The Westin Palace Hotel
Sudah hampir enam puluh menit Vincent dan Travis pergi untuk menyergap Stargazer626. Setelah Gene mendapat titik koordinat itu, mereka dan kesembilan anak buahnya pun langsung beranjak dari hotel.
Gene menoleh ke arah kamar Vincent melalui pintu penghubung. Jax terlihat merebahkan tubuhnya di atas sofa. Setelah berkutat dengan layar laptop seharian penuh, tampaknya pria itu sama kelelahannya dengan Gene. Terlihat pula dua orang anak buah Vincent yang menggunakan pakaian serba hitam sedang duduk sambil mengobrol di dekat pintu balkon. Kedua orang itu tampaknya ditugaskan oleh Vincent untuk menjaga Gene dan Jax.
Gene pun meregangkan tubuhnya. Gadis itu merasa begitu lelah setelah hampir sehari penuh duduk di kursi yang sama. Gene pun memutuskan untuk melangkah ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Gadis itu membiarkan air hangat membasahi wajahnya yang sudah mulai terlihat kusam dan kelelahan.
Tiba-tiba, gadis itu pun menoleh ke arah bath tub. Tampaknya, berendam dengan air hangat adalah ide yang bagus untuk melepas kepenatannya saat ini. Rasanya tidak ada yang salah untuk memanjakan tubuhnya setelah seharian duduk di depan laptop. Gene pun segera mengunci pintu kamar mandi itu dan mengisi air hangat ke dalam bath tub. Gadis itu bahkan menyalakan aromatherapy agar membuat pikirannya semakin rileks.
Tak lama kemudian, bath tub itu pun sudah dipenuhi dengan air hangat. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Gene menanggalkan seluruh pakaiannya dan membenamkan tubuhnya ke dalam bath tub itu.
"Wah, nikmat sekali!" ujar Gene.
Gadis itu membasuh wajah dan tubuhnya secara bergantian. Untuk membuat oikirannya semakin tenang, Gene membakar sebatang rokok dan menghisapnya. Kehidupan macam inilah yang diimpi-impikannya sejak lama, dapat bersantai dan memanjakan dirinya, layaknya gadis-gadis pesolek yang manja.
Tak lama kemudian, pandangan gadis itu pun jauh menerawang ke arah jendela kaca. Lampu-lampu yang menghias pemandangan kota pun terlihat sangat indah. Gene tampak melamun sejenak lalu meletakkan rokok yang sedang dipegangnya. Gadis itu pun membenamkan kepalanya ke dalam air. Keheningan di dalam air itu membuat Gene merasa lebih tenang lagi.
Setelah menghabiskan hampir dua puluh menit untuk berendam air hangat, Gene keluar dari dalam bath tub itu dan meraih selembar handuk untuk mengeringkan tubuhnya. Gadis itu pun berdiri di depan cermin untuk merapikan rambutnya.
Praaaang!
Tiba-tiba, terdengar suara sebuah benda yang pecah dari arah luar kamar mandi. Gene pun cepat-cepat memakai selembar kaos dan celana pendek favoritnya lalu berjalan ke luar dari kamar mandi.
Ruangan kamar itu tampak gelap gulita. Seingat Gene, ia tidak mematikan lampu ruangan itu sebelum masuk ke dalam kamar mandi. Gadis itu menoleh ke segala arah, namun tampaknya tidak ada orang di ruangan itu.
"Jax?" ujar Gene. "Apakah itu kau?"
Tidak ada jawaban dari Jax. Gene menoleh ke arah balkon. Pintu balkon itu terbuka dengan lebar dan angin pun berhembus dengan kencangnya. Tirai-tirai yang menutupi pintu kaca balkon itu tampak berterbangan.
"Jax?" ujar Gene sekali lagi.
Masih tidak ada jawaban juga dari Jax. Gene melihat ke sekitar ruangan kamar itu. Tampaknya Jax tidak ada di ruangan kamar itu. Apakah Jax pergi ke lobby atau restoran? Gene menoleh ke arah kamar Vincent melalui pintu penghubung itu. Kamar itu pun terlihat begitu gelap gulita. Gene melangkah ke dalam kamar Vincent, tampaknya asal suara pecahan itu bersumber dari ruangan itu. Gadis itu melangkah dengan perlahan.
"Jax? Apa kau di sana? Tolong jangan bercanda denganku." ujar Gene.
Gadis itu mulai merasa cemas dan sedikit ketakutan. Ruangan itu begitu besar dan agak sulit untuk menjelajahi seluruhnya dalam keadaan gelap. Tiba-tiba, tubuh Gene mematung. Gadis itu melihat tubuh Jax terbaring di atas lantai dan tidak bergerak sedikitpun. Gene mendekati tubuh Jax dengan perlahan-lahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven on Earth
ActionGene & Vincent (Series) - #Seri 1 Geneviève Lorraine Ross Gadis tomboy yang juga merupakan seorang peretas handal, bersedia melakukan apapun untuk Noah, adik lelakinya tersayang dan juga teman-temannya agar mereka tetap selamat. Namun, ia harus berh...