Malam ini adalah salah satu malam yang dinanti-nanti oleh Vincent. Sebuah pesta dan pertemuan yang cukup besar, yang dihelat di La Plaza. Sesuai informasi dari Luis Rodriguèz, pesta ini merupakan malam amal, namun sebenarnya di balik itu, pesta itu adalah pertemuan bisnis terbesar yang selalu dilaksanakan di Madrid.
Dengan bantuan Marco Garcia, Vincent dengan mudah memperoleh akses untuk menghadiri pertemuan itu. Vincent merapikan kemeja yang dikenakannya lalu mengenakan jas hitamnya. Tampak Gene melangkah keluar dari pintu, dengan menggunakan gaun panjang berwarna lilac, gadis itu terlihat sangat anggun.
Sejenak pandangan Vincent terkunci pada sosok Gene. Setiap hari, gadis itu semakin terlihat cantik dan menarik. Seketika pria itu menyadarkan dirinya sambil mengambil sebuah kunci mobil dari atas meja.
Keduanya pun segera turun ke area lobby. Sebuah Lamborghini Huracan berwarna merah sudah menanti keduanya di depan pintu masuk hotel. Tanpa menunggu lama, Vincent dan Gene pun segera masuk ke dalam mobil dan beranjak dari hotel itu. Perjalan menuju La Plaza terbilang cukup jauh. Bangunan khas Spanyol itu terletak di atas perbukitan.
"Ini, kartu untuk mengakses ruang kontrol." ujar Vincent.
Gene menerima kartu itu dan meletakkannya di dalam clutch bag. Gene menghela nafas panjangnya. Ada kekhawatiran dalam dirinya bahwa aksinya akan diketahui oleh orang lain. Pesta itu merupakan salah satu pesta terbesar yang pernah ada. Tentu saja penjagaannya akan sangat ketat.
"Travis akan menemanimu sampai kau berhasil mengakses sistem kamera pengawas seluruh gedung." ujar Vincent.
"Di mana Travis sekarang?" ujar Gene.
"Dia sudah menunggumu di sana." ujar Vincent.
**********
La Plaza
Pesta amal itu tampak begitu ramai. Area lobby tampak dipadati ratusan tamu dengan berbagai macam kendaraan mewah yang terparkir di halamannya. Tampak sebuah Lamborghini Huracan berwarna merah tiba di depan lobby La Plaza.
Seorang petugas valet membukakan pintu mobil untuk Gene dan gadis itu melangkah turun dengan anggunnya. Vincent segera menghampiri Gene dan merangkul pinggul gadis itu. Keduanya berakting layaknya pasangan.
Benar saja dugaan Gene. Penjagaan di dalam bangunan itu tampak sangat ketat. Pendataan tamu, alat pendeteksi metal, x-ray, hingga pengecekkan manual oleb beberapa sekuriti. Gene tampak terlihat gugup. Ini kali pertamanya melakukan aksi peretasan secara lamgsung.
"Tenanglah." ujar Vincent.
Vincent mengusap lengan Gene dan mengenggam tangan gadis itu. Gene terlihat beberapakali menghela nafasnya dengan berat. Keringatnya pun tampak mulai bercucuran.
Gene cukup takjub dengan bangunan itu ketika ia dan Vincent melangkah masuk ke dalam bangunan itu. Bangunan besar itu memiliki sebuah hall yang dapat dikatakan sangat besar, dengan interior khas yang unik dan mewah. Para tamu tampak memadati ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven on Earth
ActionGene & Vincent (Series) - #Seri 1 Geneviève Lorraine Ross Gadis tomboy yang juga merupakan seorang peretas handal, bersedia melakukan apapun untuk Noah, adik lelakinya tersayang dan juga teman-temannya agar mereka tetap selamat. Namun, ia harus berh...