NL - 12

17K 1.6K 58
                                    

"Hai Ra," sapa Aldo.

Rara yang baru tiba di sekolah, langsung tersenyum ramah kepada Aldo yang menyapanya, sepertinya Aldo juga baru sampai di sekolah.

"Hai juga Kak," balas Rara.

"Dih, gue gak disapa," sinis Alan.

Aldo memutarkan bola matanya malas, "Baperan amat Mas, sini Babang peluk, mau?" Goda Aldo.

Mendengar ucapan Aldo yang di alay-alaykan, Rara tertawa renyah, apalagi melihat wajah jijik Alan, membuatnya semakin tertawa.

"Dahlah, gue mau nganter Rara ke kelas, minggir."

"Sekalian aja kali, gue mau ketemu belahan jiwa gue, sapa tau udah ada di kelas," semangat Aldo.

Mata Alan mendelik, Aldo selalu bermesraan dimana pun dan kapan pun. Membuat jiwa jomblo Alan meronta-ronta, berbeda dengan Rara yang sedang cekikikkan.

"Yaudah, ayo Kak," ajak Rara.

Mereka bertiga berjalan bersama menyusuri koridor kelas, selama perjalanan seperti biasanya, akan ada banyak orang yang memperhatikan mereka, apalagi Rara, yang setiap harinya selalu tampil cantik.

"Icaaaaa," panggil Rara panjang.

Rara, Alan, dan Aldo sudah sampai di kelas Rara, mereka berdua pun ikut masuk ke dalam kelas. Ica yang sedang membaca novel, mengangkat kepalanya, lalu tersenyum manis, bukan kepada Aldo tapi kepada Rara.

"Pagii," sapa Ica saat mereka berdua sudah berpelukan.

"Pagi juga hehe."

"Ehhh, aku gak dipeluk nihh," rajuk Aldo.

Wajah Aldo memberenggut kesal, harusnya kan pacarnya itu menyambut dirinya dulu, tapi ini malah sahabatnya terlebih dahulu.

"Hehe, utututu, sini peluk."

Akhirnya Ica menghampiri Aldo, memeluknya hangat. Alan menatap dua sejoli itu datar, berbeda dengan Rara yang terkekeh geli, ternyata Ica dan Aldo bisa bucin juga, pikir Rara.

"Udah sarapan?" Tanya Aldo kepada Ica.

Kepala Ica mengangguk, Ia memang sudah sarapan tadi pagi, bersama mamah dan papahnya yang selalu sibuk.

"Heh onta, udah ayo ke kelas!" Sentak Alan.

Tanpa perasaan Alan menarik kerah seragam bagian belakang nya, membuat Aldo menjauhi Ica. Aldo berusaha melepaskan tangan Alan yang sudah berani-beraninya menariknya.

"Lepasin, lo pikir gue kucing?" Marah Aldo.

"Mungkin," jawab Alan santai.

"Ehh si dodol!"

Rara dan Ica tertawa melihatnya. Ini sudah menjadi hal biasa saat Alan dan Aldo disatukan, akan terjadi adu mulut dan kekerasan antar sesama sahabat.

"Sayang, kalau ada apa-apa telpon Kakak ya," pesan Alan disertai senyuman manis.

Kepala Rara mengangguk mengiyakan. "Siap."

"Kakak ke kelas dulu, bye."

"Bye."

Alan keluar dengan tangannya yang masih menarik Aldo, membuat semua orang di kelas dan koridor menatap mereka berdua dengan pandangan aneh dan geli.

***

"Kau taukan, jika aku tau kau menyakiti adikku sedikit saja, maka sudah dipastikan aku akan memisahkan kalian berdua!"

Rey yang sedang duduk manis di ruang kerja Bara mengangguk tak semangat, entah sudah berapa kali pria di hadapannya ini berbicara tentang hal yang sama.

New LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang