Thirthy Trhee

227 19 0
                                    

Dengan cepat ia menuju rooftop. Namun saat berada di tangga, tiba-tiba ada Desta si ketua osis sedang berpatroli. Dengan segera ia membalikkan langkahnya menuju toilet.

"Huft untung nggak jadi ketangkep." Katanya sambil membasuh muka. Seketika sayup-sayup ia mendengar beberapa siswi sedang berbicara.

'Gue rasa udah saatnya kita mulai tanggal mainnya deh.' Kata orang kesatu.

'Bentar dulu, kita nggak boleh gegabah soal ini. Biarin dulu dia bahagia sama pacarnya itu. Kita kasih waktu buat mereka untuk membuat masa-masa indah untuk kenangan. Kasian kan kalo langsung main entar mereka nggak bisa nostalgia gimana?" Ucap orang kedua.

"Gue udah greget nih sama tuh orang, tapi gue bakal nurut sama lo. Biarin dulu dia bahagia kalo udah kita ancurin kebahagiaan itu. Hahahaha." Kata orang ketiga sambil tertawa dan disahuti keduanya juga.

'Kuy lah cabut jangan kelamaan di sini, entar ada yang denger.' Kata orang kedua dan merekapun pergi dari sana tanpa mengetahui bahwa sedari tadi Via mendengar semuanya.

Tapi karena kepalanya yang pusing membuatnya tidak terlalu fokus dengan pembicaraan itu. Dengan segera pula Via keluar dari toilet dan segera menuju rooftop.

"Huft akhirnya nggak ada yang brisik lagi. Gue suka ketenangan ini." Gumamnya sambil merebahkan tubuhnya di sofa yang ada disana dan memejamkan matanya.

Dia tidak benar-benar tidur. Hanya saja ia sedang menikmati ketenangan ini untuk mengistirahatkan pikirannya itu.

Sekitar satu jam kemudian ia mendengar keributan dari arah tangga. Sepertinya ada yang datang. Apa Via peduli? Tentu saja tidak.

"Siniin es gue bego! Ih itu kena jigong lo jijik banget anjir. Siniin nggak!!"

"Ambil aja kalo bisa, wleee."

"Eh ngajak ribut nih anak. Siniin atau gue tonjok lo."

"Huaaa kamu jahad mas."

"Anjir jijik bego!! Eh itu lagi keripik gue woy!! Weh ngapain lo embat semua bangke siniin nggak!!"

"Elah pelit banget sih kalian minta dikit doang juga."

"Dikit doang palelu peang!! Itu es udah abis anjir! Terus gue minum apa woy!!"

"Minum tuh air comberan."

"Bacot lo pada!!"

"Ih itu Ndra, masa es gue di embat abis sama si Alvin." Yap mereka adalah Candra dan kawan-kawan.

"Iya Ndra itu kripik gue juga."

"Elah cuma minta es sama kripik aja pelit amat lo bedua." Bela Alvin.

"Ya tapikan gue baru makan sedikit bego!"

"Ya gue juga cuman kebagian dikit anjir!"

"BRISIK LO SEMUA!! BISA DIEM NGGAK! KALO NGGAK BISA PERGI LO SEMUA DARI SINI! GANGGU TAU NGGAK!!" Bentak Via yang tak mereka sadari keberadaannya.

"Aduh bu bos marah guys, maaf bu kita khilap." Kata Alvin.

"Ba bu ba bu lo kira gue babu lo!!"

"Bukan babu tapi babi." Ceplos Erix yang langsung ditimpuk oleh Candra.

"Sory Vi kita nggak tau tadi ada lo." Kata Aska.

"Yaampun Vi kok parah banget si lukanya. Kemarin aku liat nggak separah ini deh." Oke Candra mulai lebay.

"Apaansih Ndra, lebay banget deh. Lagian kemarin kan kamu liatnya cuma bagian mukanya aja."

"Iya juga sih."

VIANDRA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang