NL - 2

30K 2.3K 73
                                    

"Ra, udah siap?"

Kepala Alan menyembul di balik pintu kamar Rara dengan senyuman yang tercetak jelas di wajah tampannya, membuat Rara sedikit terkejut.

"Kakak kenapa nongol kayak gitu? Bikin kaget aja," ucap Rara.

"Hehe," cengenges Alan.

Alan memasuki kamar Rara, lalu menghampiri adiknya yang sedang duduk di meja rias, kemudian berdiri di belakangnya.

"Cepet ganti baju Ra, yang lain udah pada mau berangkat loh."

Rara membalikkan tubuhnya menjadi menghadap Alan, lalu berdiri di depannya dengan tersenyum cerah. Rara memutar tubuhnya 360 derajat, dengan tujuan memamerkan penampilannya kepada Alan.

Kening Alan mengerut, "Apa?"

"Ish." Wajah Rara yang semula tersenyum cerah, sekarang sudah berubah jadi cemberut.

"Kenapa sih?" Bingung Alan.

"Ihh, aku udah pake baju buat berangkat ke pantai, ini baju nya," balas Rara dengan menunjuk baju yang sedang dipakainya.

Wajah Alan berubah jadi datar, bibirnya membentuk garis lurus, dengan pandangan malas yang menatap Rara.

"Gak boleh!"

Alis Rara menyatu. "Kenapa? Ini kan bagus."

"Ganti bajunya, nanti kan di pantai panas," bujuk Alan meskipun wajahnya masih datar.

Kepala Rara mengangguk senang. "Makanya itu aku pake baju ini, biar gak gerah," ucap Rara semangat.

"No! Maksud Kakak, emangnya kamu mau kulit kamu gosong?" Ucap Alan cepat.

Adiknya ini memang harus dijelaskan dengan sedetailnya, agar otak pintarnya itu dapat mengerti, kenapa juga Rara harus memakai celana di atas lutut 3 cm dan kaos crop top, menurut Alan itu terlalu pendek dan terbuka.

"Gapapa kok, kan gak bakal gosong banget."

Rara menatap Alan polos, membuat Alan menghembuskan nafasnya pelan, pasti mamahnya ini yang sudah mengajarkan adiknya untuk memakai pakaian kurang bahan seperti ini.

"Ra ganti aja ya," bujuk Alan.

"Kakak kenapa sih?" Kesal Rara.

"Gak kenapa-napa, ganti cepet pake baju panjang."

Rara menghentakkan kakinya ke lantai dengan kesal, wajahnya cemberut dengan pipi menggebung dan bibir mengerucut.

"Kan mau ke pantai, masa harus pake baju panjang?" Rajuk Rara.

Alan merasa gemas sekaligus frustasi, mengapa Rara tak mengerti dirinya, Alan hanya tak ingin adiknya nanti akan jadi tontonan mata jelalatan di pantai.

"Ra dengerin-"

"No! Aku gak mau," telunjuk Rara berhasil menutup bibir Alan, "aku udah janjian sama Ica mau pake baju ini tau, kemarin aku sama Ica beli baju ini di onlineshop," lanjut Rara.

Menurut Rara baju yang Ia pakai tidak terlalu pendek, hanya celana atas lutut dan baju crop top yang memperlihatkan perutnya sama sekali, apalagi Rara sudah membuat janji dengan Ica untuk memakai baju ini.

Bola mata Alan memutar malas, benar dugaannya, pasti ada yang menghasut adiknya ini.

"Tapi pake jaket," ketus Alan.

Rara terkekeh, lalu memeluk Alan sebentar. "Makasih Kak."

"Kalau udah selesai langsung ke bawah," titah Alan.

Alan melenggang pergi meninggalkan kamar Rara, dengan cepat Rara menganbil cardigan lalu memakainya, tak lupa membawa ransel kecil yang hanya berisi ponsel, power bank, dan dompet.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang