Jika mati adalah sebuah jalan yang lebih indah dari semua jalan yang ada, maka aku akan memilih jalan itu. Bila bumi ini hanyalah sebuah pijakan semata, aku lebih memilih mempercepat perjalananku ke surga.
Semua yang terjadi terasa menyiksa. Hanya Noah satu-satunya yang membuatku bertahan hidup. Kini, lelahku bukan hanya fisik namun batin ini pun tersiksa. Jalan hidup macam apa ini?
**********
Tidak ada Noah kali ini. Tidak ada lagi pasir hisap yang luas di lantai ruangan. Hanya sebuah ruangan luas yang hitam dan gelap. Gene berdiri sendiri di tengah ruangan itu sambil mencari cahaya. Ia tidak mengerti mengapa ia berada di sana. Gene berjalan ke berbagai arah, berusaha untuk menemukan sebuah pintu atau jalan keluar, namun tampaknya ruangan itu tidak memiliki batas.
"Noah?" panggil Gene.
Tidak ada jawaban dari Noah atau siapapun di dalam ruangan gelap itu. Tidak ada suara sedikitpun, bahkan terlalu hening.
Kini, Gene tampak berjalan di atas air. Dingin dan begitu lembab rasanya. Gadis itu mulai merasa ketakutan. Ia sendirian. Benar-benar tidak ada orang lain yang menemaninnya di ruangan itu."Geneviève…"
Sebuah suara berat yang khas terdengar menggema di ruangan tak terbatas itu. Gene menoleh ke arah belakang, namun tidak ada siapapun di sana.
"Vince?" ujar Gene melirik ke kanan dan ke kiri. "Apakah itu kau?"
Suara Gene menggema ke seluruh penjuru ruangan. Gene menoleh ke segala arah. Ia tidak menemukan sosok Vincent. Gadis itu berlari tanpa arah, berusaha untuk mencari sebuah pintu keluar. Terus dan terus berlari, walau ia tahu bahwa ruangan itu tidak memiliki batas.
.
.
.
.
.
.
Tavayza, Rusia - 8.35 pmBip…
Bip…
Bip…
Ruangan itu tampak hening, hanya terdengar suara mesin monitor perekam ritme detak jantung yang terletak di pojok ruangan. Vincent terlihat berdiri di depan sebuah kaca sambil menatap ke dalam sebuah ruangan. Pria itu memandang Gene yang sedang terbaring lemah dari balik kaca. Terlihat begitu banyak peralatan medis yang melekat pada tubuh gadis itu.
Membawa Gene ke villa milik keluarga Alexei adalah salah satu keputusan tepat. Setelah insiden penembakkan yang terjadi dua hari lalu, Vincent dan seluruh anak buahnya bermalam di villa milik Alexei di kota Tavayza. Sebuah kota kecil yang terletak di tepi laut dan tak jauh dari pelabuhan Vladivostok.
Rasanya tidak memungkinkan untuk membawa gadis itu ke rumah sakit karena akan terlalu mencolok. Untung saja ada Alexei yang dapat meminjamkan villanya dan dengan cepat, pria itu menyulapnya menjadi sebuah ruang perawatan. Jika saja bukan karena Alexei, tentu nyawa Gene tidak akan terselamatkan.
Alexei melihat Vincent dari kejauhan. Pria itu pun berjalan menghampiri Vincent lalu menepuk bahu pria itu. Vincent tampak tidak bergeming sedikitpun.
"Terima kasih atas bantuanmu." ujar Vincent sambil menatap Alexei.
Pria Rusia itu hanya tersenyum sambil memberikan anggukan kecil. Keduanya memandang Gene melalui sebuah jendela kaca yang membatasi ruangan perawatan dan lorong besar berlapis kayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven on Earth
ActionGene & Vincent (Series) - #Seri 1 Geneviève Lorraine Ross Gadis tomboy yang juga merupakan seorang peretas handal, bersedia melakukan apapun untuk Noah, adik lelakinya tersayang dan juga teman-temannya agar mereka tetap selamat. Namun, ia harus berh...