NL - 33💔

13.2K 1.5K 211
                                    

Setelah beberapa hari izin tak masuk sekolah, ditambah kelas 12 ujian. Akhirnya, Rara hari ini masuk sekolah.

Selama beberapa hari ini, semangat Rara lenyap entah kemana, sepanjang hari Ia jalani dengan lesu, bahkan sekarang pipinya terlihat lebih tirus dari biasanya, mungkin efek dari banyak pikiran dan kurang tidur.

Setelah mengoleskan lip balm di bibir nya, Rara segera meraih ponsel yang sengaja Ia letakan di atas meja rias, Rara menyalakan ponselnya, meneliti layar ponselnya yang terlihat biasa-biasa itu, alias tak ada notif sama sekali.

Sudah terhitung 2 hari, Rara menunggu kabar dari Rey dan Bara yang sedang menjalani bisnis ke luar negeri.

Kedua pria itu sama sekali tidak memberinya kabar, seakan hilang bak ditelan bumi.

Rara meremas ponselnya, melampiaskan rasa kesal yang menggulung di hatinya. Rasa kecewanya semakin besar kepada Rey, bukannya berusaha menjelaskan apa yang terjadi, Rey malah menghilang begitu saja, seakan apa yang sudah terjadi adalah hal sepele.

"Apa Kak Rey mempermainkan ku?" gumam Rara sambil menatap cermin di hadapannya.

Rara menggelengkan kepalanya pelan, sebaiknya Ia tidak memikirkan tentang Rey terlebih dahulu, Ia sekarang harus berangkat sekolah.

Setelah sarapan, Rara segera berangkat sekolah diantar oleh supir, karena Alan sudah menyelesaikan ujiannya, dan sudah dipastikan akan lulus, jadi Ia sudah tidak perlu lagi pergi ke sekolah, kecuali jika ada kepentingan.

Dalam perjalanan, Rara termenung menatap ke luar jendela mobil, entah kenapa hatinya gelisah, Ia ingin segera menyelesaikan semua permasalahannya, tapi tidak tau bagaimana caranya.

Sesekali, Rara juga mengecek ponselnya, berharap Rey maupun Bara menghubunginya walaupun sekali.

"Non, sudah sampai."

Mobil yang dikendarai supir itu, sudah berhenti di depan gerbang sekolah. Rara yang tersadar dari lamunannya langsung mengangguk lalu tersenyum kepada supir yang sedang melihatnya dari kaca depan itu.

Setelah mengucapkan terima kasih, Rara segera keluar dari mobil.

Rara melangkahkan kedua kakinya memasuki sekolah, yang masih sepi itu, hanya ada beberapa murid saja yang berlalu lalang, mungkin karena hari masih pagi, dan kelas 12 tidak masuk.

BRUKKK....

Tiba-tiba saja, Rara yang sedang tidak fokus itu, terhuyung ke samping, saat ada sesuatu yang menabrak bahu kanannya.

Rara pun memegangi bahunya dengan raut wajah terkejut, lalu Ia memalingkan wajahnya ke samping, dan langsung bertatapan dengan wajah seorang gadis yang asing di matanya.

"Aduhh, maaf ya, gue gak sengaja, serius," ucap gadis itu panik.

Dengan panik, gadis ber-nametag Giska itu berusaha meraih bahu Rara yang baru saja Ia tabrak, tapi dengan ramahnya Rara tersenyum ke arah Giska, membuat sang empunya tersenyum kikuk.

"Gapapa kok, lagian gak sakit, cuma kaget aja," balas Rara ramah.

Mendapat respon baik, Giska membalas senyum Rara, lalu mengangguk pelan.

"Kalian gapapa?"

Mendengar suara pria yang tiba-tiba menyahut, sontak Rara dan Giska menoleh ke belakang. Wajah terkejut Rara kembali menghiasi wajahnya saat melihat siapa yang baru saja bertanya.

"Kak Leon?" kaget Rara.

Leon sama terkejutnya, saat menyadari jika gadis yang ada di hadapannya adalah Rara.

"Rara?"

"Kakak ngapain di sini?" heran Rara.

"Ah, itu. Gue ke sekolah, cuma mau nganter Giska," balas Leon seraya matanya yang melirik ke arah Giska.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang