Fourteen

447 38 1
                                    

Setelah kepergian Via dkk, Candra dkk pun berniat untuk pergi dari perpustakaan juga. Namun, mereka tidak menemukan sepatu mereka di depan perpustakaan.

"Lo sih Rix, udah gue bilangin taro di rak juga malah ditaruh sembarangan kan jadi ilang tuh sepatu." Kata Alvin sambil keder mencari sepatunya.

"Heh bambang, salah siapa ikut-ikutan gue. Lagian mana tau disini ada maling sepatu."

"Kayaknya sepatu kita bukan dimaling deh, tapi ada yang jail kayaknya." Kata Aska.

"Iya bener Ka, mending kita sekarang nyari tuh sepatu disekitar sini. Gue rasa tuh sepatu kaga jauh-jauh amat dari sini deh." Kata Candra.

"Yaudah yuk."

Mereka mencari setiap detail lokasi itu hingga mereka mulai menemukannya satu per satu.

"Eh guys itu di sepatunya si Alvin noh nyangkut di pohon bukan sih??" Kata Erix yang melihat sepatu berwarna hitam merah milik Alvin.

"Iya bener itu sepatu gue tuh, tapi gimana cara manjatnya itu banyak semutnya elah."

"Ya pake galah atau apa kan bisa Vin repot amat lo."

"Di sini mana ada galah, dikira kebun buah kali banyak galahnya, mending gini deh kita gendong-gendongan aja. Gue di bawah, trus Aska kedua, nah Alvin terakhir, dan Candra yang ngarahin. Gimana setuju nggak??" Usul Erix.

"Nah gitu Rix, kali-kali otak dipake buat bantu temen,yaudah yuk." Kata Aska.

Mereka pun melakukan aksi gendong-gendongan demi mengambil sepatu Alvin. Tapi, saat Alvin sudah mengambil sepatunya mereaka kehilangan keseimbangan hingga jatuh menimpa Candra.

"Eh goblok, minggir woy ini lo berat banget pada anjir." Keluh Candra yang kesakitan tertindih sobatnya itu.

"Ya bentar Ndra dikira gue kaga sakit apa ini lo awas dulu Vin elah malah diem bae." Kata Aska yang kesusahan.

"Ya bentar kaki gue juga lagi nyangkut ini lo kagak liat apa."

"Yamana gue tau kan gue dibawah lo badak."

"Yeee malah ngatain lagi lo."

"Woy cepetan bego malah pada berantam ini bokong sama punggung gue sakit njir."

Setelah selesai dari insiden jatuh tadi, mereka kembali mencari sepatu mereka yang belum ketemu.

"Eh anjir ini sepatu gue ngapa masuk ke ember sih, mana basah banget lagi, aduh nasib-nasib. Udah tadi jatoh masih sakit, sekarang sepatu ditemukan dalam keadaan mengesankan." Kata Aska sambil menenteng sepatu hitam polosnya itu.

"Mengenaskan goblok." Kata Erix.

"Yeeee selo kali Rix."

"Gila sepatu gue masuk tong sampah anjir. Mana bau banget lagi kek Bu Wirna belum mandi." Kata Erix yang dipelototi temannya. Pasalnya di belakangnya tepat ada Bu Wirna di sana.

"Owh gitu ya Rix, emang kapan kamu ketemu Bu Wirna yang belum mandi?" Tanya Bu Wirna di belakang Erix, tapi Erix belum menyadarinya.

"Nggak tau, setiap hari mungkin." Kata Erix yang masih belum sadar juga.

Karena sudah sangat geram, akhirnya Bu Wirna menjewer telinga Erix, dan saat itulah Erix baru sadar.

"Oh setiap hari ya Rix... emang kamu tau dari mana saya mandi atau tidak hmmm..??"

"Eh eh nggak kok Bu orang aku bilang ibu itu wangi kok hehehe." Kata Erix sambil senyum nggak berdosanya.

"Ngomongin sepatu, ini sepatu siapa yang ada di tas ibu??"

VIANDRA [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang