orangnya kalau sedang bohong ketara kali. Kamu itu nggak bisa bohongin orang ve. Aku kan pernah bilang kalau mau cari teman cerita ada aku ve" ucap Ollan lembut meyakinkan Vero.
Vero pun akhirnya tersentuh dengan kata kata yang keluar dari mulut Ollan. Sebutir air mata kembali keluar. Vero bahkan terkejut kenapa air mata ini masih ada aja yang mengalir hanya karna kata kata Ollan. Apakah dia sedang sensitif?
"Kak, menurutmu aku pantas bahagia nggak sih?" tanya vero sambil memandang keluar lagi.
"ngomong apaan sih ve. Ya pantas lah. Kapasitas kebahagiaan orang itu masing masing sudah diberikan dan di tentukan sama yang di Atas. Ada apa sih? kenapa ngomong gitu dah?" tanya Ollan bingung.
"Kalau mencintai orang aku pantas nggak kak?" tanya Vero kembali.
"oh tentang cinta" ucap Ollan sambil memberi senyum jahilnya ke Vero.
Vero yang mendengar respon Ollan seperti itu langsung memandang Ollan dan melihat senyum jahilnya.
"ih, kakak kenapa?"
"hhhmmppppffttt...... hahahahhahahahaha....."
"tu kan, tu kan. Aku diledekin. Gimana mau nyaman sih cerita sama kakak kalau di ledekin gini" ucap Vero kesal.
"hahahhaa... ya ya maaf. Nggak gitu ve. Aku hanya lucu sama orang kalau sudah sedih karena Cinta"
Vero bingung apa maksud kata-kata Ollan??
"Emang sih pemikiran orang berbeda beda ya. Tapi aku ini ya Ve, bagiku aku nggak akan mengkhawatirkan persoalan cinta lagi. Kenapa begitu? Cinta itu tidak bisa dipaksakan Ve. Kalau cinta yang kamu miliki ke seseorang, tapi seseorang tersebut tidak mencintaimu, kamu tidak bisa memaksakannya agar bisa mencintaimu balik. Kenapa begitu aku bilang? Aku adalah orang yang pernah memaksakan kehendakku ke orang yang sangat aku cintai. Tapi akhirnya berdampak buruk bagi ku dan dia"
"kenapa kakak bilang gitu?" ucap Vero yang bisa bingung.
"Jadi begini, dulu aku pernah mencintai seorang gadis yang sangat cantik, lembut, baik hati. Dulu dia adalah sahabat ku. Benar kata orang nggak ada yang namanya temenan atau sahabatan dengan lawan jenis, apa lagi itu hanya berdua ya. Beda cerita kalau mereka berteman atau bersahabat antar lawan jenis tapi berkelompok, ngertikan maksudku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU GENDUT
RomanceGadis yang memiliki badan gendut, dengan paras yang cantik, putih tapi tidak putih pucat. Putih bening, dengan rambut hitam panjang. Cerita ini 21++ pastinyaa.