Sox and Play adalah salah satu bar yang terkenal di kota Moskow. Hampir setiap orang mengunjungi bar itu setiap harinya. Bar itu merupakan salah satu tempat sebagian besar mafia Rusia menghabiskan malamnya, dan salah satunya adalah Dimitri Sobscheck.
Tak jauh dari pintu masuk Sox and Play, Gene dan Jax duduk di dalam sebuah SUV hitam. Keringat Gene terus bercucuran. Entah mengapa malam hari ini terasa lebih panas dari malam-malam lainnya. Gene terlihat beberapa kali merapikan gaun mini-nya karena terasa sangat tidak nyaman.
"Bosmu memiliki selera yang mengerikan." ujar Gene.
Jax hanya tertawa. Melihat Gene tidak berhenti merapikan gaun itu, membuat Jax tidak berhenti tersenyum. Gene tipikal gadis tomboy yang selalu memakai kaos dan celana jeans. Tentu saja mengenakan pakaian macam itu membuatnya gelisah.
"Kau terlihat mengagumkan. Kau pasti bisa melakukan ini, Gene." ujar Jax sambil menepuk bahu Gene.
Gadis itu menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya untuk menghilangkan kegugupannya. Ini lebih menegangkan daripada meretas lima ratus ribu dolar Amerika dari bank. Setelah menghela satu nafas panjang, Gene memutuskan untuk segera keluar dari mobil.
Gene memulas lipstick sekali lagi di atas bibirnya sebelum melangkah masuk ke dalam bar itu. Gadis itu menarik nafas dalam-dalam lalu memberanikan diri untuk masuk ke dalam bar itu. Gene berjalan melewati beberapa meja untuk menuju ke arah lounge VIP. Hampir semua mata tertuju pada Gene. Aura gadis itu begitu terpancar dengan sempurna. Kakinya yang jenjang, rambutnya yang berkilau, dan bibirnya yang merah, menarik perhatian hampir seluruh pria dan wanita yang ada di sana.
Deru suara musik yang menggema di ruangan itu menghanyutkan hampir semua orang di lantai dansa. Vincent melihat Gene dari kejauhan. Kedua mata pria itu tidak melepaskan pandangannya pada Gene. Entah apa yang ada dipikiran Vincent namun Gene tidak dapst membacanya karena ekspresi pria itu tetaplah dingin seperti biasanya.
"Siapa wanita cantik ini?" ujar Dimitri.
Gene hanya tersenyum simpul. Perasaannya benar-benar sedang kacau saat ini. Antara takut dan tidak nyaman, bercampur aduk menjadi satu. Dimitri memandang Gene tanpa berkedip sedikit pun. Pria itu memiliki pandangan paling menjijikan yang pernah Gene lihat seumur hidupnya. Tatapan Dimitri seperti sedang menelanjanginya. Jika saja bukan karena terpaksa melakukan peran ini, tentu saja Gene sudah melayangkan bogem mentahnya pada Dimitri.
"Perkenalkan, ini Geneviève Ross." ujar Vincent.
Gene tersenyum palsu sambil mengulurkan tangannya. Dimitri pun segera menyambut tangan Gene dan mengecup punggung tangan gadis itu. Tak lama kemudian, Alexei terlihat membisikkan sesuatu pada Vincent. Pembicaraan mereka tampak begitu penting dan serius.
"Permisi, aku dan Vincent memiliki urusan sebentar." ujar Alexei.
Vincent dan Alexei pun pergi meninggalkan meja lounge VIP itu, meninggalkan Gene sendirian bersama dengan Dimitri dan kawanannya. Gene semakin resah. Ia semakin buta arah dan tak tahu apa yang harus dilakukannya tanpa Vincent.
Rrrrr!
Dimitri tampak mengeluarkan ponselnya dari saku jas mengangkat panggilan telepon itu. Gene sudah tahu itu adalah ulah Jax, karena sebelumnya Gene sudah meminta Jax untuk menelepon nomor ponsel Dimitri dan berpura-pura untuk salah menelepon. Dimitri segera mematikan panggilan telepon itu dan meletakkannya di atas meja.
"Kemarilah." ujar Dimitri.
Dimitri memanggil Gene untuk berpindah tempat duduk di sebelahnya. Ingin rasanya Gene menolak ajakan Dimitri. Gadis itu merasa tidak nyaman duduk berdekatan dengan pria asing apalagi dengan pakaian yang cukup terbuka itu. Dengan berat hati, Gene beranjak dari tempat duduknya dan duduk di sebelah Dimitri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven on Earth
ActionGene & Vincent (Series) - #Seri 1 Geneviève Lorraine Ross Gadis tomboy yang juga merupakan seorang peretas handal, bersedia melakukan apapun untuk Noah, adik lelakinya tersayang dan juga teman-temannya agar mereka tetap selamat. Namun, ia harus berh...