NL - 10

18.7K 1.7K 42
                                    

Rara masih bergelung dengan selimut tebalnya yang berwarna merah muda, Ia memeluk guling kesayangannya, tak lupa boneka teddy bear yang selalu menemaninya tidur.

"Hoamm..."

Hari ini adalah hari minggu, jadi Rara bisa bersantai-santai di rumah dengan tenang, Ia tak perlu memikirkan tugas sekolah. Ditambah ketiga kakaknya sedang tidak ada di rumah, jadi Ia lebih leluasa rebahan.

Tiba-tiba Rara teringat sesuatu, Ia segera menegakkan tubuhnya. "Aduhh lupa, aku belum kasih makan zii."

Rara menyibak selimut tebal yang membungkus tubuhnya, tanpa berpikir panjang Rara segera berlari kecil keluar kamar, lalu menuju tangga rumahnya.

"Ehh, baru aja mau Mamah susul," celetuk Nadin yang melihat kedatangan Rara.

Nadin menghentikan langkah kakinya yang akan menaiki anak tangga, Ia memang berniat memanggil anak gadisnya itu.

"Mau kemana sayang?" Tanya Nadin yang melihat Rara terburu-buru.

"Aku lupa belum kasih zii makan," balas Rara.

Sekarang Rara sudah sampai di anak tangga terakhir, tangan Nadin terulur merapikan rambut Rara yang terlihat seperti singa.

"Kenapa gak beres-beres dulu? Zii juga udah Mamah kasih makan kok."

Kening Rara mengerut. Nadin terkekeh, lalu matanya mengisyaratkan agar Rara menoleh ke arah sofa ruang tamu. Rara langsung menuruti isyarat Nadin, tiba-tiba matanya membulat melihat siapa yang sedang duduk di sofa dan menatapnya intens.

Di sofa, Rey sedang duduk dengan santai, Ia menyenderkan punggungnya ke sofa, dengan pandangan yang terus mengarah ke Rara. Terlihat jika Rey sekarang sedang menyunggingkan senyum tipis.

Glek. Rara terdiam, Ia baru ingat jika dirinya belum cuci muka sama sekali, Rara menyentuh rambutnya, terasa berantakkan. Nadin mengulum senyum melihat Rara yang terkejut.

"Katanya Rey mau ajak kamu ke rumahnya, Tante Hana mau ketemu kamu," ucap Nadin.

Rara menoleh menatap Nadin, sedangkan Nadin menganggukkan kepalanya, pertanda jika Ia serius.

"Aku sudah menelponmu sweetie, kenapa tidak di angkat?" Sahut Rey yang masih duduk di sofa.

Rara meringis, merutuki kebodohannya. Dari pagi tadi ponselnya memang berdering, tapi karena terlalu malas, Ia tak menjawabnya.

"Aku mandi dulu."

Dengan kecepatan penuh, Rara melesat ke kamarnya. Nadin tertawa pelan melihat tingkah Rara, sedangkan Rey tersenyum tipis.

Di dalam kamar, Rara buru-buru membersihkan tubuhnya, Ia tidak ingin membuat Rey menunggunya lebih lama lagi, Rara merasa tak enak.

Selesai mandi, Rara langsung memakai pakaiannya. Ia memakai kaos putih dengan tulisan 'Beautiful' di tengahnya, dan celan jeans yang melengkapinya, tak lupa sepatu yang selaras dengan baju yaitu putih.

Rara mengikat rambutnya tinggi, menyisakan beberapa helai rambut yang tak terikat dan menjuntai ke wajah cantiknya.

Setelah dirasa rapi, Rara segera keluar kamar menuju ruang tamu dimana Rey dan Nadin berada.

Mendengar suara derap langkah kaki, Rey dan Nadin yang sedang mengobrol santai menolehkan kepalanya, dilihatnya Rara yang sudah rapi dan terlihat manis.

"Cepet sayang, kasian Rey daritadi nungguin," ucap Nadin yang sudah berdiri menghampiri Rara.

"Udah siap?" Tanya Rey.

Rey bangkit dari duduknya, lalu menggandeng tangan Rara, Nadin hanya tersenyum melihat kedekatan mereka berdua.

"Tante, Rey ijin ajak Rara ke rumah," ijin Rey.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang