Part 63 - Safe House

7.6K 798 40
                                    

"Baiklah. Kau mendapatkan apa yang kau inginkan, Angelo." ujar Vincent lirih.

Miguel menatap adegan dihadapannya itu dengan tidak percaya. Pria itu menyunggingkan senyumnya dan tertawa begitu sinis ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut Vincent.

"Apakah aku tidak salah dengar, Zegna?" ujar Miguel. "Kau rela memberikan semua itu untukku?"

Miguel tertawa dengan lantang. Pria itu mengambil segelas minuman keras lalu meneguknya hingga tak tersisa.

"Cih!" ujar Miguel. "Hari ini merupakan hari yang baik untukku. Hari dimana aku mengalahkan seorang Vincent Kyle Zegna."

Miguel memerintahkan anak buahnya untuk memberikan pukulan lagi kepada Vincent. Dan tak lama kemudian, sebuah tongkat besi melayang ke arah kepala Vincent. Melihat Vincent dipukuli oleh anak buahnya, tampaknya tak membuat perasaan Miguel puas. Pria itu pun menendang tubuh Vincent dengan keras dan melayangkan sebuah pukulan ke wajah pria itu.

Bibir Vincent pun tampak berdarah. Pria itu tampak meludahkan darah dsri dslam mulutnya dan menatap Miguel dengan intens.

"Hanya itu kemampuanmu, huh?" ujar Vincent. "Pukulanmu seperti wanita."

Mendengar ucapan Vincent yang memperolok-oloknya seperti itu, seketika membuat Miguel naik pitam. Pria itu lantas melayangkan pukulannya lagi ke arah wajah Vincent. Tiba-tiba...

Duaarr!

Sebuah bom meledak tepat di ruangan di mana Vincent, Gene, dan Miguel berada. Suara bom itu terdengar begitu memekakkan telinga. Bom itu tampak menghancurkan dinding ruangan dan hampir meluluhlantakkan sebagian dari isi ruangan itu.

Dengan sigap, Vincent berlindung ke balik tiang beton itu dan meraih sebuah benda tajam yang terdapat di saku salah satu anak buah Miguel yang pingsan itu. Secepat mungkin, pria itu membuka ikatan di kedua tangannya lalu merebut senjata api milik salah satu anak buah Miguel. Tak lama kemudian, tampak sebuah Jeep berwarna hitam menerobos masuk ke dalam ruangan itu.

"Vince, ayo masuk!" teriak Jax.

Jax terlihat mengendari Jeep hitam itu dan tampak juga Travis serta puluhan anak buah Vincent menyergap ruangan itu. Travis terlihat menyerang beberapa anak buah Miguel hingga hampir tak tersisa satupun.

Vincent menatap Jax lalu menoleh ke arah Gene. Pria itu tidak boleh meninggalkan Gene sendirian lagi. Seketika, Vincent berlari ke arah gadis itu. Pria itu pun segera melepaskan seluruh ikatan yang ada di tubuh Gene dan membopong tubuh gadis itum Keduanya pun segera beranjak ke arah Jax dan masuk ke dalam Jeep hitam itu.

Vincent merebahkan tubuh Gene di dalam kursi jok belakang mobil itu. Pria itu tampak mengusap kepala Gene dan memastikan jika gadis itu masih bernafas. Tak lama kemudian, Vincent meraih sebuah senjata api yang ada di dalam mobil itu dan berlari keluar dari dalam Jeep.

"Sial! Apa yang kau lakukan, Vince?" teriak Jax. "Ayo, kita segera pergi dari tempat ini!"

Vincent menembaki seluruh pasukan Miguel yang masih terkapar di atas lantai beton akibat terkena ledakan itu. Pria itu pun tampak berlari dengan cepat ke arah Travis yang sedang bersembunyi berada di balik tiang beton itu.

"Megapa kau masih berada di sini, Vince?" ujar Travis. "Masuk ke dalam mobil itu dan pergi dari sini sekarang juga!"

Vincent tampak mempersiapkan senjata apinya dengan baik. Pria itu tidak menggubris apa yang dikatakan oleh Travis dan terlihat menoleh ke sekelilingnya untuk memantau keadaan. Seketika, ruangan itu berubah menjadi medan perang. Debu-debu tampak berterbangan dan menutupi pemandangan di dalam ruangan itu

Heaven on EarthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang