Dear Trio Somplak

197 14 0
                                    

Hai guys. Apa kabar? Kangen gue nggak nih wkwk?
Kalian tau nggak? Gue gabut sekarang. Gue gampang bosen juga.
Dulu kalian bisa jadi moodboster gue. Saat gue bosen gue bisa jailin kalian. Atau paling enggak gue bisa liat tingkah konyol kalian. Tapi sekarang nggak bisa.
Saat gue bosen gue cuma bisa ngawasin kalian dari kejauhan. Beda rasanya. Sekarang gue nggak bisa nonton keributan kalian. Gue kangen masa-masa bisa jailin kalian. Sekarang gue jailin siapa? Nggak ada yang bisa jadi moodboster gue sekarang.

Kalian udah gue anggep kaya sahabat gue. Dan gue berharap persahabatan kita bakal terjalin selamanya. Tapi itu cuma harapan yang nggak bisa gue wujudin. Banyak banget harapan gue waktu hidup tapi nggak semua bisa gue lakuin. Sedih banget gue huhuhu.
Gue lagi sedih, kalian nggak mau ngehibur gue gitu? Pasti kalian lagi mager kan? Yaudah nggak usah deh.

Gue harap kalian tetep jadi trio somplak dan nggak akan berubah. Kalau kalian berubah ntar sekolah pasti sepi banget kan. Apalagi kalau istirahat, ntar siapa yang teriak-teriak di kantin? Siapa yang nyanyi sambil gebrakin meja sampai diomelin ibu kantin? Dulu itu kalian kan? Jadi, tetep somplak walaupun nggak ada gue ya hehehe.

Jangan lupa buat jengukin gue guys. Kalau kalian lagi sedih gue siap sedia jadi tempat curhat kalian. Tenang, gue nggak akan ember sama siapapun.

Gue sayang kalian trio somplak. Jangan berubah, jaga kesehatan, dan tunjukin ke gue kalau kalian sukses. Tunjukin kalau kalian nggak sebego itu okay. Gue tunggu kabar itu. Jangan lupa buat cari istri yang baik. Kalau kalian nikah jangan lupa undang gue. Tenang aja, gue nggak akan gentayangan di sana kok wkwk. Udahlah cape gue nulis beginian. Byeee Love You All.

Your Crazy Friend Via:)

"Gue nggak nyangka dia ninggalin kita gitu aja. Gue nggak yakin kita bisa jadi kayak dulu lagi. Mungkin bisa, tapi itu pasti butuh waktu lama." Kata Alvin dengan wajah datarnya.

Jika dulu dia yang paling cerewet dan jail, sekarang dia sudah jadi seperti Aska, sangat cuek dan datar. Tak jauh berbeda dengan Alvin, keadaan Erix pun sama. Kini mereka jarang ketawa. Jika ada hal yang lucu pun mereka hanya tersenyum kecil.

Terhanyut dalam keterdiaman, mereka pun tak sadar telah memasuki memori lamanya. Ya, kini mereka sedang masa bersama Via dulu.

Flashback on

"Mbak Tari pinjem pancinya dulu ya mbak, bolehkan penting soalnya." Bujuknya sambil memperlihatkan puppy eyes nya membuat mbak Tari terkekeh.

"Iya Vi monggo dibawa, tapi nanti dibalikin yo." Kata mbak Tari dengan logat Jawa-nya.

"Oke siap mbak, kalau gitu Via pergi dulu mbak makasih." Kata Via sambil berlari menuju rooftop kembali.

"Oke mari lancarkan aksi ini dengan sempurna." Kata Via pada dirinya sendiri sambil mengendap-endap ke arah trio somplak itu.

"Satu..... Dua......" Setelah itu terdengarlah suara...

"BANJIR!!!! BANJIIIIRRRRR!!!!"

TENG...TENG...TENG....TENG...

Teriak Via dengan suara kencang bersautan dengan suara panci itu membuat ketiganya terlonjak kaget dan lari tunggang langgang.

"Mana banjir woyy bangun banjir....banjir...." Kata Aska sambil lari-lari di rooftop dalam keadaan belum sadar sepenuhnya.

"Wah anjir ada banjir..... banjir...."

GUBRAK!!!!

Suara Alvin yang jatoh dari sofa dan langsung ikutan lari-larian bareng Aska dan disusul Erix yang terjungkal dari tidur duduknya hingga tak sadar jika hp nya sudah melayang dan mendarat di tangan Via. Ketiganya berlarian kesana kemari dengan jiwa yang belum sepenuhnya sadar.

"Buahahahahahahahaha....... anjir kalian koplak banget hahahaha...... gila... parah... hahaha.." Kata Via sambil tertawa kencang membuat ketiganya sadar dan berhenti dari acara lari-larian tadi dan berganti menatap Via garang sehingga mereka bertiga mengejar Via yang lari keluar dari rooftop, dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara trio somplak dengan Via yang masih memegang panci dan hp milik Erik.

Saat dirasa sudah lelah, barulah mereka berhenti di lapangan dengan menjadi bahan tontonan gratis bagi para siswa SMA TELADAN BANGSA yang tentunya sangat jarang terjadi.

"Eh udah dong huh..hah..huh.. capek..huh..banget..gue.." Kata Via dengan nafas yang terengah-engah begitupun ketiga cowo tadi yang bahkan sebelumnya sudah berlarian di rooftop. Setelah mengatur nafas, barulah mereka berbicara.

Flashback off

"Dulu kita seseru itu ya, sampai nggak sadar kalau keseruan itu bakal cepet berakhir cuma gara-gara orang baru." Kata Erix sendu.

"Takdir nggak ada yang tau. Via emang cuma sahabat gue, tapi nggak tau kenapa saat dia pergi gue ngerasa gue kehilangan salah satu bagian hidup gue. Dia udah ada di list orang yang harus gue jaga. Tapi nyatanya dia lolos gitu aja, bahkan tanpa gue sadari. Gue harap bisa sering ketemu di mimpi. Gue mau jailin dia sampai puas. Gue harap lo bahagia di sana Vi. Sory gue nggak sadar waktu lo ngadepin masalah itu. Sory Vi." Sesal Alvin.

"Gue cuma berharap yang terbaik buat dia. Gua nggak mau dia menderita lagi. Gue harap lo selalu tertawa Vi. Sekarang lo udah bebas dan lo harus bahagia. Lo nggak pantes buat terus tersiksa. Beruntung Candra pernah milikin lo. Walaupun dengan begonya dia malah nyakitin lo. Gue harap gue bisa dapet cewe sebaik lo Vi." Kata Aska.

Tanpa kita sadari, orang baru memasuki kehidupan kita dan mewarnainya. Namun tanpa sadar juga, orang baru yang lain akan datang untuk menghapus warna tersebut. Maka dari itu jagalah apa yang kita punya saat ini dan janganlah kau menyia-nyiakannya. Karena kita tak tau kapan warna itu akan hilang. Kau akan menyesalinya saat warna itu sudah benar-benar hilang.

VIANDRA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang