Sialan! Hotel ini terlalu besar dengan keamanan yang ketat. Bagaimana bisa aku melakukannya sendiri —batin Ran.Ran tengah menyendiri didalam mobilnya yang ia parkirkan sembarangan didepan salah satu toko, memandang Luxurious Hotel dari kejauhan. Ran melihat ke pergelangan tangannya, menatap jam tangan merk Rolex Submariner yang menunjukan pukul 02.45.
Jangan tanya harganya berapa. Jika kalian ingin tau cukup menjelajah di aplikasi berlogo huruf G itu. Jangan coba-coba menjelajah langsung ke toko jam nya.
Aku takut kalian memiliki hasrat untuk mencuri salah satu produknya.
Ran menjambak rambutnya frustasi. Ia harus putar otak. Memikirkan bagaimana cara ia masuk kedalam hotel itu saja ia tidak tau.
"Ayo Ran pikirkan sesuatu jangan hanya menggerutu," Ran bergumam pelan. Ia menggigit ujung jarinya tanda ia tengah gugup dan frustasi dengan apa yang ia hadapi sekarang.
Sesorang mengetuk kaca jendela mobilnya. Membuyarkan ide-ide yang sedikit lagi muncul keluar dari otaknya. Ran mendengus pelan. Kemudian membuka kaca jendelanya.
"Ada apa pak?" tanya Ran menyumbulkan kepalanya keluar jendela pintu mobil.
"Bisa anda keluar sebentar?" tanya pria berseragam keamanan itu. Ran menurut dan keluar dari mobilnya.
"Maaf Tuan, tapi anda memarkirkan mobil di area dilarang parkir. Anda harus menerima sanksi. Mari ikut saya ke kantor polisi," ucap polisi tersebut.
"Apa? Tapi saya hanya sebentar disini," elak Ran. Masalahnya belum selesai dan ia harus menerima masalah baru? Yang benar saja.
"Maaf Tuan, tapi ini sudah menjadi peraturan disini." pak polisi itu mencoba membujuk Ran agar menurut.
"Tidak bisa. Saya masih ada urusan. Saya tidak bisa ikut bapak ke kantor polisi, saya sibuk. Mohon kerjasamanya."
"Saya juga mohon kerjasamanya dari anda. Ikut saya dan selesaikan masalah ini dikantor polisi. Kemudian anda bisa menyelesaikan urusan anda setelahnya."
Terjadi perdebatan antara Ran dan Pak Polisi. Ran tetap tidak mau ikut ke kantor polisi dan sebaliknya petugas keamanan itu kekeh mengajak Ran untuk ikut.
Salah Ran juga sebenarnya. Polisi itu hanya mengerjakan tugasnya.
"Permisi, kenapa kalian terus bertengkar ditempat umum? Ada baiknya menyelesaikan ini ditempat yang seharusnya," ucap seseorang dengan setelan jas rapi yang tiba-tiba menghampiri mereka.
Ran dan polisi itu menoleh. Ketika melihat siapa yang datang, polisi itu menunduk hormat sementara Ran sedikit terkejut.
"Maaf Tuan. Tapi pria ini menolak untuk dibawa ke kantor polisi karena pelanggaran di area dilarang parkir," ucap polisi tersebut menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDER || NCT ✔
Action[Completed] "Hanya menunggu waktu, pembalasan akan datang." Ini bukan kisah romansa para Mafia. Ini tentang kesetiaan, penghianatan dan makna keluarga dari setiap sudut pandang. -Mengandung kekerasan, gore, pembunuhan. Tidak disarankan bagi pembac...