Zegna's Mansion - 09.35 am
Matahari sudah mulai tinggi, namun Gene masih berkutat dengan komputer barunya. Jari jemari Gene masih menari dengan indah di atas keyboard komputer itu. Gene menghisap rokoknya lalu melepas kacamatanya. Gadis itu pun menundukkan kepala seraya memejamkan kedua matanya. Mengistirahatkan seluruh anggota tubuhnya sejenak untuk mengisi ulang energi dalam tubuhnya.
Entah mengapa kargo-kargo itu sulit sekali untuk dilacak. Gene sudah mencoba segala cara, namun semuanya gagal. Tidak ada petunjuk apapun yang mengarah pada kargo itu.
Seharusnya, dengan sistem yang dimiliki oleh Zegna Corp., Gene sudah bisa melacak keberadaan kargo itu dengan mudah. Namun tampaknya, seseorang menyembunyikannya dengan cara menutup akses pelacak pada kargo-kargo itu. Entah siapa dalang di balik semua ini. Tapi Gene sangat yakin jika seorang peretas handal-lah yang melakukannya.
Pintu ruangan itu terbuka. Jax melangkah masuk sambil membawa dua gelas es kopi dan dua buah sandwich untuk mereka berdua.
"Apakah kau sudah berhasil menemukannya?" ujar Jax.
"Belum." ujar Gene.
Gene menerima es kopi itu dan langsung meneguknya. Berkutat dengan komputer sepanjang malam membuat tenggorokkan terasa begitu kering.
"Ngomong-ngomong, apa kau seorang peretas juga, Jax?" ujar Gene.
"Sesungguhnya, aku hanya seorang gamer. Tapi terkadang Vincent menugaskanku untuk membuka suatu akses tertentu. Hanya yang mudah saja." ujar Jax sambil melahap smoked beef sandwich-nya.
Tak lama kemudian, pintu ruangan itu terbuka. Seorang pria berkemeja putih melangkah masuk sambil membawa laptop. Ia pun langsung duduk dengan santainya di dalah satu kursi yang ada di ruangan itu.
"Jax, apa kau melihat Bos? Aku memerlukan tanda tangannya." ujar pria itu.
"Tidak. Ia belum kemari. Oh, ngomong-ngomong, ini Lance Crawford dari divisi teknologi Zegna Corp. Lance, ini Geneviève." ujar Jax memperkenalkan keduanya.
Lance dan Gene berkenalan dan saling berjabat tangan. Lance pun kembali duduk di atas sofa berlapis kulit berwarna merah itu. Dengan santainya, pria itu menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya.
"Apa kau teman baru Jax?" ujar Lance sambil menatap Gene.
"Tidak, aku seorang per..."
Belum selesai Gene mengucapkan seluruh kalimat itu, Jax menyiku lengan Gene dengan cukup keras. Pria itu lalu memotong ucapan dengan cepat. Gene menatap Jax dengan ekspresi keheranan.
"Betul, dia temanku." ujar Jax sambil tersenyum kaku.
"Senang bertemu denganmu, Geneviève." ujar Lance. "Sebaiknya aku mencarinya di kantor. Tampaknya ia sedang mengadakan pertemuan di sana."
"Tampaknya begitu." ujar Jax sambil tersenyum.
Lance beranjak dari duduknya lalu melangkah ke arah pintu dan keluar dari ruangan. Gene menatap Jax dengan wajah bingung. Apa yang sebenarnya terjadi barusan? Apakah Lance dan Jax tidak akrab?
"Ada apa sesungguhnya?" ujar Gene.
"Tidak boleh ada yang tahu mengenai identitasmu. Hanya aku, Vincent, dan Travis yang boleh tahu hal itu." ujar Jax serius.
Gene terdiam lalu menganggukan kepalanya. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Apakah ada penyusup di sini? Gene memang melihat beberapa orang yang gerak geriknya terlihat sedikit mencurigakan. Gene menggeleng-gelengkan kepala. Gadis itu berusaha mengusir pikiran anehnya. Mana mungkin ada orang yang berani melakukan kejahatan pada Vincent? Mengingat insiden pemukulan Ray saja membuat bulu kuduk Gene merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven on Earth
ActionGene & Vincent (Series) - #Seri 1 Geneviève Lorraine Ross Gadis tomboy yang juga merupakan seorang peretas handal, bersedia melakukan apapun untuk Noah, adik lelakinya tersayang dan juga teman-temannya agar mereka tetap selamat. Namun, ia harus berh...