Vincent melirik arlojinya. Jam sudah menunjukkan pukul enam sore dan malam ini, Vincent memiliki janji temu dengan Al McKenzie. Pria itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya untuk bertemu dengan pria super sibuk macam Al.
"Di mana Geneviève?" ujar Vincent.
"Ada di kamarnya." uja Jax sambil menunjuk pintu kamar Gene.
Vincent membuka pintu kamar Gene dan melangkah masuk tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada si penghuni kamar. Gene terlihat sedang berdiri di depan cermin sambil mengangkat kaos yang sedang digunakannya. Gadis itu tampak sedang mengganti perban dan mengobati luka-luka yang ada di tubuhnya. Gene pun memutar tubuhnya untuk memasang perban di area punggungnya, namun gadis itu tampak kesulitan.
"Ugh, sial! Kenapa sulit sekali?" ujar Gene pelan.
Tiba-tiba, Vincent menarik lengan Gene. Pria itu tampak sedang duduk di atas ranjang sambil memegang selembar perban. Vincent memutar tubuh Gene lalu merekatkan perban di area tubuh Gene yang terluka.
"Apa yang sedang kau lakukan?" ujar Gene.
Vincent tidak menjawab pertanyaan Gene. Pria itu hanya menatap mata Gene lalu kembali membalut luka-luka di tubuh gadis itu. Gene membalas tatapan Vincrnt dengan wajah sedikit heran.
"Aku bisa melakukannya sendiri." ujar Gene.
Gadis itu tampak berusaha melepaskan kedua tangan Vincent yang sedang memegang tubuhnya. Tangan besar itu tetap mencengkram tubuh Gene dengan kuat dan menarik kembali tubuh gadis itu ke arahnya. Gene terlihat cukup pasrah dengan perlakuan Vincent yang sepihak itu. Gadis itu membiarkan Vincent membalut luka di bagian punggungnya dengan perban.
Tak lama kemudian, Vincent berdiri dari duduknya dan mendekatkan diri ke arah Gene. Vincent menyelipkan jari-jarinya di rambut brunette Gene dan mendekatkan wajahnya ke arah gadis itu. Gene dapat merasakan deru nafas Vincent yang berhembus ke arah wajahnya. Gadis itu pun memejamkan kedua matanya. Gene tidak dapat menebak apa selanjutnya akan dilakukan oleh Vincent.
Vincent mendekatkan bibirnya ke arah telinga Gene. Kini, gadis itu bahkan dapat mendengar pria itu bernapas dan hal itu membuat napas Gene menjadi tercekat.
"Sebaiknya kau segera bersiap-siap." ujar Vincent. "Kau akan ikut bersamaku."
Vincent melepaskan jari jemarinya dan melangkah ke luar dari kamar itu. Gene masih terdiam berdiri dengan posisi yang sama. Dengan perlahan, gadis itu membuka kedua matanya dan menghembuskan napasnya dengan keras.
Gene menatap punggung Vincent yang perlahan menghilang di balik pintu. Ingin rasanya sesekali Gene membuka isi kepala pria arogan itu dan membaca pikirannya. Terlalu rumit bagi Gene untuk memahami seorang Vincent Zegna.
Gene mengusap wajah dengan kedua tangannya. Lagi-lagi, pria itu memberikan sebuah perintah yang mau tidak mau harus dituruti oleh Gene. Padahal, gadis itu hanya ingin membungkus tubuhnya dengan selimut tebal dan meringkuk di atas ranjang empuk itu semalaman.
Buddha Bar, Dubai Marina - 8.30 pm
Sesuai dengan percakapannya di telepon tempo hari, Vincent memiliki janji temu dengan Al McKenzie di sebuah tempat yakni Buddha Bar, salah satu restoran mewah di Grosvenor House, Dubai. Tempat itu memiliki interior yang etnik dan dihiasi banyak lampu gantung di setiap sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven on Earth
Hành độngGene & Vincent (Series) - #Seri 1 Geneviève Lorraine Ross Gadis tomboy yang juga merupakan seorang peretas handal, bersedia melakukan apapun untuk Noah, adik lelakinya tersayang dan juga teman-temannya agar mereka tetap selamat. Namun, ia harus berh...