Craaaaashhhh!
"Aaargghhhh!!!!" teriak Gene.
Gene tersadar dan berteriak dengan keras karena seseorang baru saja menyiramkan air dingin ke arah tubuh dan wajah gadis itu. Gadis itu pun akhirnya tersadar setelah beberapa hari tidak sadarkan diri.
"Di mana aku? Di mana ini? Mengapa mataku tertutup? Kenapa semua tubuhku terasa sakit?" batin Gene.
Butuh waktu yang cukup lama bagi Gene untuk mencerna keadaannya saat ini. Gadis itu berusaha mengatur nafasnya yang berantakan karena terlalu panik. Gene berusaha untuk bergerak, namun ternyata tangan dan kaki gadis itu terikat pada sebuah kursi dan matanya pun ditutup sehingga Gene tidak dapat melihat apapun.
Gene dapat merasakan udara di ruangan itu yang begitu lembab. Terdengar pula suara gemericik air yang berasal tidak jauh dari posisinya saat ini. Gene menduga jika saat ini, ia berada di dalam semacam ruang bawah tanah.
Tak lama kemudian, terdengar suara pintu besi terbuka dan langkah kaki dari kejauhan yang mendekat ke arah gadis itu berada. Gene dapat mendengar jika langkah itu lebih dari satu orang. Seketika, tubuh Gene pun langsung membeku. Gadis itu pun berusaha untuk waspada.
"Si...siapa di sana?" ujar Gene.
Terus terang, Gene sangat gugup dan ketakutan saat ini. Gadis itu tidak dapat melihat apapun, bahkan cahaya lampu di ruangan itu pun tidak terlihat olehnya. Penutup mata itu begitu pekat dan rapat menutup kedua mata. Tiba-tiba saja, dada Gene terasa begitu sesak. Gadis itu sudah terlampau panik.
"Geneviève...Ross." ujar seseorang.
Terdengar suara seorang pria yang tampaknya tidak berada jauh dari Gene. Gene menoleh ke segala arah dan berusaha untuk mencari asal sumber suara itu. Celakanya, sosok itu bahkan mengetahui nama lengkap Gene.
"Si..siapa i...tu?" ujar Gene.
Tak lama kemudian, seseorang melepaskan penutup mata gadis itu dengan kasar. Pandangan Gene tampak begitu buram dan kabur, setelah kedua mata gadis itu ditutup dalam waktu yang cukup lama. Kedua mata Gene pun terasa begitu sakit ketika langsung dihadapkan dengan cahaya lampu yang terasa begitu terang.
Sesuai dengan dugaan Gene. Ruangan itu terlihat seperti ruang bawah tanah dan didominasi warna abu-abu. Genangan air pun tampak terlihat di beberapa spot di atas lantai. Gene melihat ke seluruh penjuru ruangan untuk mencoba menerka di mana sesungguhnya ia berada saat ini.
Tampak seorang pria sedang duduk di hadapan Gene. Pria itu menggunakan setelan jas berwarna abu-abu tua dan sepatu pantofel kulit berwarna hitam. Terlihat pula dua orang pria lainnya berdiri di belakang pria berjas itu sambil memegang sejata laras panjang.
Gene berusaha memfokuskan pandangannya kepada pria berjas abu-abu itu. Wajah pria itu tampak begitu familiar. Rasanya Gene pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya. Gadis itu mengerutkan dahinya dan tampak berpikir keras untuk mengingat pria itu. Tunggu....Jangan-jangan, dia adalah pria yang waktu itu mengecup pipi Gene di La Plaza! Sedang apa pria itu di sini?
"Siapa kau?" ujar Gene.
Senyum di wajah pria berjas itu semakin mengembang. Wajah pria itu terlihat tampan. Sekilas pria itu terlihat seperti pria latin, bertubuh tegap, dan terlihat sangat rapi. Entah apa yang dilakukan oleh Gene hingga disekap seperti ini oleh pria latin itu.
"Tak kusangka kau masih bisa bertahan hidup setelah dua hari berada di tempat busuk macam ini." ujar pria berjas abu-abu itu.
"Apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa aku ada di sini?" ujar Gene.
"Jadi, kau berhasil meretas sistem Greco di bunker-ku, huh?" ujar pria berjas itu.
Hah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven on Earth
ActionGene & Vincent (Series) - #Seri 1 Geneviève Lorraine Ross Gadis tomboy yang juga merupakan seorang peretas handal, bersedia melakukan apapun untuk Noah, adik lelakinya tersayang dan juga teman-temannya agar mereka tetap selamat. Namun, ia harus berh...